Kenapa Penderita Tifus Tidak Boleh Banyak Bergerak? Ini Penjelasannya

Saat tifus alias tipes pasien disarankan untuk istirahat total. Kamu bahkan diminta untuk tidak beraktivitas meski gejala sudah mereda. Dokter biasanya pun menyarankan penderita tifus untuk lebih banyak berbaring dan tidak banyak bergerak.
Kenapa penderita tifus tidak boleh banyak bergerak? Anjuran ini berkaitan dengan upaya pemulihanmu, lho. Pahami alasan mengapa kamu perlu melakukannya.
Kenapa penderita tifus tidak boleh banyak bergerak?

Demam tifus atau yang lebih dikenal sebagai tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Kamu mungkin terjangkit penyakit ini dari makanan terkontaminasi atau tertular dari penderita yang mengalaminya lebih dahulu.
Ketika mengalami penyakit ini disarankan untuk beristirahat total. Kenapa penderita tidak boleh banyak bergerak? Perlu diketahui bahwa tifus termasuk jenis penyakit sistemik. Artinya, penyakti ini memengaruhi organ, jaringan, bahkan seluruh tubuh.
Istirahat sangat diperlukan untuk memastikan sistem imun kembali kuat. Peningkatan pertahanan tubuh sangat diperlukan agar infeksi segera menurun dan kamu lekas pulih. Oleh karenanya, sangat disarankan agar tinggal di rumah dan tidak bekerja sampai masa pemulihan.
Gejala tifus dapat hilang timbul
Tifus bisa berkembang secara perlahan, setidaknya dalam empat tahapan. Tahap pertama meliputi kemunculan gejala pada 5-14 hari setelah terinfeksi bakteri. Tahap kedua terjadi bakteri berkembang biak di peyer yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Selanjutnya pada tahap ketiga, bakteri dapat menyebabkan kerusakan parah jika penyakit tidak diobati. Namun, gejalanya bisa mereda ketika mendapat perawatan. Tahap terakhir merupakan masa pemulihan, ketika demam turun dan tidak ada gejala lagi.
Faktanya, gejala tifus bisa tampak hilang walau sebetulnya penyakitnya dapat kambuh lagi. Hal itu karena setelah sembuh dari tifus kamu mungkin menjadi pembawa bakteri. Ketika imun menurun, aktivitas bakteri bisa memicu gejalanya kembali.
Tips agar cepat pulih dari tifus

Langkah pertama, sudah jelas kamu perlu banyak beristirahat. Jadi, alasan kenapa penderita tifus tidak boleh banyak bergerak sudah cukup jelas, kan?
Selain itu, tifus juga perlu diobati dengan antibiotik untuk menekan aktivitas bakteri pemicunya. Untuk itu, pastikan kamu mengonsumsi obat sesuai dosis yang disarankan oleh dokter, ya. Catatan pentingnya, jangan berhenti minum obat saat merasa tubuh sudah pulih. Tindakan tersebut justru dapat menyebabkan resistensi.
Di samping itu, kamu perlu mencukupi cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi yang mungkin terjadi akibat diare. Saat semua hal tersebut telah dilakukan, tubuh akan berangsur membaik dalam 2—3 hari.
Alasan kenapa penderita tifus tidak boleh banyak bergerak sudah jelas, ya. Oleh karenanya, pastikan kamu istirahat total hingga imun benar-benar membaik sehingga gejala tidak muncul lagi.
Referensi:
"Typhoid Fever". Kids Health. Diakses Agustus 2024
"Typhoid Fever Treatment & Management". Medscape. Diakses Agustus 2024
"UM FK Lecturer in Surabaya: Do This If a Child Has Typhoid Fever". UM Surabaya. Diakses Agustus 2024
"Typhoid Fever". Cleveland Clinic. Diakses Agustus 2024
"Systemic Disease". Science Direct. Diakses Agustus 2024
Besedovsky, Luciana, dkk. “The Sleep-Immune Crosstalk in Health and Disease.” Physiological Reviews 99, no. 3 (July 1, 2019): 1325–80.