Bolehkah Makan Sashimi setelah Melahirkan? Ini Penjelasannya!

Selain sushi, sashimi juga menjadi salah satu makanan Jepang yang sangat populer di banyak negara, termasuk Indonesia. Sashimi adalah irisan makanan mentah yang disajikan dengan irisan lobak daikon, dan disantap dengan bumbu seperti wasabi, jahe, atau kecap asin.
Di Indonesia, sashimi identik dengan ikan mentah atau makanan laut yang diiris tipis. Namun di Jepang, sashimi bisa berupa irisan daging sapi, babi, ikan, dan ayam yang sudah diolah matang. Meski mentah, sashimi terutama yang menggunakan irisan ikan ternyata termasuk dalam hidangan yang cukup sehat. Diketahui, ikan merupakan sumber protein, vitamin D, dan omega 3 yang dibutuhkan oleh tubuh.
Walau begitu, bukan berarti makanan ini bisa dikonsumsi semua orang. Contohnya ibu hamil yang dilarang makan ikan mentah, termasuk sashimi. Lalu, yang jadi pertanyaan, bagaimana dengan ibu yang baru melahirkan? Bolehkah makan sashimi atau sushi yang terbuat dari ikan mentah? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Sushi dan sashimi dari ikan mentah tidak boleh dikonsumsi ibu hamil

Perempuan yang sedang dalam program kehamilan, dan ibu hamil harus menghindari mengkonsumsi makanan mentah, termasuk sushi dan sashimi yang terbuat dari irisan ikan mentah. Ini karena sushi dan sashimi mentah, sangat rentan mengandung bakteri termasuk bakteri Listeria yang dapat memicu keracunan makanan yang ditandai dengan mual, muntah, dan diare.
Masalahnya, bakteri ini tidak hanya memberi efek buruk pada sang ibu, tapi juga bayi yang sedang dikandungnya. Bakteri Listeria dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, bahkan keguguran. Mengerikan, bukan?
2. Kabar baiknya, ibu yang sudah melahirkan bisa mengonsumsi sushi dan sashimi

Meski selama kehamilan seorang dilarang makan sushi, mereka bisa kembali menikmati hidangan dari ikan mentah ini setelah melahirkan. Dilansir Medical News Today, berbeda dengan saat kehamilan, ibu menyusui sudah diperbolehkan makan makanan mentah. Ini karena risiko bakteri menular ke bayi melalui ASI sangatlah kecil.
Namun tentu saja, kebebasan ini juga bukan tanpa syarat. Selain gak boleh berlebihan, kamu juga harus ekstra hati-hati dalam memilih restoran. Sebaiknya, pilih restoran yang bukan hanya enak, tetapi juga sudah terjamin kualitas dan kebersihan makanannya.
3. Sayangnya, gak semua ikan aman untuk dikonsumsi

Ibu yang sudah melahirkan dan menyusui memang boleh mengonsumsi hidangan berbahan dasar ikan mentah. Namun yang perlu diingat adalah gak semua jenis ikan aman untuk kesehatan.
Dilansir Medical News Today, beberapa ikan seperti tilefish, king mackerel, marlin, swordfish, orange roughy, hiu, hingga bigeye tuna dikenal dengan kandungan merkurinya yang tinggi. Bahkan setelah matang sekalipun, kandungan merkurinya tetap ada.
Bayi dapat terpapar merkuri melalui ASI dan ini sangat berbahaya baginya yang masih rentan terhadap racun. Meski jumlah merkuri yang ada di gak terlalu banyak, zat ini dapat otak serta sistem saraf bayi yang sedang tumbuh dan berkembang.
4. Pilih ikan yang baik untuk perkembangan bayi

Bagi ibu yang baru saja melahirkan, ada baiknya untuk mengonsumsi jenis ikan tertentu yang baik untuk proses pemulihan dan tumbuh kembang bayi. Sebab, gizi tersebut akan ditransfer kepada bayi melalui ASI.
Beberapa jenis ikan yang baik dikonsumsi di antaranya ikan teri, ikan kod, haring, salmon, sarden, hingga ikan nila. Ikan-ikan di atas kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat membantu perkembangan otak bayi. Meski begitu, jumlah konsumsi sashimi tetap gak boleh berlebihan.
Selama masa kehamilan, pascamelahirkan, hingga menyusui, seorang ibu memang harus berhati-hati. Baik itu dalam bergerak, bahkan konsumsi makanan pun harus diperhatikan. Ini karena ketika kita mengkonsumsi makanan tertentu, bukan hanya kita yang makan tapi juga sang bayi.
Referensi
The Spruce Eats. "What Is Sashimi?". Diakses pada Oktober 2024.
Healthline. "Sushi: Healthy or Unhealthy?". Diakses pada Oktober 2024.
Healthline. "Is It Safe to Eat Sushi While Breastfeeding?". Diakses pada Oktober 2024.