Sedang Ngetren, Ini Manfaat dan Efek Samping Tiffany Plate Diet

21 Agu 2023, 17:55 WIB

ilustrasi salad (pexels.com/Cats Coming)

Selalu saja ada tren baru di TikTok, baik di bidang fashion, wisata, kuliner, life hack, hingga kesehatan. Khusus untuk yang terakhir, yang sedang booming saat ini adalah diet "Tiffany Plate".

Diet ini dicetuskan oleh Tiffany Magee, influencer dengan 625.000 pengikut di TikTok asal Tampa, Florida, Amerika Serikat (AS). Per Senin (21/8/2023), tagar #veggieswithmustard telah memiliki lebih dari 582 juta view. Mengapa diet ala Tiffany menuai kontroversi? Berikut ini manfaat dan efek samping tiffany plate diet.

1. Pencetus Tiffany Plate mengaku mengalami penurunan berat badan

ilustrasi lingkar perut mengecil (pexels.com/Annushka Ahuja)

Mengintip laman Instagram-nya, Tiffany mengaku bahwa ia sebelumnya memiliki berat badan 230 pon (104,3 kilogram) dan kesulitan menurunkan berat badan selama 20 tahun. Lalu, ia menciptakan Tiffany Plate yang terdiri dari telur, keju cottage, dan mustar untuk sarapan; serta sosis ayam, kubis Brussel, acar okra, lobak, jantung palem, brokoli, asparagus, buah naga, ubi jalar putih Jepang, mustar, dan keju cottage untuk makan siang. Kemudian, ia mengakhiri dengan minum sebotol elektrolit semangka.

Dilansir Health, setelah menjalani diet ciptaannya, Tiffany mengaku bahwa dirinya berhasil menurunkan berat badan lebih dari 80 pon (36,2 kilogram), dan akhirnya banyak yang mengikuti pola makannya tersebut untuk menurunkan berat badan.

2. Dengan banyaknya sayuran yang dikonsumsi, sebenarnya diet ala Tiffany tergolong sehat

ilustrasi Brussel sprouts, salah satu komponen dalam Tiffany Plate (pexels.com/Ellie Burgin)

Sepintas melihat "isi piring" Tiffany, sebenarnya dietnya itu tergolong sehat. Seluruh kebutuhan gizi makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral) terpenuhi. Apalagi, sayurnya dikonsumsi dalam keadaan tidak dimasak, sehingga tidak kehilangan gizi.

Berikut ini manfaat dari masing-masing komponen Tiffany Plate:

Telur: Sumber protein, vitamin B6, B12, dan vitamin D.
Sosis ayam: Tinggi protein serta lebih rendah lemak dan lebih sedikit mengandung garam dibanding sosis sapi atau babi.
Kubis Brussel: Kaya akan vitamin K (diperlukan untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang), vitamin C (menurunkan risiko penyakit kardiovaskular), dan antioksidan (menurunkan risiko kanker).
Acar okra: Tinggi serat (menormalkan gerakan usus dan melembutkan tinja) serta rendah kalori dan lemak.
Lobak: Mengandung senyawa kimia seperti glucosinolate dan isothiocyanate yang membantu mengatur kadar gula darah.
Jantung palem: Mengandung lisin dan leusin yang diperlukan untuk perbaikan jaringan tubuh dan sintesis protein.
Brokoli: Baik untuk jantung dan mata, melindungi dari kanker, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Asparagus: Membantu menurunkan berat badan, kaya asam folat, dan menjaga kesehatan pencernaan.
Buah naga: Tinggi serat dan antioksidan, serta membantu menurunkan kadar gula darah.
Ubi jalar putih: Rendah lemak dan kolesterol, serta sumber karbohidrat, vitamin B2, B6, C, dan E yang baik.
Mustar: Menjaga kesehatan jantung, saraf, gigi, dan tulang.
Keju cottage: Tinggi kalsium yang bisa mencegah osteoporosis (penurunan kepadatan tulang).

3. Namun, jangan mengonsumsi mustar dan keju cottage secara berlebihan

ilustrasi menuangkan saus mustard ke hot dog (pexels.com/Milan)

Sah saja untuk menjalani diet Tiffany Plate. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti tidak mengonsumsi saus mustar dan keju cottage secara berlebihan. Mengapa?

Mengutip Healthline, mengonsumsi saus mustar dalam jumlah besar bisa menyebabkan sakit perut, diare, hingga radang usus. Sementara itu, keju cottage dikenal tinggi natrium, sehingga konsumsi berlebihan dalam jangka panjang bisa menyebabkan hipertensi serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Setelah mengetahui plus minus diet Tiffany Plate, apakah kamu penasaran ingin mencobanya atau justru malah ragu-ragu? Share alasanmu, yuk!