6 Alasan Kenapa Makanan yang Dihinggapi Lalat Harus Dibuang

Pernah gak sih kamu lagi asyik makan, terus tiba-tiba ada lalat yang hinggap di makananmu? Mungkin kamu berpikir, “Ah, cuma sebentar, enggak apa-apalah.” Tapi, tahukah kamu bahwa lalat bisa membawa berbagai jenis kuman dan bakteri berbahaya?
Bahkan, menurut penelitian dalam jurnal Microorganisms, lalat bisa menyebarkan bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, dan berbagai parasit lainnya. Belum lagi, lalat sering hinggap di tempat-tempat kotor seperti sampah, bangkai, dan kotoran hewan sebelum akhirnya mendarat di makananmu. Jadi, sebaiknya kamu jangan meremehkan masalah ini.
Berikut ini adalah enam alasan kenapa makanan yang dihinggapi lalat harus segera dibuang.
1. Lalat bisa memuntahkan enzim pencernaan ke makananmu

Menurut Brian Labus, PhD, asisten profesor epidemiologi di University of Nevada, Las Vegas, lalat harus memuntahkan enzim pencernaan ke makanan sebelum bisa memakannya. Enzim ini mengandung sisa makanan dari tempat terakhir yang lalat kunjungi, yang bisa saja penuh dengan kuman dan patogen.
Jadi, kalau lalat baru saja hinggap di sampah sebelum menyentuh makananmu, bisa dipastikan makanan itu sudah terkontaminasi.
2. Lalat juga meninggalkan kotorannya di makanan

Selain muntah, lalat juga buang kotoran sembarangan, termasuk di makanan yang mereka hinggapi. Profesor biologi di Binghamton University, Julian Shepherd, PhD, menyebutkan bahwa lalat memiliki kebiasaan “buang hajat secara bebas” setiap kali mereka mendarat. Artinya, kalau ada lalat hinggap di makananmu, besar kemungkinan ada kotorannya yang ikut tertinggal di sana.
3. Membawa bakteri berbahaya

Lalat bukan hanya sekadar menjijikkan, tapi juga berpotensi menjadi vektor penyakit. Dalam jurnal Microorganisms, disebutkan bahwa lalat rumah bisa membawa berbagai jenis bakteri berbahaya, termasuk yang resisten terhadap antibiotik. Hal ini berarti jika kamu tetap makan makanan yang sudah dihinggapi lalat, kamu bisa berisiko terkena infeksi yang sulit diobati.
4. Bisa menyebabkan keracunan makanan

Beberapa bakteri yang dibawa lalat, seperti Salmonella dan E. coli dikenal sebagai penyebab utama keracunan makanan. Gejalanya bisa bervariasi, mulai dari sakit perut, diare, mual, hingga muntah. Bahkan dalam beberapa kasus, keracunan makanan akibat bakteri ini bisa berakibat fatal kalau gak ditangani dengan baik.
5. Makanan yang sudah terkontaminasi bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri

Meskipun jumlah bakteri yang dibawa lalat mungkin awalnya sedikit, tapi jika makanan tersebut dibiarkan dalam suhu ruangan terlalu lama, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat. Ini bisa memperburuk risiko kesehatan, terutama jika kamu memakan makanan tersebut tanpa tahu seberapa besar tingkat kontaminasinya. Lebih buruk lagi, beberapa bakteri dapat membentuk koloni dan menghasilkan toksin yang tetap berbahaya meskipun makanan sudah dipanaskan kembali.
6. Gak ada cara yang benar-benar bisa menghilangkan kuman dari makanan yang sudah terkontaminasi

Mungkin kamu berpikir bahwa memanaskan makanan bisa membunuh bakteri yang ditinggalkan lalat. Namun hal ini gak selalu efektif, terutama jika bakteri tersebut sudah menghasilkan racun.
Beberapa jenis bakteri bisa menghasilkan toksin yang tetap bertahan meskipun makanan sudah dipanaskan kembali. Jadi, langkah terbaik tetaplah membuang makanan yang sudah dihinggapi lalat.
Meskipun terlihat sepele, lalat sebenarnya adalah pembawa berbagai penyakit yang bisa membahayakan kesehatan. Mulai dari muntahan, kotoran, hingga bakteri berbahaya, semua bisa berpindah ke makananmu hanya dalam hitungan detik setelah lalat mendarat. Jadi, jangan ambil risiko!
Kalau makananmu sudah dihinggapi lalat, lebih baik dibuang saja daripada berisiko terkena penyakit. Selain itu, selalu pastikan makananmu tertutup rapat dan hindari membiarkannya terlalu lama di tempat terbuka agar gak sampai menarik perhatian lalat. Sehat itu lebih penting, kan?