Mungkin, kurban dengan daging unta kurang populer di Indonesia. Namun, tidak di beberapa negara seperti Arab Saudi, Mesir, Irak, atau India. Satu ekor unta bobotnya mencapai 500 kg, sehingga lebih banyak daging yang bisa dibagikan ke orang-orang yang berhak mendapatkannya.
Satu hal yang bikin penasaran selain tentang rasa dari daging unta itu sendiri, seperti apa kandungan gizinya? Apakah lebih sehat dari daging sapi atau kambing? Berikut penjelasan lengkapnya.
Dilansir dari laman FanKal, 100 gram daging unta mengandung 136 kalori. Jumlah ini lebih kecil dari daging sapi (234 kalori per 100 gram), daging kambing (225 kalori per 100 gram), atau daging domba (235 kalori per 100 gram).
Dengan demikian, dilansir dari Mayo Clinic, daging unta termasuk makanan yang kurang padat kalori. Artinya, ini bisa membantu menurunkan berat badan dan mengendalikan rasa lapar.
Sebanyak 100 gram daging unta mengandung 19,5 gram protein. Jumlah ini rupanya lebih sedikit dibandingkan dengan daging sapi (22 gram protein per 100 gram), tetapi lebih banyak dari daging kambing (17,1 gram protein per 100 gram) dan daging domba (17,6 gram protein per 100 gram).
Dilansir dari Healthline, tubuh kita butuh protein untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, metabolisme, menyeimbangkan cairan tubuh, menjaga kadar pH, melawan infeksi, serta menyediakan energi untuk beraktivitas.
Sebagai informasi, menurut asupan referensi diet atau dietary reference intake (DRI), manusia butuh 0,8 gram protein per kg berat tubuh; sekitar 56 gram per hari untuk laki-laki dewasa dan 46 gram per hari untuk perempuan dewasa.
Kadar lemak pada daging unta lebih sedikit dari sapi, kambing, atau domba, lho! Dalam 100 gram daging unta, terdapat 6,4 gram lemak. Bandingkan dengan daging sapi (16 gram lemak per 100 gram), daging kambing (17,4 gram lemak per 100 gram) dan daging domba (16,6 gram lemak per 100 gram).
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, jika kamu mengonsumsi 2.000 kalori per hari, kamu butuh asupan lemak sebesar 44-77 gram per hari. Ini mengacu pada asupan referensi diet, yang mana 20-35 persen dari total kalori berasal dari lemak.
Konsumsi terlalu banyak lemak bisa meningkatkan low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat dalam darah. Bila kadarnya tak terkendali, risiko serangan jantung dan stroke pastinya meningkat. Hindari atau batasi konsumsi jenis lemak jenuh dan lemak trans.
Wah, siapa sangka ternyata daging unta punya khasiat untuk mencegah kanker? Ini berkat kandungan asam lemak tak jenuh linoleat omega-6, yang merupakan bagian penting dari diet sehat.
Dilansir dari laman Nutritionride, asam lemak omega-6 diketahui dapat mencegah interaksi dengan asam lemak tak jenuh ganda dan mengarah pada pencegahan kanker.
Sementara itu, dikutip dari laman Australian Government Department of Health, asam lemak omega-6 juga bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan menurunkan kadar kolesterol.
Terakhir, daging unta kaya akan vitamin A dan B. Vitamin A berfungsi untuk menjaga kulit dan sel-sel selaput lendir agar tetap sehat. Selain itu, vitamin ini juga merangsang sistem kekebalan untuk memerangi infeksi luar, serta memiliki fungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel tubuh terhadap kanker dan penyakit lainnya.
Sementara itu, vitamin B penting untuk mengubah glukosa menjadi energi. Bila kekurangan vitamin B, kamu akan mudah cemas, depresi, dan stres.
Selain nutrisi yang sudah disebutkan di atas, 100 gram daging unta juga mengandung 70 mg sodium, 293 mg potasium, dan 61 mg kolesterol.
Bagaimana, kamu jadi tertarik untuk mencoba menu daging unta saat perayaan Idul Adha mendatang?