Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan Hidup Tanpa Minum?

ilustrasi minum air (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Tahukah kamu, sebagian besar tubuh kita tersusun atas air, yakni sekitar 60–70 persen. Di dalam tubuh, air memerankan peran yang sangat fungsional, yaitu memfasilitasi semua kerja sel-sel tubuh. Air dibutuhkan ginjal untuk membuang limbah dari dalam darah. Air diperlukan otak untuk menerjemahkan sinyal dari tubuh. Air juga diperlukan sendi-sendi untuk tetap aktif, dan sebagainya.

Tanpa air yang cukup, sel-sel tubuh bisa rusak. Mereka akan mengerut, menyusut, dan tidak bisa berfungsi dengan baik. Akibatnya, semua fungsi tubuh tidak berjalan dengan semestinya, bahkan bisa menyebabkan kondisi yang fatal atau kematian.

Lantas, berapa lama manusia bisa bertahan hidup tanpa minum air? Yuk, simak pembahasannya berikut untuk memahaminya.

1. Peran penting air di dalam tubuh

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Thomas Chauke)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, air memiliki peranan yang sangat penting di dalam tubuh. Ia memainkan peran untuk setiap proses tubuh, seperti metabolisme, hormonal, pergerakan, reproduksi, ekskresi, respirasi, hingga responsivitas. Keberadaan air inilah yang akan menghasilkan cairan tubuh, seperti keringat, air liur, urine, darah, maupun cairan sendi sebagai proses alamiah tubuh.

Secara ringkas, beberapa peran penting air di dalam tubuh, termasuk:

  • Memproduksi keringat untuk mengatur suhu tubuh dan membuang racun.
  • Membentuk air liur yang berfungsi untuk membantu melumasi makanan di dalam mulut dan memecah makanan dalam usus sehingga bisa dicerna oleh tubuh.
  • Melembapkan semua selaput lendir, seperti di hidung.
  • Melumasi semua sendi dan sumsum tulang belakang sehingga bisa digerakkan dengan normal.
  • Membantu otak memproduksi dan menggunakan hormon tertentu.
  • Membantu proses transportasi di dalam tubuh, seperti mengangkut racun keluar dari sel dan mengirimkan oksigen ke seluruh tubuh.
  • Menghilangkan limbah tubuh melalui urine dan pernapasan.
  • Membantu menyeimbangkan pH (derajat keasaman) tubuh.

2. Apa yang terjadi pada tubuh jika kekurangan air?

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tubuh sangat bergantung dengan keberadaan air. Ketika tubuh kekurangan air, ia segera mengeluarkan respons rasa haus yang mendorong kita untuk segera minum. Namun, jika tubuh mengalami kekurangan air secara terus-menerus dan tidak mendapatkan asupan air, maka yang terjadi adalah dehidrasi.

Dehidrasi merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan air atau cairan. Ini menyebabkan berbagai gejala, seperti menjadi lemas, lesu atau kekurangan energi, pusing, mental yang kurang baik, tekanan darah rendah, hingga kegagalan fungsi organ. Efek ini bisa terjadi sangat cepat, terlebih jika kondisi lingkungan sangat panas, misalnya cuaca panas atau olahraga berat.

Dilansir laman BBC, tahap pertama dehidrasi adalah rasa haus. Ini dapat muncul saat tubuh kehilangan 2 persen dari berat badan. Saat rasa haus muncul, tubuh akan menyerap semua cairan yang tersisa.

Setelah itu, organ-organ akan bereaksi dengan cepat untuk menyesuaikan keadaan. Ginjal akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengirimkan lebih sedikit cairan ke kandung kemih, yang kemudian menyebabkan urine berwarna lebih gelap. Tubuh juga menurunkan kemampuannya untuk berkeringat sehingga menyebabkan risiko kepanasan dan peningkatan suhu tubuh. Detak jantung juga akan meningkat untuk menjaga kadar oksigen sebaik mungkin.

Rendahnya jumlah air dalam tubuh juga menyebabkan darah menjadi lebih kental dan mengalir lebih lambat. Ini dapat memengaruhi sistem kardiovaskular yang memaksanya harus bekerja lebih keras untuk menjaga tekanan darah tetap tinggi. Saat dehidrasi semakin meningkat dan menyebabkan kehilangan empat persen dari berat badan kita, tekanan darah dapat menurun dan menyebabkan pingsan.

Tahap ketiga, ketika tujuh persen berat badan hilang akibat dehidrasi, kerusakan organ dapat terjadi. Ginjal tidak lagi bisa menyaring darah sehingga terjadi penumpukan racun atau limbah seluler. Tekanan darah akan semakin menurun karena tubuh kehilangan kemampuannya untuk menjaga tekanan darah. Dehidrasi juga bisa menyebabkan sistem kardiovaskular, seperti pembuluh darah mengeras sehingga menyebabkan risiko serangan jantung.

Ketika dehidrasi semakin parah, ini juga bisa memengaruhi cara kerja otak, mengganggu suasana hati, dan kemampuan berpikir seseorang. Selain itu, tubuh juga menjadi tidak bisa mengatur suhu tubuh sehingga menyebabkan kehancuran enzim-enzim dalam jalur metabolisme. Ini bisa memengaruhi kerja organ, seperti otak, jantung, dan paru-paru tidak berfungsi, dan menjadi kondisi yang fatal.

3. Berapa lama kita bisa bertahan hidup tanpa air?

ilustrasi air dan buah (pexels.com/Lisa Fotios)

Berapa lama kita bisa bertahan hidup tanpa minum air masih menjadi perdebatan. Pasalnya, ini sangat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor. Faktor tersebut meliputi usia, tingkat aktivitas, kondisi lingkungan, apa yang dimakan, kesehatan secara menyeluruh, gender, serta tinggi dan berat badan seseorang.

Misalnya, seseorang tidak minum air sama sekali, tetapi mereka mengonsumsi makanan yang mengandung air seperti buah atau sayuran. Kemungkinan, mereka akan bisa bertahan hidup lebih lama.

Jika seseorang menderita diare atau muntah dan tidak memiliki akses ke air, kemungkinan mereka akan cepat kehilangan air dan masa bertahannya menjadi lebih singkat. Namun, sebagai aturan umum, beberapa sumber menyebutkan, seseorang dapat bertahan hidup tanpa air selama sekitar 3 hari, seperti dilansir Medical News Today.

Menambahkan dari laman BBC, pada tahun 1944, dua ilmuwan juga pernah melakukan percobaan tidak minum air sama sekali. Mereka hanya mengonsumsi makanan kering selama 3 sampai 4 hari. Satu orang selama 3 hari dan satu orang lainnya selama 4 hari. Pada hari terakhir, mereka mengalami kesulitan menelan dan wajah yang pucat. Mereka akhirnya menghentikan percobaan sebelum terjadi kondisi yang lebih buruk.

Air adalah salah satu kebutuhan vital dalam kehidupan. Kita membutuhkan asupan air yang cukup untuk bertahan hidup. Tanpa air, tubuh kita bisa mengalami kerusakan dan menyebabkan kematian.

Referensi

Healthline. "How Long Can You Live Without Water?". Diakses pada November 2024.
Medical News Today. "How Long Can You Survive Without Water?". Diakses pada November 2024.
BBC. "Why We Can’t Survive Without Water". Diakses pada November 2024.
Barcroft, J. (1913). The respiratory function of the blood. The Journal of Physiology, 47(1-2), 104–128.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us