Kenapa Ada Orang yang Tidak Suka Minum Air Putih?

Tidak menyukai air adalah hal normal karena ini biasanya hanya masalah selera.

Terkadang, preferensi terhadap air bisa berubah karena selera juga berubah. Misalnya, saat sedang menjalani pengobatan tertentu, terutama pengobatan kanker, ini dapat memengaruhi selera.

Lalu, ada perubahan hormonal, yang mungkin terjadi pada perempuan akibat kehamilan yang dapat mengubah preferensi selera mereka.

Air memiliki rasa yang berbeda-beda. Selera bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh biologis tubuh sendiri dan sumber air.

Dimensi terpenting yang sangat berpengaruh terhadap rasa air adalah mineral yang terlarut dalam air. Air mengandung mineral alami, seperti kalsium, fosfor, natrium, dan banyak lainnya, yang jumlahnya bervariasi.

Beberapa senyawa yang paling memengaruhi persepsi rasa di antaranya:

• HCO₃⁻ (bikarbonat)
• SO₄²⁻ (sulfat)
• Ca²⁺ (kalsium)
• Mg²⁺ (magnesium)

Entah kamu suka minum air atau tidak, yang jelas air memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Sekitar 75 persen tubuh kita terdiri dari air. Sederhananya, kita butuh air agar tubuh berfungsi dengan baik. Dan, kita membutuhkannya lebih banyak saat cuaca panas atau saat berolahraga untuk mencegah dehidrasi.

Menurut Kementerian Kesehatan, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda tergantung pada usia, tingkat aktivitas, dan suhu. Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.

Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh, yaitu sekitar 20 persen. Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90 persen air.

Orang yang tidak suka minum air lebih berisiko mengalami dehidrasi. Dehidrasi artinya tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa bertambah parah dan menjadi masalah serius.

Gejala dehidrasi pada orang dewasa dan anak-anak, antara lain:

• Merasa haus.
• Kencing berwarna kuning tua dan berbau menyengat.
• Jarang buang air kecil.
• Merasa pusing.
• Merasa lelah.
• Mulut, bibir, dan lidah kering.
• Mata cekung.

Kalau kamu tidak suka air putih, kamu patut waspada terhadap risiko dehidrasi. Untungnya, ada banyak cara untuk tetap terhidrasi.

Berikut panduan untuk menghidrasi diri:

• Coba minum air kelapa. Rasa air kelapa sedikit lebih manis dan beraroma dibandingkan air biasa. Air kelapa juga kaya akan elektrolit kuat yang dapat meningkatkan energi dan menggantikan garam yang hilang.
• Tambahkan sedikit jus. Menambahkan jus akan membantu kamu lebih menikmati rasanya.
• Coba infused water. Ini menjadi cara yang mudah dan ampuh untuk meningkatkan cita rasa minuman sekaligus tetap terhidrasi. Kamu bisa memasukkan teh, beri, lemon, mentimun, dan banyak lagi untuk membuat rasanya lebih nikmat dan memastikan kamu terhidrasi sepanjang hari.
• Makan makanan yang menghidrasi. Air tidak hanya bersumber dari minuman. Makanan, seperti semangka, mentimun, dan sayuran hijau kaya akan air yang akan membuatmu tetap terhidrasi.

Beberapa orang tidak suka minum air putih. Namun, karena air sangat penting untuk tubuh, kamu harus melakukan yang terbaik untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh setiap hari.

Referensi

"Is it possible to not like water?" SBS Food. Diakses April 2025.
"Water’s Flavor and Where It Comes From." Healthline. Diakses April 2025.
"Pentingnya Konsumsi Air Putih Untuk Pencegahan Dehidrasi." Yayasan Gastroenterologi Indonesia. Diakses April 2025.
"Dehydration." National Health Service. Diakses April 2025.
"5 tips for staying hydrated." OSF Healthcare. Diakses April 2025.