Usus kita bisa kotor, lho! Dilansir situs McGill University, usus, terutama usus besar, bisa dipenuhi residu yang kemudian menempel di dinding usus akibat pola makan yang tidak tepat. Belum lagi adanya mukosa usus yang mengering sehingga membentuk lapisan keras.
Oleh karena itu, pembersihan usus penting dilakukan. Masalahnya, bagaimana kita tahu usus kotor dan bagaimana juga cara membersihkan usus kotor? Berikut uraiannya untukmu.
Tidak terlihat oleh mata, usus kotor mungkin sulit dideteksi. Namun, ada beberapa gejala yang bisa menjadi tandanya. Dilansir Healthy Life, tanda-tanda usus kotor yakni sebagai berikut:
Gejala-gejala di atas terjadi akibat adanya penumpukan racun dalam sistem pencernaan, terutama usus. Hal tersebut dapat membuat nutrisi makanan tidak terserap dengan baik dan menyebabkan kondisi tubuh menurun.
Nah, salah satu penyebab usus kotor adalah penumpukan sisa-sisa makanan yang dikonsumsi. Terutama makanan tinggi gula yang meningkatkan bakteri buruk dan mengurangi bakteri baik.
Jadwal makan yang tidak teratur juga memicu kondisi ini. Sebab, saat makan terlambat, produksi enzim dan hormon terganggu yang akhirnya memerangkap racun lebih banyak.
Bukan dengan disikat, apalagi mengonsumsi cairan pembersih, cara membersihkan kotoran di usus dilakukan dengan sehat. Salah satunya, mengonsumsi makanan dan minuman.
Tenang, kamu tidak perlu melakukannya setiap hari, kok. Namun, menyisipkan cara membersihkan usus kotor berikut baiknya dilakukan secara teratur sebagai upaya menjaga kesehatan pencernaan.
Sebuah penelitian dalam jurnal Gastroenterology Nursing menjelaskan pentingnya memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Termasuk efeknya bagi kelancaran sistem pencernaan dan membawa penumpukan sisa-sisa makanan.
Bukan hanya air, hidrasi bisa didapatkan melalui makanan kaya cairan. Misalnya, buah-buahan serta sayuran seperti semangka, selada, seledri, selada, dan lain sebagainya.
Jangan dibayangkan menyiram usus seperti menyiram tanaman, ya. Maksudnya adalah dengan mengonsumsi air asin alias air garam. Untuk membuat racikannya, cukup campurkan dua sendok teh garam dengan segelas air hangat. Bisa menggunakan garam laut ataupun himalaya, ya.
Setelah meminumnya dengan kondisi perut kosong, biasanya membuatmu ingin ke kamar mandi. Meski belum didukung penelitian yang terpercaya, cara membersihkan usus kotor ini dianggap efektif. Bahkan digunakan sebagai opsi mengatasi sembelit dan ketidakteraturan jadwal sekresi.
Tubuh membutuhkan serat yang cukup untuk pencernaan yang sehat. Asupan ini bisa kamu dapatkan melalui buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, dan banyak lagi.
Selulosa dan serat membantu menambah volume kelebihan materi di usus besar hingga lebih mudah dikeluarkan. Mereka juga mengatur sembelit dan usus yang terlalu aktif, sembari meningkatkan bakteri bermanfaat sebagai prebiotik.
Smoothies merupakan bentuk olahan buah dan sayur mirip jus, tetapi lebih kental. Selain itu, kamu bisa memadukan banyak komposisi di dalam smoothies. Mengingat hidangan ini mengandung banyak serat dan nutrisi, smoothies bermanfaat bagi pencernaan dan berperan menahan air sehingga bisa menghidrasi dan menjaga keteraturan tubuh.
Dalam jurnal Gastroenterologia y hepatologia disebutkan bahwa vitamin C dapat membantu membersihkan usus. Maka dari itu, pertimbangkan membuat smoothies dari buah-buahan yang kaya akan vitamin C.
Tidak sempat membuat smoothies? No problem, masih ada jus. Pasalnya, jus buah dan sayur memiliki fungsi serupa dengan smoothies. Minum jus secara rutin penting biar usus bersih. Sebagai rekomendasi, kamu bisa membuat jus apel, jus lemon, dan jus sayuran.
Pertimbangkan untuk tidak membuang kulit buah ketika membuatnya, tapi jika memang bisa dimakan. Sebab, kulit buah mengandung banyak serat yang diperlukan tubuh. Pastikan membersihkan bagian luarnya dengan bersih, ya.
Pati resisten bersifat mirip serat. Kamu bisa menemukannya di makanan nabati seperti kentang, nasi, kacang-kacangan, pisang hijau, dan biji-bijian. Sebuah penelitian di jurnal mBio menunjukkan bahwa pati resisten mampu meningkatkan mikroflora usus yang baik bagi usus besar.
Pati resisten ditemukan dalam karbohidrat. Jika sedang mengikuti diet rendah karbohidrat, pilih opsi yang menyebabkan lonjakan gula darah lebih sedikit. Misalnya, dengan konsumsi nasi dan kentang lilin.
Probiotik bantu ‘mengenalkan’ bakteri baik ke usus berkat kandungan serat dan pati resisten di dalamnya. Proses tersebut mampu meredakan peradangan dan meningkatkan keteraturan. Keduanya, penting bagi elemen kesehatan pencernaan yang berhubungan dengan usus besar.
Sari cuka apel dianggap sebagai sumber probiotik yang baik untuk cara membersihkan usus kotor. Pasalnya, rasa asam dan enzim di dalamnya diduga menekan bakteri jahat, melansir Healthline. Probiotik juga bisa didapat melalui suplemen, yoghurt, kimchi, acar, dan makanan fermentasi lainnya.
Ngeteh herbal jadi opsi membersihkan usus kotor yang enak. Herbal seperti jahe, bawang putih, dan cabai rawit mengandung fitokimia antimikroba. Kandungan tersebut dianggap mampu menekan bakteri jahat.
Beberapa ramuan seperti psyllium, lidah buaya, akar marshmallow, dan elm licin juga bersifat pencahar. Seluruhnya dapat membantu mengatasi sembelit. Namun, akan lebih baik jika kamu menanyakan pada dokter dan ikuti petunjuk penggunaan sebelum mengonsumsinya.
Cara membersihkan usus kotor memang baik. Namun, jika dilakukan dengan tepat dan secukupnya. Apabila berlebihan, kamu mungkin merasakan efek samping yang kurang mengenakkan, di antaranya:
Hentikan pembersihan usus apabila merasakan efek samping di atas. Jika dilanjutkan, gejala-gejala tersebut berisiko menyebabkan gagal jantung dan kerusakan pencernaan.
Enema atau pembersihan usus besar yang digunakan menimbulkan sedikit risiko bagi individu yang sehat. Namun, konsumsi yang berlebihan menyebabkan sembelit kronis, bahkan cedera usus.
Perhatikan pula interaksi obat yang sedang dikonsumsi. Sebab, beberapa ramuan teh herbal dapat menyebabkan perubahan fungsi atau efek samping pada obat-obatan tertentu.
Cara membersihkan usus kotor di atas bisa kamu coba, tetapi lakukan dengan bijak, ya. Pembersihan usus secara berlebihan mungkin justru akan menimbulkan efek kurang baik bagi pencernaan.