Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Telur Free-Range Lebih Sehat?

ilustrasi telur (unsplash.com/Jakub Kapusnak)
Intinya sih...
  • Telur mengandung nutrisi penting seperti protein, vitamin B, A, dan selenium.
  • Telur konvensional dihasilkan dari ayam yang dipelihara di pabrik yang cenderung kurang layak.
  • Telur free-range berasal dari ayam dengan akses tak terbatas ke makanan dan air serta pola makan alami.

Telur merupakan makanan pokok yang bergizi dan terjangkau. Satu butir telur berukuran besar mengandung sekitar 6 gram protein dan 70 kalori. Telur juga mengandung berbagai nutrisi penting lainnya, seperti vitamin B, A, dan selenium.

Namun, tidak semua telur sama. Ada banyak jenis telur, dan beberapa mungkin memiliki lebih banyak nutrisi penting daripada yang lain. Saat berbelanja di supermarket, kamu mungkin pernah melihat telur dengan label "free-range". Apa itu telur free-range dan apakah lebih sehat daripada telur konvensional?

1. Apa itu telur konvensional?

Kebanyakan ayam dipelihara di pabrik, di mana mereka tinggal berjejal di area yang sempit, bahkan kerap kali saling menginjak satu sama lain. Beberapa ayam dipelihara di kandang individu tanpa ruang untuk bergerak, yang disebut kandang baterai. Selain tidak nyaman, kondisi ini juga sangat berpotensi untuk berkembang biaknya bakteri dan penyakit. Telur yang dihasilkan dari ayam yang diperlihara dengan cara ini dikenal sebagai telur konvensional.

Agar ayam tetap sehat dan tidak mudah mati, mereka disuntik antibiotik, yang berarti beberapa antibiotik ini dapat berakhir dalam telur. Hormon juga dapat diberikan untuk meningkatkan produksi telur. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keuntungan, tetapi mungkin tidak baik untuk ayam maupun telurnya.

2. Apa itu telur free-range?

ilustrasi telur ayam (freepik.com/freepik)

Telur free-range berasal dari ayam yang memiliki:

  • Akses tak terbatas ke makanan dan air.
  • Akses luar ruangan terus-menerus selama siklus bertelur mereka.
  • Pola makan yang mencakup serangga dan tanaman yang ditemukan di alam. 

Artinya, ayam-ayam ini memiliki akses ke lebih banyak nutrisi daripada pakan berbasis biji-bijian tradisional. Namun, pedoman ini sebenarnya masih belum jelas. Hal ini karena tidak ada patokan pasti berapa banyak ruang luar dan waktu yang dibutuhkan ayam free-range. Dalam praktiknya, banyak ayam free-range hanya menghabiskan sedikit waktu di luar ruangan.

3. Apakah telur free-range lebih sehat?

Telur free-range belum tentu lebih sehat daripada telur konvensional. Alasannya, kandungan gizi telur lebih bergantung pada pakan ayam daripada metode peternakan.

Label free-range hanya merujuk pada cara telur tersebut diternakkan. Kecuali jika pakan tersebut difortifikasi, label tersebut tidak selalu menunjukkan perbedaan gizi yang signifikan.

Ayam yang diberi pakan yang difortifikasi secara gizi menghasilkan telur dengan kadar gizi yang lebih tinggi. Telur-telur ini diberi label sebagai telur yang bernutrisi tinggi, misalnya, diperkaya dengan asam lemak omega-3 atau memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi. Berbeda dengan label seperti “free-range” atau “cage-free,” yang hanya merujuk pada cara telur tersebut didapatkan.

4. Harga

ilustrasi telur (freepik.com/freepik)

Penting untuk diingat bahwa harga berbagai jenis telur tidak selalu mencerminkan nilai gizinya, tetapi lebih pada metode pertanian yang digunakan untuk memproduksinya.

Jadi, telur ayam free-range mungkin lebih mahal karena memang diternakkan di alam bebas, bukan karena lebih sehat. Harga telur yang berwarna cokelat mungkin lebih mahal daripada telur putih karena unggas tersebut sedikit lebih besar dan membutuhkan lebih banyak makanan.

5. Apa yang harus diperhatikan saat membeli telur

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli telur:

  • Pendinginan: Beli telur hanya dari kotak berpendingin. Di rumah, simpan telur di bagian terdingin lemari es hingga siap dimasak agar tetap segar dan aman untuk dimakan.
  • Tanggal kedaluwarsa: Periksa tanggal kedaluwarsa pada karton, dan gunakan telur dalam jangka waktu tanggal yang tercetak. 
  • Kulit telur: Pilih telur dengan kulit telur yang bersih dan tidak retak. Retakan dapat menjadi jalan masuk bagi bakteri ke dalam telur.
  • Label pasture-raised, free-range, atau cage-free: Label yang berbeda ini mungkin tidak menandakan perbedaan kandungan nutrisi telur. Namun, label tersebut memberi tahu lebih banyak tentang lingkungan tempat ayam petelur tersebut diternakkan.

Kesimpulannya, telur free-range mungkin tidak lebih sehat daripada telur konvensional karena cara ayam diternak tidak memengaruhi kandungan nutrisi telur. Kandungan nutrisi lebih bergantung pada pakan yang diberikan kepada ayam petelur daripada metode peternakan yang digunakan. Namun, selain kandungan nutrisi, faktor lain mungkin berperan dalam pilihan telur. Faktor sosial tertentu dapat memengaruhi keputusanmu dalam membeli telur. 

Referensi 

"How to Buy the Healthiest Eggs." Delishably. Diakses April 2025. 
"Free-Range vs. Pasture-Raised Eggs." GoodRx. Diakses April 2025.
"Are Free-Range Eggs Healthier?" Healthline. Diakses April 2025. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us