Bisa Perbaiki Mood, Ini 5 Khasiat Rhodiola Rosea

Cara yang biasanya ditempuh untuk menjaga kesehatan otak, diantaranya olahraga, asupan nutrisi yang tepat, hingga tidur malam yang cukup. Namun ada satu tanaman herbal yang juga bagus untuk kesehatan otak, yakni Rhodiola rosea.

Menurut satu studi oleh Phytomedicine tahun 2000, tanaman ini diujikan efeknya pada 56 dokter yang sudah lelah secara mental dan bekerja malam hari. Para dokter secara acak menerima 170 mg rhodiola dan pil placebo per hari selama dua minggu. Didapatkan bahwa Rhodiola mengurangi kelelahan mental dan meningkatkan kinerja pada tugas yang berhubungan dengan pekerjaan sebesar 20 persen dibandingkan dengan pil plasebo.

Berdasarkan penelitian Complementary Medicine Research tahun 2017 yang mengobservasi 100 orang dengan gejala kelelahan kronis menerima 400 mg rhodiola setiap hari selama delapan minggu. Mereka mengalami peningkatan signifikan pada gejala stres, kelelahan, kualitas hidup, suasana hati, dan konsentrasi. Perbaikan ini diamati hanya setelah satu minggu pengobatan dan terus membaik hingga minggu terakhir penelitian.

Depresi adalah penyakit mental yang populer dan juga berdampak negatif pada perasaan maupun tindakan. Tentu salah satu pengobatannya adalah dengan mengonsumsi antidepresan.

Menurut penelitian Journal of Ethnopharmacology tahun 2009, Rhodiola rosea telah disarankan untuk penderita depresi karena memiliki sifat antidepresan. Ternyata tanaman herbal yang satu ini bisa menyeimbangkan neurotransmiter di otak penderita depresi.

Dalam satu lainnya oleh Nordic Journal of Psychiatry tahun 2007, telah diobservasi selama enam minggu tentang keefektifan rhodiola pada penderita gejala depresi. Rinciannya 89 orang dengan depresi ringan atau sedang secara acak ditugaskan untuk menerima 340 mg atau 680 mg rhodiola atau pil plasebo setiap hari. Kedua kelompok rhodiola mengalami peningkatan yang signifikan dalam depresi, insomnia dan stabilitas emosional secara keseluruhan, sedangkan kelompok plasebo tidak menunjukkan perbaikan.

Menurut jurnal Molecular Carcinogenesis tahun 2012, ada zat bernama salidroside, komponen pada tanaman Rhodiola yang manjur, telah diteliti untuk sifat antikankernya.

Pada studi lainnya oleh Journal of Medicinal Food tahun 2008 dan Molecular Carcinogenesis tahun 2012, telah diadakan penelitian dengan metode test tube telah menunjukkan hasil bahwa hal ini menghambat pertumbuhan sel kanker kandung kemih dan payudara. Hasilnya, para peneliti menduga kuat bahwa Rhodiola akan berguna dalam pengobatan kanker.

Rhodiola juga secara mengejutkan bisa meningkatkan performa/ketahanan dalam olahraga. Dalam satu penelitian oleh International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism tahun 2004, peserta diberi 200 mg Rhodiola atau pil plasebo dua jam sebelum melakukan tes bersepeda. Mereka yang diberi Rhodiola mampu berolahraga rata-rata 24 detik lebih lama daripada mereka yang diberi plasebo. Meskipun 24 detik mungkin tampak kecil, dalam kejuaraan tertentu perbedaan antara tempat pertama dan kedua bisa jadi milidetik.

Itulah beberapa khasiat dari tumbuhan berjuluk akar emas ini. Beruntungnya, di Indonesia sudah tersedia Rhodiola dalam bentuk pil yang bisa langsung dikonsumsi.