8 Masalah Kesehatan Terlalu Lama di dalam Ruangan dengan AC

Tingkat dehidrasi dikenal lebih tinggi di dalam ruangan berkondisi penyejuk udara. Kelembapan ruangan diserap oleh AC, menyebabkan kamu kekurangan cairan. Ini paling mudah terjadi jika suhu udara diatur terlalu rendah hingga kamu merasa terlalu dingin untuk minum air.

Ini adalah efek negatif dari penggunaan AC, jika AC tidak pernah atau jarang diperiksa secara konsisten. Kualitas udara yang dihasilkan penyejuk ruangan itu menurun, menjadikan mereka yang berada di ruangan merasa pusing. Ditambah dengan dehidrasi, bukan tidak mungkin kamu juga terkena migraine.

Jika kamu menghabiskan banyak waktu di ruangan ber-AC, umumnya mata, hidung dan tenggorokan terasa tidak enak. Itu memang dikarenakan udara AC dapat menyumbat sistem pernapasan kita, membuat tenggorokan terasa kering serta menderita rinitis, kondisi peradangan hidung disebabkan virus. Studi menunjukkan jika 35 persen orang yang berada di ruangan ber-AC memiliki penyumbatan pernapasan ketimbang sembilan persen orang-orang yang berada di gedung berventilasi udara alami.

Penyejuk udara yang ada di kantor atau rumah didesain untuk mendinginkanmu dan membuat bersemangat. Akan tetapi, menurut riset yang terjadi malah sebaliknya.

Banyak orang merasa lesu akibat AC hingga menyebabkan kemalasan dan membuat kerja melambat. Studi menunjukkan jika orang-orang yang berada di ruangan ber-AC lebih banyak mengeluhkan lesu ketimbang yang berventilasi alami.

Penggunaan penyejuk udara yang sering digabung dengan penyinaran cahaya matahari dapat membuat kulitmu terasa kering. Peneliti memiliki nama julukan untuk kasus yang berhubungan dengan gedung ini: sindrom bangunan sakit.

Kasus ini dapat sembuh seketika kamu keluar dari gedung. Namun untuk permasalahan kulit ini, setidaknya diperlukan waktu seharian penuh untuk membuatnya lembap kembali, tergantung seberapa parahkah hal itu.

Penyejuk udara dapat membuat alergi dan asma bertambah menjadi lebih parah. Memang, berada di dalam ruangan melindungi diri kita dari polusi udara atau serbuk tanaman.

Akan tetapi, jika penyejuk udara yang digunakan tidak bersih, maka polusi akan menjadi lebih parah dan malahan terus berputar di dalam ruangan. Belum lagi ditambah isu mikroba.

Kalau kamu bekerja kantoran, maka sering kali matamu terasa pedih dan kering. Bisa jadi itu bukan permasalahan kamu sering memandang laptop atau komputer, melainkan karena AC yang kamu gunakan. Udara yang dikeluarkan AC memang tidak langsung mengenai matamu, tetapi dengan efek kelembapan yang diserapnya, sudah pasti matamu akan terasa kering.

Penggunaan ruang ber-AC umumnya membuat ruangan tertutup rapat agar suhu udara rendah tidak lari keluar. Hal ini juga menjebak virus-virus serta mikroba yang berada di ruangan.

AC yang juga mengeringkan saluran napasmu membuat lendir di dalamnya turut mengering. Alhasil risiko terkena virus menjadi lebih besar.

Makanya itu, panas matahari itu juga penting. Bukannya ada kalanya kamu merasa nyaman berjemur di matahari setelah berjam-jam di ruangan ber-AC kan? Gunakan AC seperlunya saja dan batasi lama pemakaiannya kalau kamu mau sehat.