ilustrasi lansia perempuan menggunakan alat leg press di gym (pexels.com/RDNE Stock project)
Salah satu alasan penting mengapa latihan gym tetap aman dan bermanfaat bagi orang berusia di atas 50 tahun adalah perannya dalam menurunkan risiko penyakit kronis yang sering muncul saat usia lanjut.
Lansia yang rutin beraktivitas fisik memiliki peluang lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke, serta dapat menurunkan tekanan darah tinggi, kadar gula darah, dan kolesterol.
Selain itu, olahraga teratur juga berhubungan dengan berkurangnya risiko obesitas dan berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, usus, paru, hingga ginjal. Tak hanya penyakit fisik, aktivitas olahraga juga terbukti bermanfaat bagi kesehatan otak dan mental, karena bisa menurunkan risiko demensia (termasuk Alzheimer) serta depresi. Dengan kata lain, tetap aktif dengan berlatih di gym setelah usia 50 tahun bisa membantu memperlambat perkembangan penyakit kronis sekaligus mendukung kualitas hidup yang lebih panjang dan sehat.
Gym dapat menjadi pilihan aman dan efektif, asalkan dilakukan sesuai kemampuan. Disarankan lansia didampingi oleh trainer berpengalaman untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas latihan.
Latihan kekutan otot di gym sangat dianjurkan untuk mencegah sarkopenia (penyusutan massa otot) dan osteoporosis pada lansia. Dengan mengombinasikan latihan kardio, kekuatan, serta fleksibilitas, manfaat kesehatan yang didapat akan jauh lebih besar dibanding risikonya. Jangan lupa, konsultasi dulu dengan dokter sebelum memulai program latihan agar olahraga bisa mendukung kesehatan jangka panjang.
Referensi
"Health Benefits of Exercise and Physical Activity". National Institute on Aging. Diakses pada September 2025.
"Physical Activity and Older Adults." World Health Organization. Diakses pada September 2025.
“Fitness Tips for 50-Plus”. Johns Hopkins Medicine. Diakses pada September 2025.