Gak hanya perintah agama, banyak orang sunat karena mengetahui manfaat kesehatannya. Prosedur sunat pun dilakukan oleh dokter profesional, lho.
Jadi, kamu gak perlu khawatir jika praktik sunat dilakukan asal-asalan. Lantas, apa manfaat sunat untuk kesehatan? Dilansir dari WebMD, berikut di antaranya.
Salah satu tujuan sunat agar kesehatan penis mudah dijaga kebersihannya. Itu karena sunat membuat kepala penis (glans) tak lagi tertutup kulit khatan (kulup). Sementara, anak kecil yang belum disunat perlu diajari untuk lebih teliti dan teratur saat membersihkan penis.
Sebenarnya, risiko infeksi saluran kemih pada pria rendah. Namun, infeksi ini lebih sering terjadi pada pria yang belum disunat. Infeksi parah dapat menyebabkan masalah ginjal di hari tua.
Pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terhadap infeksi menular seksual tertentu, salah satunya HIV. Meski begitu, praktik hubungan seksual yang aman pun tetap penting. Beberapa di antaranya dengan menggunakan alat kontrasepsi dan tak bergonta-ganti pasangan.
Kadang, terdapat kasus kulup pada penis yang tak disunat sulit atau tak mungkin untuk ditarik kembali (phimosis). Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan peradangan pada kulup.
Pria yang belum disunat lebih berisiko mengalami kanker penis. Meski begitu, kanker penis pada pria memang jarang terjadi.
Selain itu, kanker serviks lebih jarang terjadi pada perempuan yang pasangan prianya telah disunat.
Sunat akan membuat glans lebih sensitif. Itu karena kulup yang menyelimuti glans telah terpotong. Glans sendiri merupakan salah satu titik rangsang pria saat berhubungan seksual.
Ternyata, dibalik rasa sakit sunat ada banyak sekali manfaat kesehatannya. Buat kamu yang belum sunat, coba pertimbangkan lagi untuk sunat. Itu semua buat kesehatanmu, lho.