Kenapa Makanan Lebaran Tinggi Kalori?

- Hidangan Lebaran, seperti rendang daging dan opor ayam, mengandung kalori tinggi akibat penggunaan santan dalam jumlah yang cukup banyak.
- Santan memberikan rasa gurih, lezat dan wangi, tetapi jika digunakan berlebihan akan menjadi lemak jenuh yang berdampak buruk bagi kesehatan.
- Hidangan Lebaran tinggi kalori karena komposisi bahan di dalamnya, termasuk lemak hewani dan jeroan, serta tambahan gula pada kue kering.
Hidangan Lebaran, seperti rendang daging, opor ayam, ketupat sayur, dan sambal goreng hati diketahui mengandung kalori tinggi, yang dapat memberikan efek buruk pada kesehatan. Salah satu alasannya karena penggunaan santan, biasanya dalam jumlah yang cukup banyak.
Hal ini disampaikan dalam Health Talk by IDN Times bersama Dr. dr. Nanny Djaya, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, dengan tema "Kalori Tinggi di Balik Gurih dan Manisnya Kudapan Lebaran."
Santan bisa menjadi lemak jenuh
Santan adalah makanan yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia karena memberikan rasa gurih, lezat dan wangi. Bila digunakan dalam jumlah sedikit, lemak tersebut akan membuat makanan menjadi lebih bermanfaat.
"Santan itu dari tumbuh-tumbuhan, bukan lemak hewani, tapi lemak nabati di mana harusnya kandungan lemak jenuhnya tidak ada, sedangkan lemak hewani mempunyai kandungan lemak jenuh. Tetapi kalau santannya itu dipanaskan, maka sama saja. Nanti dia dalam tubuh menjadi lemak jenuh kalau jumlahnya berlebihan," Dr. Nanny menjelaskan.
Berbeda bila jumlahnya tidak berlebihan atau sedikit, juga bukan santan yang kental, melainkan santan yang cair, malah menjadi kalori untuk memberikan energi pada tubuh.
Sebenarnya ada beragam faktor kenapa kudapan khas Lebaran tinggi akan kalori. Bukan hanya karena santan, tetapi komposisi bahan di dalamnya, termasuk lemak hewani dan jeroan yang digunakan dalam menu makanan.
"Kalau dilihat komposisi dari bahan makanannya itu kurang sayuran. Jadi lebih banyak protein hewani. Contohnya opor ayam, semur daging, itu semuanya, kan, hewani. Lauknya dari protein hewani," sambung Dr. Nanny.
Belum lagi jika kamu juga menyukai konsumsi kue kering, seperti nastar, kastengel, putri salju, lapis legit atau lapis surabaya, yang komposisi utamanya adalah tepung terigu dan ditambahkan gula sebagai pemanis.
Kelompok yang harus waspada

Kelebihan kalori, kata Dr. Nanny, akan ditimbun di dalam tubuh menjadi tumpukan lemak, cikal bakal kondisi obesitas. Semua itu bisa berpengaruh pada kesehatan dalam jangka waktu yang lama.
Orang-orang dengan diabetes juga sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang kandungan kalorinya tinggi, karena makanan tersebut pasti ada kandungan karbohidratnya, khawatir akan menaikkan kadar gula darah.
Kelompok lainnya, termasuk mereka dengan kadar kolesterol dalam darah yang tinggi, untuk tidak konsumsi makanan yang tinggi kalori.
Ubah makanan enak menjadi sehat
Bagi individu yang berisiko, wajib melakukan persiapan seperti obat untuk menurunkan kolesterol serta yang memiliki diabetes hingga hipertensi.
"Minum obatnya, jangan sampai nanti habis ke rumah sanak saudara, gulanya melonjak naik, tetap harus body control. Kemudian mereka yang punya hipertensi, jangan lupa tetap rutin minum obat dan minum air putih yang cukup," Dr. Nanny mengingatkan.
Kamu juga bisa menyiasati makanan yang enak untuk diubah menjadi makanan sehat. Misal, mengganti tepung terigu dengan tepung gandum, menggunakan pemanis buatan sehingga kalorinya nol, menghindari santan kental melainkan santan cair atau menggantinya dengan susu kedelai atau susu sapi tanpa lemak.
Begitu juga dengan camilannya, yang mana alternatif yang lebih sehat adalah kacang-kacangan dan biji-bijian yang bisa ditambah dengan kismis, buah atau kurma yang memberikan rasa manis alami, sehingga menjadi lebih sehat.