Gak Perlu Obat, Konsumsi 10 Rempah Ini untuk Dongkrak Energi

Kenapa stamina orang Korea Selatan tahan lama? Biasanya, orang akan menjawab karena mereka mengonsumsi ginseng (Panax ginseng). Bukan rahasia, ginseng adalah bahan penambah energi yang sering kamu temukan, baik dalam suplemen atau minuman penambah energi.

Pasalnya, ginseng mengandung beberapa senyawa seperti ginsenoside, eleutheroside, dan ciwujianoside untuk menambah energi. Menurut penelitian gabungan Eropa dan Afrika berjudul "Herbal medicine for sports: a review" dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition tahun 2018, ginseng terbukti mampu meningkatkan kinerja fisik dan daya tahan, baik untuk orang biasa dan atlet, karena dapat mencegah kelelahan dan meningkatkan kewaspadaan mental.

Takarannya cukup 200-1.000 mg per hari untuk menjaga konsentrasi dan energi pada orang dewasa. Sebelum mengonsumsinya, baiknya konsultasikan dulu dengan dokter karena ginseng memiliki efek samping seperti insomnia, diare, hipertensi, dan jantung berdebar (palpitasi). Selain itu, ginseng dapat menghalangi terapi diabetes, depresi, dan penyakit kardiovaskular.

Sering dijadikan bahan teh dan suplemen, daun sage mengandung luteolin, asam rosmarinic, camphor, kuersetin, dan apigenin yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Sebagai suplemen, sage terbukti dapat meningkatkan mood, keawasan, perhatian, dan daya ingat pada orang dewasa dan lansia.

Menurut sebuah penelitian di Inggris dalam Journal of Psychopharmacology tahun 2011, asupan 50 mcL minyak sage dapat meningkatkan memori dan perhatian pada 36 responden. Selain itu, sage juga dapat meningkatkan keawasan dan stamina mental selama 4 jam!

Daun sage berperan sebagai inhibitor asetilkolinesterase (AChE) yang kuat. AChE memecah neurotransmiter asetilkolin yang berperang penting dalam meningkatkan fungsi memori, perhatian, dan motivasi. Oleh karena itu, fungsi inhibitor AChE daun sage meningkatkan produksi asetilkolin dan fungsi kognitif.

Sering dijadikan bahan obat kuat untuk pria, guarana yang berasal dari Brasil ini memiliki senyawa kafein, saponin, dan tanin yang selain dapat melancarkan fungsi otak, juga menambah energi. Dengan takaran 37,5-300 mg, guarana dapat meningkatkan perhatian, keawasan, dan daya ingat.

Menurut sebuah studi terhadap 10 atlet pentatlon di Prancis dalam International Journal of Sports Physiology and Performance tahun 2019, asupan 300 mg guarana dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan kinerja atletik serta kognitif.

Namun, jangan mengonsumsi melebihi takaran yang direkomendasikan, ya! Mirip dengan ginseng, guarana memiliki efek samping seperti palpitasi dan waswas jika dikonsumsi dengan dosis tinggi.

Endemik di Asia Selatan, tanaman Bacopa monnieri (B. monnieri) yang juga disebut "Brahmi" ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional Ayurveda untuk mengobati berbagai gangguan, dari waswas, insomnia, daya ingat, hingga epilepsi. Hal tersebut dikarenakan B. monnieri memiliki konsenstrasi senyawa saponin triterpenoid atau bacoside yang melindungi saraf dan meningkatkan fungsi kognitif.

Menurut penelitian gabungan Thailand dan Amerika Serikat dalam Journal of Ethnopharmacology tahun 2014, konsumsi 300 mg ekstrak B. monnieri setiap hari dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan informasi dan waktu reaksi pada otak.

Akan tetapi, konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsinya, karena beberapa orang bisa mengalami masalah pencernaan hingga muntah-muntah bila tidak cocok.

Dengan aroma pedasnya yang khas, menghirup aroma peppermint dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan kewaspadaan, memori, dan energi. Ini adalah temuan dalam sebuah penelitian di Inggris yang berjudul "Modulation of cognitive performance and mood by aromas of peppermint and ylang-ylang" dalam International Journal of Neuroscience tahun 2008. 

Aman untuk dihirup, tetapi sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi ekstrak peppermint. Peppermint memiliki senyawa pulegone dan menthofuran yang kalau dikonsumsi terlalu banyak dapat bersifat toksik.

