Siapa yang nggak kenal kunyit. Rempah ini banyak digunakan dalam bahan masakan ataupun minuman tradisional, seperti jamu. Namun, banyak yang belum menyadari potensi manfaat kunyit, termasuk pada ibu hamil.
Beberapa studi menemukan bahwa konsumsi kunyit selama kehamilan memiliki efek positif baik pada ibu hamil maupun bayi dalam kandungan.
Kehamilan adalah fase kehidupan yang penuh tantangan, dan salah satunya adalah risiko depresi pascapersalinan yang sering mengintai. Ternyata, kunyit bisa membantu meminimalkan risiko ini. Hal ini didasarkan pada efek antidepresan yang dihasilkan oleh senyawa kurkumin dalam kunyit (Nutrients, 2020).
Melalui peningkatan kadar metabolit asam arakidonat tromboksan B2 (Tbx-B2) dan neuropeptida substance P (SUB-P), kunyit membantu meningkatkan aktivitas reseptor endothelin dan leptin dalam tubuh.
Cara yang alami sering kali menjadi cara yang aman. Namun, ibu hamil tetap harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan kunyit untuk manfaat ini.
Sebuah studi menunjukkan bahwa kunyit memiliki kemampuan untuk menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur pada ibu hamil (Antioxidants, 2021).
Ketika kadar IL-6 melebihi batas normal, risiko kelahiran prematur pun meningkat. Nah, inilah yang menarik, kandungan kurkumin dalam kunyit bisa mengurangi ekspresi IL-6 dalam tubuh yang berperan dalam meminimalkan risiko bayi lahir prematur.
Selain itu, kurkumin juga mengurangi aktivitas STAT3 dan IKK yang turut serta dalam mengendalikan peradangan. Hasilnya, kurkumin berhasil menghambat protein p50 dan p65 agar tak masuk ke inti sel, sehingga sinyal peradangan NF-kβ pun terkontrol dengan baik. Yang lebih penting lagi, risiko pecahnya membran selama kehamilan bisa berkurang signifikan.
Karena beberapa penyebab, tidak semua bayi lahir dengan berat badan normal. Ada bayi yang lahir dengan berat badan rendah (BBLR), yaitu berat badan lahir kurang dari 2.500 gram. Kondisi ini bisa menyimpan banyak risiko buat bayi.
Menurut penelitian, kunyit memiliki kemampuan untuk membantu bayi lahir dalam berat badan yang sesuai (Antioxidants, 2021). Ini karena konsumsi kunyit selama kehamilan dapat membantu mengaktifkan gen kunci dalam jaringan plasenta yang berperan dalam pertumbuhan janin, seperti mRNA Nrf2 dan HO-1. Ketika gen-gen ini aktif, mereka membantu pertumbuhan janin yang sehat.
Kunyit juga punya kekuatan untuk melawan radikal bebas, yaitu molekul-molekul yang bisa merusak sel-sel tubuh. Dengan mengaktifkan gen-gen yang bertindak sebagai benteng antioksidan, seperti Nrf2 dan HO-1, kunyit membantu melindungi janin dari kerusakan yang bisa disebabkan oleh radikal bebas.
Konsumsi kunyit selama kehamilan bisa menjadi langkah sederhana yang membantu bayi untuk lahir dengan berat badan yang cukup. Namun, ada baiknya bumil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Salah satu rintangan selama masa kehamilan bagi sebagian ibu hamil adalah diabetes gestasional. Akan banyak efek negatif yang ditimbulkan oleh kondisi ini, baik terhadap ibu maupun bayinya.
Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi kunyit selama kehamilan dapat menurunkan risiko diabetes gestasional pada ibu hamil (Nutrients, 2020). Kandungan kurkumin pada dalam memiliki kemampuan untuk menurunkan aktivitas protein kinase monofosfat adenosin-activated (AMPK) 5'. Penurunan aktivitas protein kinase tersebut disertai dengan peningkatkan aktivitas histone deacetylase 4 (HDAC4). Mekanisme ini merupakan salah satu cara kunyit untuk melindungi ibu hamil dari diabetes gestasional.
Preeklamsia adalah kondisi ketika perempuan memiliki tekanan darah tinggi setelah 20 minggu kehamilan, protein dalam urine, dan gejala seperti pembengkakan, penglihatan kabur, dan sakit kepala. Kondisi ini sangat berisiko bagi ibu hamil.
Berdasarkan penelitian, kunyit dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko preeklamsia (Antioxidants, 2021).
Salah satu tanda preeklamsia terjadi adalah adanya peradangan dan radikal bebas pada ibu hamil. Kandungan kurkumin dalam kunyit punya kemampuan untuk meredakan peradangan dan bermanfaat sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas. Dengan begitu, risiko preeklamsia dapat diminimalkan.
Tidak disangka, kunyit dapat bermanfaat buat ibu hamil dan bayi. Akan tetapi, sebelum menggunakan kunyit untuk alasan terapeutik saat hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dulu untuk mendiskusikan keamanannya.