6 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Ginjal, Demi Hidup Sehat!

Pada dasarnya, protein memiliki fungsi penting bagi tubuh. Yakni untuk membangun otot, sel darah merah, hormon serta mendorong metabolisme. Namun begitu, kelebihan asupan protein bukanlah hal yang baik. Terlebih pada pengidap gangguan ginjal. Konsumsi protein yang berlebihan dapat menyulitkan kerja ginjal yang lemah, sehingga efeknya terjadilah penumpukan zat limbah.

Jika Kamu memiliki masalah ginjal,cobalah untuk membatasi konsumsi makanan tinggi protein, seperti kuning telur, daging olahan, produk susu dan sejenisnya. Ingat ya, kamu tak perlu memangkas habis asupan protein, namun cukup menguranginya saja. Sebagai gantinya, kamu bisa memperbanyak konsumsi sayuran dan buah untuk diet sehat.

Selanjutnya, makanan yang juga harus dibatasi oleh pengindap ginjal adalah sumber natrium atau makanan tinggi garam. Tubuh memang membutuhkan garam untuk mengontrol keseimbangan cairan dalam tubuh. Tapi terlalu banyak garam justru dapat memicu tekanan darah menjadi naik.

Selain itu, asupan garam berlebihan juga bisa memicu produksi cairan tubuh yang berlebihan juga. Sehingga akibatnya dapat memperberat ginjal dan menyebabkan pembengkakan di area kaki. Adapun makanan yang mengandung tinggi garam, seperti makanan kaleng, fastfood, mie instan, acar, keju, biskuit, bumbu-bumbu (seperti kecap dan saus), serta makanan kemasan.

Kalium merupakan mineral yang memiliki peranan dalam menstabilkan tekanan darah serta menjaga jumlah cairan di tubuh tetap stabil. Nah, keseimbangan kadar kalium dalam darah ini biasanya dikontrol oleh organ ginjal.

Pada saat ginjal mengalami masalah, maka organ ini mengalami penurunan fungsi dalam mengatur kadar kalium dalam darah. Sehingga dampaknya, kalium bisa saja menumpuk dalam tubuh dan membuat kondisi ginjal semakin memburuk.

Oleh karenanya, bagi penderita ginjal disarankan untuk membatasi asupan kalium. Adapun sumber makanan tinggi kalium seperti daun kelor, bayam, pisang, alpukat, wortel, buah bit, mangga, jeruk, lobak, kentang, ubi dan yogurt. Oh ya, perlu kamu tahu, asupan kalium tidak boleh dihilangkan secara total, sebab kekurangan kalium bisa menyebabkan kelumpuhan.

Sama halnya dengan penderita diabetes, pengidap gangguan ginjal juga disarankan untuk mengonsumsi lebih sedikit gula dan makanan yang berbahan dasar tepung. Gula yang masuk ke dalam tubuh tak hanya meningkatkan kadar glukosa, tapi juga menyebabkan rasa haus berlebihan sehingga memicu kamu untuk minum banyak air.

Sementara itu, cairan yang berlebihan tidak baik untuk ginjal karena dapat mempersulit proses kerjanya. Maka itu, ada baiknya jika kamu membatasi asupan makanan tinggi gula seperti permen, sumber pati, es krim, cake atau sebagainya.

Sepeti yang telah dijelaskan dalam poin sebelumnya bahwa penderita ginjal tidak disarankan mengonsumsi air secara berlebihan. Ginjal yang sakit memiliki kemampuan terbatas dalam menyaring timbunan air yang berlebihan. Sehingga efeknya cairan bisa aja terakumulasi dan berisiko merusak organ ginjal.

Nah, untuk menghindari risiko tersebut maka minumlah dengan kadar yang tepat. Jangan memangkas air putih berlebihan, tapi juga jangan terlalu banyak minum. Umumnya penderita ginjal hanya diperbolehkan mengonsumsi air putih sekitar 500-700 cc per hari.

Fosfor juga merupakan mineral yang harus dibatasi konsumsinya oleh penderita ginjal. Dalam kondisi lemah, ginjal tak bisa mengeluarkan fosfor dari dalam tubuh secara sempurna. Sehingga dampaknya berisiko memicu penumpukan zat fosfor dalam darah.

Apabila kadar fosfor berlebihan maka bisa membahayakan kesehatan, sebab fosfor ini dapat,menyedot kalsium pada tulang bahkan menjadi racun di dalam tubuh. Adapun jenis makanan yang mengandung tinggi fosfor diantaranya yakni kacang-kacangan, minuman bersoda, susu, daging dan ikan.

Nah, kira-kira itulah sederet makanan yang perlu dibatasi oleh penderita ginjal. Sebaliknya, untuk membatu penyembuhan ginjal yang bermasalah, kamu bisa meningkatkan konsumsi makanan tinggi antioksidan. Misalnya minyak ikan, kunyit, stroberi dan sebagainya.

Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter agar kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat.