Takut Kerumunan? Fakta dan Cara Berdamai dengan Enochlophobia

Seperti fobia lainnya, enochlophobia dapat menyebabkan ketakutan yang intens pada skenario peristiwa yang sebenarnya tidak akan terjadi. Meskipun kamu sadar bahwa ketakutan terhadap kerumunan itu tidak rasional, kesadaran tersebut tidak mengurangi kecemasan nyata yang dapat terjadi akibat enochlophobia.

Jika kamu menderita enochlophobia, kamu mungkin mengalami kecemasan yang intens setiap kali bertemu dengan banyak orang. Ketakutan tersebut mungkin tidak terbatas pada acara yang biasanya ramai, seperti festival, permainan olahraga, atau taman hiburan.

Di kebiasaan sehari-hari, enochlophobia mungkin terpicu saat memasuki tempat atau lokasi yang sarat kerumunan, seperti:

• Bus, MRT, atau transportasi umum lainnya
• Bioskop
• Toko grosir, pasar, supermarket, atau mal
• Taman
• Pantai atau kolam renang umum

Bukan hanya kontak langsung dengan orang banyak yang dapat memicu enochlophobia, dalam beberapa kasus, hanya memikirkan tentang berada di tengah keramaian dapat menyebabkan stres dan kecemasan berlebih!

Selain itu, enochlophobia juga dapat memengaruhi hajat hidupmu yang lain, seperti saat di tempat kerja atau belajar di sekolah dan universitas.

Karena fobia biasa menyebabkan gejala mirip rasa cemas atau anxiety, maka gejala enochlophobia pun bisa dikatakan mirip, hanya saja pemicunya adalah kerumunan orang banyak. Gejala-gejala enochlophobiamencakup:

• Jantung berdebar kencang
• Keringat
• Pusing
• Sesak napas
• Sakit perut
• Diare
• Menangis

Seiring waktu, rasa takutmu terhadap kerumunan orang banyak mungkin memaksamu tidak dapat berpartisipasi dalam aktivitas tertentu. Pengasingan diri akibat enochlophobia dapat menyebabkan gejala psikologis yang lebih parah termasuk depresi, dan harga diri serta kepercayaan diri yang berkurang.

Penyebab enochlophobia bervariasi, sehingga tidak diketahui secara pasti. Kemungkinan besar, fobia, termasuk enochlophobia, memiliki hubungan dengan gangguan kecemasan atau anxiety disorder.

Oleh karena itu, ketakutan ini bisa jadi dialami saat hidup atau diwariskan sejak lahir. Faktor utama adalah karena meniru orangtua. Karena orangtua mengidap enochlophobia, bayi pun meniru perilaku mereka menghadapi kerumunan orang banyak, sehingga mengidap fobia yang sama.

Pengalaman trauma di masa lalu juga dapat menyebabkan enochlophobia. Contoh, kamu terluka atau tersesat di tengah kerumunan? Kamu pun secara tidak sadar mengira kejadian yang sama akan berulang. Dalam pikiran pun terpatri kalau kamu harus menghindari kerumunan.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, enochlophobia dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Kamu menghindari acara kumpul bersama karena takut kerumunan. Mungkin melegakan, tetapi hal tersebut bisa menyebabkan hubungan dengan keluarga dan sahabat renggang, sehingga berpotensi mengakibatkan masalah psikis yang lebih parah.

Jika kamu atau orang yang kamu sayang mengidap enochlophobia, kemungkinan besar kamu sudah menyadarinya. Tidak semua fobia memerlukan perhatian medis, tetapi jika enochlophobia cukup parah hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya bicarakan dengan dokter atau psikolog.

Bergantung pada intensitas gejala Anda, dokter mungkin merujuk Anda ke psikiater atau psikolog untuk evaluasi lebih lanjut. Tidak ada tes medis yang dapat mendiagnosis enochlophobia.

Psikolog mungkin memintamu mengisi kuesioner untuk menilai frekuensi dan tingkat keparahan gejala enochlophobia. Psikolog juga dapat membantumu mengidentifikasi apa yang memicu enochlophobia sehingga kamu dapat mengatasinya.

Mengunjungi ahli kesehatan mental membutuhkan keberanian - dan semakin cepat Anda mencari bantuan, semakin cepat kamu pulih dari enochlophobia.

Terapi adalah bentuk pengobatan utama untuk enochlophobia. Program terapi dapat mencakup kombinasi terapi wicara dan teknik desensitisasi, seperti:

• Terapi perilaku kognitif (CBT): jenis terapi wicara yang membantu mengatasi fobiamu dan mempelajari cara mengganti kebiasaan berpikir irasional dengan yang rasional.
  
  
• Terapi eksposur: jenis terapi desensitisasi yang memperhadapkanmu dengan pemicu fobia secara bertahap. Terapis bahkan akan menemanimu.
  
  
• Teknologi realitas virtual: bentuk terapi eksposur ini dapat membantumu fobiamu tanpa secara fisik berinteraksi dengan pemicu fobia.
  
  
• Terapi visual: kamu diperlihatkan foto dan gambar pemicu fobia untuk membantu membentuk kembali pemikiran sebelum eksposur skenario nyata.
  
  
• Terapi kelompok: kamu berbagi soal fobiamu dengan orang lain yang juga mengalami fobia, termasuk fobia yang sama denganmu.

Terkadang, dokter atau psikolog (bukan terapis) mungkin meresepkan obat untuk membantu meringankan gejala anxiety akibat enochlophobia. Pilihan pengobatan yang paling umum adalah antidepresan, beta-blocker, dan sedatif.

Karena enochlophobia dapat menyebabkan ketakutan yang intens, ini bisa menjadi tantangan untuk dijalani. Kamu mungkin akan mengalami kesulitan berinteraksi, terutama jika sering bertemu dengan orang banyak. Menghindar bukanlah jawabannya, karena malah membuat enochlophobia semakin parah.

Meningkatkan kesadaran diri (mindfulness) adalah salah satu cara yang bisa dicoba untuk meredakan enochlophobia. Berfokuslah pada masa kini, sehingga pikiranmu tidak membayangkan skenario pemicu fobia. Dengan begitu, kamu tetap membumi dan dan enochlophobia tidak muncul.

Jika berencana atau benar-benar bertemu dengan kerumunan, cobalah untuk membayangkan dirimu di kondisi aman dan percaya diri di sekitarmu. Jika memungkinkan, mintalah teman atau orang tersayang untuk menemanimu ke tempat atau situasi dengan kerumunan.

Mengelola gejala enochlophobia membutuhkan pembiasaan sehari-hari. Trik-trik yang dapat kamu lakukan mencakup:

• Melakukan latihan rutin
• Konsumsi sehat
• Memperbaiki kualitas tidur
• Mencegah diri dari dehidrasi
• Membatasi konsumsi kafein
• Melakukan teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan
• Habiskan waktu melakukan aktivitas yang kamu sukai
• Menghadiri kegiatan sosial yang melibatkan kelompok kecil

Itulah fakta-fakta mengenai enochlophobia atau fobia terhadap kerumunan orang banyak dan bagaimana mengobati serta membiasakan diri dengan fobia tersebut di kehidupan sehari-hari. Ingat, fobia bukan sesuatu yang mustahil diobati, dan dengan tekad yang bulat, kami yakin, kamu pasti segera pulih dari fobiamu!