Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Bersihkan Jeroan Daging Kurban Biar Bersih dan Gak Bau

ilustrasi jeroan (vecteezy.com/Andrey Starostin)
ilustrasi jeroan (vecteezy.com/Andrey Starostin)
Intinya sih...
  • Jeroan kurban seperti usus, babat, hati, dan limpa perlu dibersihkan dengan benar agar tidak meninggalkan rasa pahit atau bau tak sedap saat dimasak.
  • Proses pencucian jeroan dengan air mengalir berulang kali sangat penting untuk menghilangkan sisa darah, lendir, dan kotoran yang masih menempel.
  • Setelah dicuci dengan air mengalir, taburi jeroan dengan garam kasar dan siram dengan perasan jeruk nipis atau air cuka untuk membersihkan dan membunuh bakteri.

Jeroan seperti usus, babat, hati, dan limpa sering kali jadi favorit saat memasak olahan daging kurban. Namun, bagian ini juga dikenal lebih menantang untuk dibersihkan karena aromanya yang khas dan teksturnya yang berlendir. Jika tidak dibersihkan dengan benar, jeroan bisa meninggalkan rasa pahit atau bau tak sedap saat dimasak.

Tapi tenang, membersihkan jeroan sebenarnya tidak sulit asal kamu tahu caranya. Dengan kombinasi bahan alami dan langkah yang tepat, kamu bisa membuat jeroan bersih, segar, dan siap diolah jadi berbagai hidangan nikmat seperti soto babat, gulai usus, atau sambal goreng hati. Yuk, simak lima tips penting berikut ini!

1. Cuci berkali-kali dengan air mengalir

ilustrasi jeroan (vecteezy.com/Andrey Starostin)
ilustrasi jeroan (vecteezy.com/Andrey Starostin)

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mencuci jeroan dengan air mengalir berulang kali. Proses ini penting untuk menghilangkan sisa darah, lendir, dan kotoran yang masih menempel. Jeroan seperti usus dan babat biasanya butuh perhatian ekstra karena bagian dalamnya menyimpan banyak sisa makanan dari saluran pencernaan ternak.

Kamu bisa meremas perlahan bagian jeroan sambil menyiramnya dengan air bersih agar kotoran lebih mudah luruh. Ulangi proses ini sampai air bilasan terlihat jernih dan tidak lagi berbau menyengat. Jangan buru-buru, karena tahap pencucian ini akan sangat menentukan kebersihan dan rasa akhir dari masakanmu nanti.

2. Gunakan garam dan jeruk nipis

ilustrasi jeruk nipis (pexels.com/Lars H Knudsen)
ilustrasi jeruk nipis (pexels.com/Lars H Knudsen)

Setelah dicuci dengan air mengalir, taburi jeroan dengan garam kasar dan siram dengan perasan jeruk nipis atau air cuka. Remas-remas perlahan seluruh bagian selama beberapa menit, lalu diamkan sekitar 15–20 menit agar campurannya bekerja maksimal. Kombinasi ini efektif mengangkat lendir, mengurangi bau amis, dan membunuh bakteri.

Garam membantu mengikis permukaan lendir dan membuat tekstur jeroan lebih kesat, sementara jeruk nipis atau cuka berfungsi sebagai disinfektan alami sekaligus penyegar aroma. Setelah direndam, jeroan akan terasa lebih bersih dan segar, siap untuk masuk ke tahap perebusan atau diolah lebih lanjut.

3. Balik dan sikat bagian dalam usus

ilustrasi usus (tokopedia.com/Jimmysax)
ilustrasi usus (tokopedia.com/Jimmysax)

Usus adalah bagian jeroan yang paling tricky untuk dibersihkan. Untuk memastikan bagian dalamnya bersih total, balik usus terlebih dahulu. Gunakan jari atau tusuk sate panjang untuk membalik bagian dalam ke luar. Setelah itu, sikat permukaan dalamnya menggunakan sikat kecil, sikat gigi bekas, atau kuku tangan.

Langkah ini sangat penting karena bagian dalam usus menyimpan sisa makanan dan kotoran yang bisa jadi sumber bau tak sedap. Setelah disikat, bilas kembali dengan air bersih hingga tidak ada kotoran, busa, atau lendir yang tersisa. Proses ini memang butuh waktu, tapi hasilnya akan terasa saat jeroan dimasak, teksturnya lebih bersih dan aromanya tidak mengganggu.

4. Rebus dengan rempah aromatik

ilustrasi jahe (pixabay.com/Couleur)
ilustrasi jahe (pixabay.com/Couleur)

Sebelum diolah menjadi masakan utama, jeroan sebaiknya direbus terlebih dahulu untuk mengurangi bau dan melunakkan teksturnya. Gunakan air rebusan yang diberi tambahan daun salam, jahe, batang serai, dan sedikit cuka atau garam. Rebus selama 20–40 menit tergantung jenis jeroan dan ketebalannya.

Rempah-rempah tersebut akan membantu menetralkan aroma kuat dari jeroan dan memberikan aroma dasar yang sedap. Selain itu, proses perebusan ini juga mengurangi risiko jeroan menjadi keras saat dimasak lagi dengan bumbu. Jadi, pastikan kamu tidak melewatkan tahap ini agar hasil akhirnya lebih empuk dan wangi.

5. Buang air rebusan pertama

ilustrasi jeroan sapi (pixabay.com/deluxtrade)
ilustrasi jeroan sapi (pixabay.com/deluxtrade)

Setelah direbus, jangan langsung gunakan air rebusannya untuk memasak. Buang air rebusan pertama karena biasanya keruh, berbau, dan mengandung sisa kotoran atau lemak yang tidak larut sempurna. Air ini bisa membuat masakanmu jadi terasa pahit atau amis jika tetap digunakan.

Setelah membuang air rebusan, bilas kembali jeroan dengan air bersih untuk menghilangkan sisa lemak atau rempah yang menempel. Setelah itu, barulah jeroan siap dimasak sesuai resep favoritmu, baik itu ditumis, digulai, atau disajikan dalam bentuk sop. Dijamin lebih bersih, tidak bau, dan lebih enak disantap!

Jeroan yang bersih adalah kunci utama masakan yang lezat dan sehat. Dengan teknik pencucian yang benar, mulai dari air mengalir, bahan alami, hingga perebusan rempah, kamu bisa mengolah jeroan kurban jadi sajian istimewa yang bebas bau dan bikin ketagihan. Selamat mencoba dan semoga masakanmu makin disukai keluarga!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us