Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lidah Kurang Peka terhadap Rasa? Mungkin Ini Penyebabnya

pexels.com/Anna Shvets

Saat fungsi indra perasa terganggu, kemampuannya dalam mengecap rasa akan menjadi kurang peka. Kondisi ini menandakan ada yang tidak beres dengan lidahmu.

Gangguan dalam mengenali rasa atau adanya rasa seperti logam tak boleh disepelekan. Umumnya masalah ini hanya terjadi untuk sementara waktu. Namun, ada juga yang efeknya bisa permanen meski jarang terjadi.

Bisa karena beberapa hal, berikut ini adalah beberapa penyebab lidahmu jadi kurang peka terhadap rasa. Bisa karena flu atau kondisi yang lebih serius seperti kerusakan sistem saraf pusat. Disimak, ya!

1. Seberapa umumkah gangguan ini terjadi?

pixabay.com/ StockSnap

Adanya gangguan pada fungsi lidah tak boleh disepelekan. Pasalnya, bisa saja kondisi tersebut merupakan tanda dari adanya kondisi serius.

Menurut keterangan dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorder (NIDCD), lebih dari 200.000 orang di Inggris pergi ke dokter karena mengalami masalah pada indra perasanya.

Para ahli kesehatan meyakini bahwa sekitar 15 persen orang dewasa mungkin memiliki masalah terhadap bau dan rasa, tetapi membiarkannya begitu saja dan tidak pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Padahal, kehilangan indra perasa dan penciuman hubungannya sangat erat. Kebanyakan orang yang kehilangan indra perasa terkejut saat mengetahui bahwa dirinya juga kehilangan indra penciumannya.  

2. Jenis gangguan rasa yang harus kamu tahu

unsplash.com/Andriyko Podilnyk

Melansir Medical News Today, gangguan pada indra perasa ada tiga jenis, yaitu: ageusia, dysgeusia, dan hypoageusia.

Pada ageusialidah tak mampu mengenali rasa apa pun, baik makanan ataupun minuman. Gangguan terbilang jarang. Menurut laporan dalam The American Journal of Medicine tahun 2016, diperkirakan hanya 3 persen dari populasi mengalami ageusia.

Sementara itu, pada kasus dysgeusia, terjadi perubahan rasa di mulut. Perubahan ini dideskripsikan sebagai perubahan rasa makanan menjadi manis, tengik, asam, hingga rasa seperti logam. Contohnya, ketika makan cokelat yang manis, yang dirasakan lidah adalah rasa logam.

Terakhir adalah hypoageusia, yaitu kondisi lidah yang kehilangan sebagian kemampuannya dalam mendeteksi rasa makanan. Beberapa orang mungkin kurang peka dengan rasa asam, manis, pahit, dan juga asin.

3. Banyak hal yang jadi penyebabnya

pixabay.com/Ryan McGuire

Melansir Healthline dan NIDCD, ada banyak faktor yang menyebabkan gangguan rasa pada lidah. Di antaranya adalah:

  • Infeksi pada saluran pernapasan atas dan telinga tengah
  • Terapi radiasi untuk pengobatan kanker di kepala dan leher 
  • Paparan bahan kimia tertentu seperti insektisida, antibiotik, dan antihistamin
  • Cedera di bagian kepala
  • Operasi pada telinga, hidung, dan tenggorokan
  • Pencabutan gigi molar atau gigi susu
  • Kebersihan gigi dan mulut yang buruk
  • Merokok
  • Sindrom Sjögren, gangguan autoimun yang menyebabkan mulut dan mata kering
  • Kekurangan nutrisi, terutama vitamin B12 dan zink

4. Untuk diagnosis yang lebih akurat, sebaiknya langsung ke dokter

unsplash.com/Tamas Pap

Untuk memeriksakan gangguan ini, kamu bisa menemui dokter spesialis THT (otolaringologis) untuk diagnosis dan perawatan.

Dokter akan mencari tahu secara saksama bagian mana yang mengalami infeksi yang berkaitan dengan telinga, hidung, tenggorokan, serta mulut dan kepala.

Dokter juga akan menanyakan perihal riwayat kesehatan, seperti penggunaan obat-obatan atau kemungkinan adanya paparan bahan kimia. 

5. Apakah gangguan ini bahaya?

pexels.com/ Moose Photos

Gangguan pada indra perasa mengakibatkan seseorang bisa kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Jika dibiarkan, hal ini bisa saja menimbulkan masalah yang serius. Saat lidah kehilangan fungsi untuk merasakan rasa, seseorang bisa mengubah kebiasaan makannya. 

Jika makanan terasa hambar, orang cenderung menambahkan terlalu banyak gula atau garam pada makanan agar terasa lebih lezat. Pada orang-orang dengan diabetes atau tekanan darah tinggi, ini akan sangat berbahaya. Dalam kasus yang parah, gangguan ini bahkan bisa menyebabkan depresi.

Kalau kamu merasa lidahmu akhir-akhir ini kurang peka terhadap rasa, atau bahkan tak bisa mendeteksi rasa, jangan ragu untuk cek ke dokter. Apalagi hilangnya rasa ini juga bisa dicurigai sebagai salah satu gejala COVID-19.

Walaupun bisa diakibatkan oleh penyakit atau kondisi tertentu, kamu tetap bisa melakukan pencegahan dengan berhenti merokok, menjaga kebersihan mulut, serta senantiasa menerapkan pola hidup sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us