Mirip peppermint, menghirup aroma daun rosemary dapat meningkatkan fungsi kognitif. Hal tersebut dikarenakan rosemary memiliki senyawa terpenes yang dapat langsung masuk ke pembuluh darah, sehingga memengaruhi otak secara signifikan.

Menurut penelitian di Inggris dalam jurnal Therapeutic Advances in Psychopharmacology tahun 2012, menghirup aroma rosemary dapat meningkatkan kinerja kognitif saat mengerjakan tugas yang membutuhkan ketepatan dan kecepatan.

Mendukung penelitian tersebut, sebuah penelitian di Inggris dalam Journal of Psychopharmacology tahun 2018 menemukan bahwa meneguk air yang dicampur dengan ekstrak rosemary memiliki efek yang sama dengan penelitian di atas, saat dites dengan komputer.

Terkenal sebagai obat herbal selama berabad-abad, tanaman akar emas (Rhodiola rosea) terbukti meningkatkan daya ingat, keawasan, dan daya tahan tubuh. Teruji pada manusia dan binatang, akar emas dapat membantu mengurangi kelelahan mental, meningkatkan fungsi otak dan suasana hati, serta meningkatkan kinerja jasmani saat berolahraga.

Menguji 118 orang dalam waktu 12 minggu, temuan sebuah penelitian gabungan di Austria dan Jerman yang diterbitkan dalam dalam jurnal Neuropsychiatric Disease and Treatment tahun 2017 mengungkapkan bahwa asupan ekstrak akar emas 400 mg per hari dapat mengobati kelelahan dan gangguan konsentrasi.

Digunakan di India sebagai pengobatan Ayurveda, tanaman ashwagandha (Withania somnifera) yang dijuluki "Ginseng India" ini dapat meningkatkan kinerja otak dan juga kinerja jasmani secara atletis. Selain itu, mengonsumsi ashwagandha sebanyak 600 mg per hari dapat meningkatkan memori, perhatian, dan pemrosesan informasi.

Menurut penelitian di Amerika Serikat dalam jurnal Nutrients tahun 2018, meminum air dengan ekstrak 500 mg ashwagandha dapat meningkatkan kekuatan tubuh bagian atas dan bawah, serta mendukung distribusi massa tubuh yang baik.

Selain efeknya terhadap otak, tanaman pegagan (Centella asiatica) dapat meningkatkan energi, keawasan, dan mood jika dikonsumsi secara rutin. Berikut tahapan dosis per hari dan efeknya pada tubuh menurut berbagai penelitian:

• 250-750 mg: penelitian di Thailand tahun 2008 mengungkapkan bahwa konsumsi ekstrak pegagan dapat meningkatkan kinerja memori kerja, kewaspadaan, dan mood.
• 500-750 mg: penelitian di Thailand tahun 2011 meneruskan bahwa konsumsi ekstrak pegagan dapat meningkatkan energi dan fungsi jasmani.
• 1.000 mg: penelitian di India tahun 2010 menyatakan bahwa konsumsi ekstrak pegagan dapat meningkatkan perhatian, dan mengurangi kecemasan serta tingkat kelelahan mental.

Sering dijuluki "Ginseng Peru", akar maca (Lepidium meyenii) adalah tanaman endemik Peru yang bentuknya bak kombinasi turnip dengan ginseng Asia. Mirip dengan ginseng Asia, akar maca pun punya khasiat dalam meningkatkan energi.

Menurut sebuah studi di Peru dalam jurnal Evidence-based Complementary and Alternative Medicine tahun 2012, konsumsi akar maca dapat meningkatkan energi, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kinerja fisik secara atletis.

Selain itu, akar maca juga dapat meningkatkan stamina di ranjang. Menurut sebuah penelitian di Italia dalam jurnal Andrologia tahun 2009, konsumsi 2.400 mg ekstrak akar maca dapat membantu meningkatkan kinerja fisik dan sosial saat dites pada 50 laki-laki dengan disfungsi ereksi selama 12 minggu.

Cuma mengandalkan rempah-rempah saja tak cukup. Akan lebih baik lagi bila konsumsinya dibarengi dengan pola makan sehat bergizi seimbang. Dengan begitu, kamu akan tetap berenergi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Itulah 10 jenis rempah alami yang biasa ditemukan dalam obat, suplemen, dan minuman berenergi. Sekali lagi, sebelum mengonsumsinya, konsultasikan dulu dengan dokter agar hasilnya optimal dan kamu terhindar dari efek samping yang merugikan.