Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Segera Atasi! Ini 5 Masalah Kesehatan akibat Kebiasaan Menggigit Kuku

pexels.com/Andrea Piacquadio

Bagi sebagian orang, menggigiti kuku biasa dilakukan untuk mengatasi rasa tidak nyaman, seperti gugup dan kecemasan. Karenanya, gigit kuku bisa menjadi adiktif dan lama-lama menjadi kebiasaan.

Walaupun sekilas tampak tidak berbahaya, tetapi sebenarnya kebiasaan menggigit kuku memiliki berbagai dampak negatif, mulai dari merusak kuku hingga berisiko terhadap kesehatan. 

Apa saja risiko yang bisa ditimbulkan? Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut ini.

1. Infeksi kuku

unsplash.com/Damir Spanic

Sering gigit kuku tanpa sadar dapat mengekspos kulit halus di bawah kuku dan membuatnya terpapar bakteri atau patogen di dalam mulut yang jumlahnya sangat banyak. Tiap individu memiliki mulut yang penuh dengan bakteri, jadi akan sangat mudah menginfeksi diri sendiri akibat kebiasaan menggigit kuku.
 
Salah satu bentuk infeksi yang paling umum adalah paronikia, yang dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri, dan benjolan berisi nanah. Infeksi tersebut dapat bertahan selama berminggu-minggu, menurut sebuah penelitian dalam jurnal American Family Physician.

2. Diare dan flu

unsplash.com/Spencer Backman

Melansir Prevention, kebiasaan menggigit kuku memberikan akses semua mikroorganisme berbahaya untuk memasuki organ pencernaan. Sebab, tangan merupakan bagian tubuh yang sering bersentuhan dengan semua jenis kotoran dan patogen, dan banyak di antaranya cenderung tersangkut di bawah kuku. 
 
Memasukkan kuku-kuku yang penuh kuman ke dalam mulut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari diare, flu, hingga penyakit serius akibat virus.

3. Sakit kepala kronis

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurut sebuah laporan dalam Journal of Oral Rehabilitation tahun 2015, menggigiti kuku biasanya dibarengi dengan menggemeretakkan gigi dan mengatupkan rahang. Akan tetapi, penyebab utamanya adalah kondisi kecemasan.

Orang-orang yang mengatasi kekhawatirannya dengan menggigit kukunya lebih mungkin mengalami kondisi bruksisme, yaitu sering menggemeretakkan, menekan, atau menggesekkan giginya ke atas dan ke bawah maupun ke kanan dan ke kiri secara tanpa sadar.

Bila kondisi ini dibiarkan, maka bisa menyebabkan masalah mulut jangka panjang seperti gangguan sendi rahang atau temporomandibular joint (TMJ) syndrome, sakit kepala kronis, dan gigi patah.

4. Masalah pada gigi

unsplash.com/Rudi Fargo

Soket yang menahan akar gigi dapat berubah bentuk atau hancur akibat kebiasaan menggigit kuku yang terus berlangsung (kronis). Kondisi ini akan menyebabkan gigi menjadi bengkok.

Menurut penelitian dalam American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics tahun 2012,menggigit kuku juga dapat menyebabkan patah tulang pada gigi yang digunakan untuk menggigit, dan dapat memicu gingivitis atau radang gusi.

Selain itu, melansir Shape, aktivitas menggigit kuku dapat mengganggu oklusi gigi yang tepat, atau cara gigi atas dan bawah menyatu saat seseorang menutup mulut. Ditambah, gigi mungkin bergeser dari posisi semestinya, menjadi cacat, aus sebelum waktunya, atau menjadi lemah seiring berjalannya waktu.

5. Keracunan

unsplash.com/Ke Vin

Sejak dulu sampai sekarang, nail art masih menjadi tren besar di dunia kecantikan. Sayangnya, gel, glitter, perhiasan, bubuk, dan cat holografik yang biasa digunakan untuk hiasan kuku ini berisiko membahayakan orang yang memiliki kebiasaan menggigit kuku. Sebab, saat memasukkan kuku ke dalam mulut, pada dasarnya zat ini akan termakan.

Sebenarnya butuh waktu lama untuk membuat penumpukan racun dalam sistem pencernaan. Namun, bagaimanapun juga hal ini bisa berbahaya sehingga perlu dihindari.

Ternyata, selain menyebabkan perubahan tampilan kuku, kebiasaan buruk menggigiti kuku juga bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Jadi, jangan remehkan dan segera hentikan kebiasaan ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us