8 Cara Alami Atasi Kaki Bengkak pada Ibu Hamil, Mudah Dilakukan!

Meski pembengkakan di kaki disebabkan oleh cairan yang berlebih, tapi mengonsumsi air lebih banyak justru dapat mengurangi pembengkakan. Unik, ya? Eits, tapi ada penjelasan ilmiahnya, kok.

Dilansir laman Healthline, tubuh yang mengalami dehidrasi justru menahan cairan lebih banyak agar tidak keluar. Alhasil cairan justru semakin menumpuk untuk mengimbangi cairan yang hilang.

Itulah mengapa kamu sebaiknya mencoba untuk minum minimal 10 gelas air putih setiap hari agar ginjal dapat mengeluarkan racun dalam tubuh. Selain itu, minum juga bisa membuat tubuh merasa yakin bahwa cairan dalam tubuh cukup sehingga tidak lagi menyimpan cairan.

Agar kamu tidak bosan, gak ada salahnya melakukan beberapa variasi saat minum air putih. Coba tambahkan daun mint, lemon, madu, atau perasa alami lainnya agar air putih memiliki rasa yang lain. 

Kaus kaki yang terlalu ketat di bagian atas dapat memperburuk pembengkakan karena menghalangi gerakan aliran darah. Hal inilah yang meningkatkan risiko pembekuan darah, khususnya ibu hamil yang mengalami kemungkinan masalah kesehatan ini lima kali lebih banyak. 

Dibandingkan memakai kaus kaki olahraga yang tinggi, ada baiknya menggunakan kaus kaki kompresi yang dapat  mengurangi rasa sakit karena varises. Apalagi di masa kehamilan, risiko munculnya varises meningkat hingga 15 persen akibat pembengkakan kaki, menurut laman UT South Western Medical Center. 

Yoga atau renang menjadi pilihan olahraga ringan yang baik bagi ibu hamil. Keduanya dinilai efektif mengatur sirkulasi aliran darah tidak menumpuk di kaki dan menjaga cairan tubuh tidak berlebih. 

Meski bukan olahraga yang berat,  sebaiknya kamu bertanya ke dokter kandungan untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan. Kalau sudah dinyatakan aman, lakukanlah olahraga sekitar 30 menit saja, ya.  

Sepatu yang nyaman dapat mengurangi bengkak di kaki dan sakit di punggung. Dalam website resminya, the American College of Obstetricians and Gynecologist memberikan rekomendasi sepatu yang nyaman untuk ibu hamil, yakni sepatu bertumit rendah (bukan flat) dan memiliki lengkungan kaki yang pas seperti sepatu atletik.

Kamu juga bisa memilih sepatu yang mempunyai jaring sehingga kaki dapat bernapas dengan baik. Jaring pada sepatu juga bisa dimanfaatkan untuk mencegah kaki berkeringat sehingga ibu hamil tak mudah tergelincir. Terlebih, saat ini telah banyak sepatu ibu hamil yang nyaman dan tetap modis, lho.

Kurangnya asupan potasium juga bisa menyebabkan pembengkakan. Hal ini terjadi karena potasium bertugas untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh, jika tak ada nutrisi ini, penumpukan cairan semakin parah.

Agar kebutuhan potasium dapat terjaga, ibu hamil dapat mengonsumsi vitamin prenatal yang mempunyai ekstra potasium. Kamu juga dapat mengonsumsi makanan sebagai sumber potasium seperti kentang dengan kulitnya, pisang, bayam, ubi jalar dengan kulitnya, kacang polong, markisa, wortel, jeruk, delima, yoghurt, ikan salmon, dan kacang-kacangan. 

Merendam kaki selama 15 menit tak hanya dapat mengurangi pembengkakan, tapi juga bisa meredakan rasa sakit di kaki. Untuk melakukannya, kamu hanya perlu baskom besar, lalu isi dengan air hangat dan secangkir garam epsom yang kaya akan magnesium sulfat.

Kalau ingin merelaksasi seluruh tubuh, kamu bisa menambahkan secangkir penuh garam epsom ke dalam bak mandi dan tambahkan air hangat di dalamnya. Mandi dengan air garam bisa membuat tidur lebih nyenyak. Selain itu, jangan ragu untuk menambahkan minyak aroma terapi seperti rosemary, mint, dan lavender agar tubuh dapat semakin rileks.

FYI, menurut laman Cleveland Clinic, garam Epsom adalah salah satu garam dengan kandungan mineral alami terbanyak, seperti senyawa magnesium dan sulfat. Nama "epsom" diambil dari nama kota di Inggris yang menjadi tempat ditemukannya garam ini. 

Menaikkan kaki hingga posisinya di atas ketinggian jantung ketika membaca, menonton televisi, atau aktivitas duduk lainnya bisa meningkatkan sirkulasi darah, lho. Posisi tubuh ini dapat mengurangi tekanan pada pembuluh darah.

Caranya, taruh bantal di bawah kaki untuk meningkatkan kenyamanan ketika menaikkan kaki. Lakukan posisi ini dalam interval 15-20 menit setiap kamu duduk beristirahat, ya. 

Sebenarnya sesekali mengonsumsi kafein saat hamil boleh-boleh saja. Namun jika terlalu banyak, zat tersebut bisa membuat pembengkakan kaki semakin parah dan dapat membahayakan janin.

Kafein juga bersifat diuretik yang menyebabkan buang air kecil jadi lebih banyak sehingga tubuh perlu menahan cairan. Akhirnya, kaki pun jadi membengkak.

Studi yang diterbitkan PLOS ONE 2015 menyatakan kafein bisa melambatkan metabolisme ibu hamil. Untuk menghilangkan kafein, tubuh memerlukan waktu 1,5-3, 5 kali lebih lama. Padahal, kemungkinannya untuk melewati aliran darah dan plasenta bayi sangatlah besar. Sayangnya, hal tersebut justru meningkatkan kekhawatiran jika kafein dapat mengganggu kesehatan bayi.

Selain perubahan hormon dan pertambahan berat badan, pembengkakan kaki secara tiba-tiba juga bisa menjadi tanda preeklamsia, yakni komplikasi yang terjadi saat hamil karena tekanan darah tinggi. Gejala lainnya adalah pembengkakan di wajah dan tangan, sakit kepala, mata kabur atau berkedip, muntah, dan nyeri di bawah tulang rusuk. Jika mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter, ya!