Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Sampai Kalap, Ini 5 Kiat Jitu Mengatasi Lapar Mata

Ilustrasi makan berlebihan. freepik.com/drobotdean

Makan adalah kebutuhan pokok setiap orang. Namun, kalau kamu selalu ingin makan dan kalap setiap kali melihat makanan, ini tak baik. Ini merupakan gambaran dari "lapar mata". Adakah tips untuk mengatasinya?

Jika kamu merasa selalu ingin makan, bisa jadi sebenarnya kamu hanya lapar mata dan tidak benar-benar lapar. Lapar mata bisa diartikan sebagai keinginan untuk selalu mengunyah, misalnya saat melihat makanan, membayangkan tentang makanan, atau membicarakan makanan.

Tenang, hasrat untuk selalu mengunyah ini bisa diatasi. Nah, di bawah ini ada kiat-kiat yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi lapar mata.

1. Makan cukup protein

ilustrasi produk hewani (unsplash.com/Markus Winkler)

Menambah lebih banyak protein ke dalam makanan dapat meningkatkan rasa kenyang, yang membuat kamu tidak mudah lapar mata dan makan lebih sedikit pada waktu makan berikutnya, juga membantu mengurangi lemak tubuh.

Misalnya, sebuah studi dalam International Journal of Obesity tentang penurunan berat badan dilakukan dengan membandingkan dua jenis sarapan yang identik dengan kalori: satu terdiri dari telur, yang lainnya terdiri dari bagel.

Dalam studi tersebut, peserta yang sarapan telur kehilangan 65 persen lebih banyak berat badan dan 16 persen lebih banyak lemak tubuh selama periode studi delapan minggu.

2. Jangan melewatkan sarapan

pexels.com/VisionPic .net

Melewatkan sarapan dapat menyebabkan ngidam dan meningkatkan risiko makan berlebihan. Untuk itu, sarapan secara teratur adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi lapar mata.

Satu studi kecil selama 2 bulan dalam Metabolism: Clinical and Experimental menunjukkan bahwa satu kali makan besar per hari menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan hormon perangsang kelaparan atau grelin lebih besar daripada makan tiga kali sehari.

Studi lain pada 38 orang yang dipublikasikan dalam jurnal Eating Behaviors menemukan bahwa pola makan teratur dikaitkan dengan penurunan frekuensi makan berlebihan.

3. Yoga

ilustrasi yoga (unsplash.com/Kaylee Garrett)

Yoga adalah praktik yang melibatkan tubuh dan pikiran dengan menggunakan latihan pernapasan, pose, dan meditasi khusus untuk mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi. Salah satu manfaat yang ditawarkan yoga adalah membantu mendorong kebiasaan makan yang sehat dan mengurangi risiko makan secara emosional.

Dikutip dari laman Healthline, yoga terbukti menyebabkan penurunan yang signifikan dalam keinginan makan berlebihan. Yoga juga dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol untuk mengendalikan stres dan mencegah makan berlebihan.

4. Bersihkan dapur dari makanan yang tidak sehat

pexels.com/Craig Adderley

Menyimpan banyak junk food di dapur dapat membuat kamu lebih mudah makan berlebihan. Sebaliknya, menyimpan makanan sehat dapat mengurangi risiko makan secara emosional, dikutip dari laman Healthline.

Jadi, mulailah membersihkan dapur dari makanan olahan seperti keripik, permen, dan makanan cepat saji menggantinya dengan makanan yang lebih sehat. Mengganti makanan ringan dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, dapat memperbaiki pola makan dan mengurangi risiko makan berlebihan.

5. Membuat jurnal makanan dan suasana hati

pexels.com/Ketut Subiyanto

Sering kali, lapar mata disebabkan karena stres dan bukan karena betul-betul lapar. Untuk itu, membuat jurnal suasana hati dan makanan yang melacak apa yang kamu makan dan bagaimana perasaanmu bisa menjadi alat yang efektif. Cara ini dapat membantu mengidentifikasi pemicu emosi dan makanan potensial, serta mempromosikan kebiasaan makan yang lebih sehat.

Satu studi dalam jurnal Behavioral Sciences yang melibatkan 17 orang menunjukkan bahwa menggunakan program swadaya online yang melibatkan membuat buku harian makanan dikaitkan dengan lebih sedikit episode makan berlebihan. Untuk itu, mulailah mencatat apa yang kamu makan dan bagaimana perasaanmu setiap hari menggunakan jurnal atau aplikasi.

Walaupun merupakan kondisi yang wajar, tapi bukan berarti kamu bisa terus-menerus membiarkan lapar mata yang kamu alami. Segera lakukan langkah di atas agar kamu terhindar dari lapar mata dan risiko kesehatan yang mengintai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us