Sering Banting Barang Saat Marah, Bisa Jadi Kamu Mengidap IED

Buat yang emosinya sering tak terkontrol, baca ini!

Marah merupakan emosi yang alami bagi setiap manusia dan bisa dialami oleh setiap orang. Setiap orang meluapkan emosi marahnya dengan cara yang berbeda-beda satu sama lain namun, pernahkah kamu marah secara meledak-ledak yang tak terkontrol dan kelewat batas? Mirip seperti Dr. Bruce saat berubah menjadi Hulk yang tidak bisa mengendalikan emosinya hingga bisa bersifat merusak.

Jika kamu sering merasakan ledakan emosi tersebut dan orang di sekeliling kamu merasa kalau kamu orang yang sangat agresif saat marah, mungkin kamu mengalami Intermittent Explosive Disorder (IED) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gangguan ledakan amarah. Sebenarnya apa sih Intermittent Explosive Disorder (IED) itu? Untuk penjelasannya, yuk kita simak pembahasannya!

1. Apa itu Intermittent Explosive Disorder (IED)?

Sering Banting Barang Saat Marah, Bisa Jadi Kamu Mengidap IEDdrnemerovski.com

Dikutip dari psychologytoday.com, Intermittent Explosive Disorder (IED) merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan amarah yang mengakibatkan kerusakan barang, kekerasan terhadap orang lain ataupun seringnya seseorang mengucapkan kata-kata yang agresif secara tak terkendali dan tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi.

Contoh dari perilaku ini adalah mengancam seseorang, melukai seseorang dengan sengaja ataupun dengan sengaja dan secara sadar menghancurkan barang.

2. Apa aja sih gejala dari IED?

Sering Banting Barang Saat Marah, Bisa Jadi Kamu Mengidap IEDtechgape.com

Dilansir dari mayoclinic.org, IED ditandai dengan gagalnya seseorang untuk menahan dorongan akan tindakan agresif yang bersifat destruktif atau tindakan kekerasan secara verbal yang serius dua kali seminggu selama periode tiga bulan. Durasi amarah yang meledak-ledak terjadi kurang dari 30 menit dan tidak terencana sebelumnya.

Penderita IED tidak akan memikirkan konsekuensi dari efek dari amarah yang dilakukanya. Biasanya setelah melewati episode marah yang tak terkendali, kamu akan merasa lega dan kelelahan. Selain itu, kamu juga akan merasakan penyesalan, kecewa dan juga rasa malu setelah melewati episode tersebut.

Baca Juga: Jangan Gegabah, Ini Lho 7 Tips Cerdik Redakan Amarah Menurut Terapis!

3. Penyebabnya beragam mulai dari faktor lingkungan, genetik hingga kadar hormon serotonin dalam otak

Sering Banting Barang Saat Marah, Bisa Jadi Kamu Mengidap IEDr64vsk.lv

Berbicara tentang IED, penyebab pasti seseorang bisa menderita IED belum diketahui secara pasti namun kemungkinan merupakan gabungan dari faktor biologis dan lingkungan. Tidak bisa dipungkiri jika lingkungan berkemungkinan besar turut berpengaruh sebagai pemicu IED. Menurut psychologytoday.com, seseorang yang sering terpapar akan tindakan kekerasan serta kata-kata yang kasar sejak kecil bisa menjadi faktor pemicunya.

Genetik juga merupakan salah satu pemicunya karena kemungkinan akan komponen genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak. Perbedaan struktur otak dan kadar hormon serotonin dalam otak juga bisa menjadi pemicunya. Studi juga menunjukan bahwa penderita IED mayoritas diderita oleh pria dibandingkan dengan wanita.

4. Menderita IED bisa mempengaruhi kualitas hidup jangka panjang lho!

Sering Banting Barang Saat Marah, Bisa Jadi Kamu Mengidap IED48days.com

Tidak bisa dipungkiri memang jika seorang penderita IED bisa mengalami kualitas hidup yang buruk diakibatkan dari perilaku yang dihasilkan. Mulai dari menyebabkan masalah di sekolah, dikeluarkan dari lingkungan kerja, melakukan kekerasan terhadap orang lain dan menyebabkan buruknya hubungan interpersonal antar keluarga.

Penderita IED juga beresiko lebih tinggi terhadap beberapa penyakit misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dan stroke.

5. Jangan takut untuk mencari pertolongan

Sering Banting Barang Saat Marah, Bisa Jadi Kamu Mengidap IEDorchardparkcounseling.com

Jika kamu merasa terindikasi mengidap IED, jangan enggan untuk mencari pengobatan ke psikolog dan psikiater. Pengobatan bisa berupa terapi seperti terapi CBT (Cognitive Behavioral Therapy), grup konseling dan juga dengan melalukan teknik relaksasi untuk menekan rasa amarah. Selain terapi, pengobatan berbasis farmakoterapi juga biasanya di berikan oleh psikiater, biasanya berupa obat anti depresan, antikonvulsan dan mood stabilizer.

Jadi, ingat ya guys jangan pernah malu ataupun enggan untuk mencari pertolongan ke psikolog ataupun psikiater karena jika tidak mencari pertolongan, hal ini akan mempengaruhi hidup kamu lho. Karena, semua orang itu berhak untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik termasuk kamu. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Mudah Marah, Kamu Mungkin Kekurangan 5 Hal Penting Ini dalam Hidup

Frederick K Photo Verified Writer Frederick K

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie
  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya