Banyak orang yang makin sadar akan pentingnya pola hidup sehat, seperti lebih rutin olahraga, beralih ke pola makan yang lebih sehat, dan ini pun didukung dengan hal lain seperti makin banyaknya produk sehat di pasaran, jasa katering sehat, dan sebagainya. Kamu adalah satu di antara orang-orang tersebut?
Bila iya, jangan sampai usahamu untuk sehat jadi sia-sia atau kurang optimal karena tanpa sadar masih melakukan kebiasaan-kebiasaan di bawah ini.
Tabir surya biasanya hanya dipakai saat cuaca panas saja atau ketika berlibur ke pantai. Padahal, di dalam ruangan atau saat cuaca sedang berawan pun kulit tetap terpapar oleh radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari.
Melansir Huffington Post, Lily Talakoub, dokter spesialis kulit di McLean Dermatology and Skincare Center, Amerika Serikat, sinar UV ada di mana-mana, bahkan bisa menembus dinding, melewati hujan dan awan.
Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkn dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, penggunaan tabir surya SPF 15 atau yang lebih tinggi, bisa mengurangi risiko kanker kulit, khususnya kersinoma sel skuamosa, sebesar 40 persen, serta melanoma sebesar 50 persen.
Maka dari itu, jangan lagi meremehkan penggunaan tabir surya, ya! Pakailah setiap hari meski seharian kamu beraktivitas di rumah.
Kebanyakan orang tak menyadari dirinya terlalu banyak duduk. Bayangkan, berangkat ke kantor, duduk saat bekerja dengan laptop sampai berjam-jam, duduk saat makan siang, duduk lagi saat berkendara pulang, sampai di rumah pun duduk santai sambil menonton TV, lalu tidur. Padahal, risiko kesehatan dari terlalu banyak duduk cukup serius.
Melansir Huffington Post, sudah banyak studi yang mengungkap bahaya duduk terlalu lama bagi kesehatan fisik maupun mental. Antara lain, meningkatkan risiko penyakit kanker, diabetes, penggumpalan darah, penurunan konsentrasi, serta berkurangnya produktivitas.
Untuk mengatasinya, tak perlu langsung memperbanyak berdiri. Cukup beri jeda di sela-sela aktivitas yang mengharuskanmu untuk duduk. Misalnya berdiri atau melakukan peregangan di sela bekerja, saat jeda iklan, pilih tempat parkir yang tidak terlalu dekat dari kantor yang bisa memaksamu untuk jalan kaki lebih jauh, gunakan tangga ketimbang lift bila memungkinkan, dan masih banyak lagi.
Hobi begadang? Sebaiknya hati-hati. Menurut hasil studi dalam jurnal Chest, kurang tidur bisa meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung.
Tak hanya itu, efek kurang tidur juga bisa meningkatkan risiko diabetes, menyebabkan obesitas, depresi, kerusakan jaringan tubuh akibat peradangan, hingga penurunan fungsi normal otak. Inilah kenapa kurang tidur bisa bikin kamu susah fokus di tempat kerja.
Yuk, mulai sekarang sayangi tubuhmu dengan tidur yang cukup dan hindari begadang. Tubuh kita butuh siklus tidur yang teratur supaya bisa melakukan proses penyembuhan dan pengisian ulang (energi).
Sudah banyak penelitian yang memaparkan manfaat minum kopi. Sebagai contoh adalah temuan dalam jurnal The American Journal of Clinical Nutrition, yang menyatakan bahwa kopi bisa meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh.
Meski kopi punya efek menyehatkan, tetapi sebaiknya jangan langsung menyesapnya saat baru bangun tidur. Pasalnya, saat tidur, tubuhmu "berpuasa" dari asupan makanan dan cairan. Ini menyebabkan ketika bangun tidur, tubuh dalam keadaan dehidrasi.
Oleh karenanya, jangan langsung menyeduh kopi saat bangun tidur di pagi hari ya, karena ini bisa memperparah dehidrasi. Sebaiknya dahulukan minum air putih atau lebih baik lagi isi perut dengan menu sarapan sehat, lalu ngopi.
Coba deh, "puasa" dari smartphone selama 60 menit. Reaksimu biasa saja atau malah gelisah? Kalau sampai gelisah, bisa jadi kamu sudah ketergantungan dengan perangkat elektronik tersebut.
Semenjak ponsel pintar lahir hingga diproduksi secara massal, apalagi dengan adanya berbagai media sosial, smartphone sudah menjadi kebutuhan yang tak bisa lepas dari keseharian. Meski bisa mempermudah pencarian informasi, "kecanduan" smartphone bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.
Laporan dari Pew Research Center mengungkap hubungan antara penggunaan aplikasi di smartphone (misalnya Facebook) dengan kecemasan dan gejala depresi.
Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat membuat seseorang melihat dunia secara tidak objektif, dan ini bisa memengaruhi kesehatan mental. Misalnya kita jadi membandingkan diri kita dengan kehidupan orang lain, yang sebetulnya apa yang terlihat di media sosial tidak selalu merepresentasikan kenyataan. Yang ada kita jadi makin stres.
Mulai sekarang, cobalah untuk mengurangi, membatasi, atau menghindari kebiasaan sehari-hari yang dijabarkan di atas tadi. Beri tahu juga orang-orang terdekatmu akan hal ini, sehingga makin banyak orang lagi yang hidupnya jadi lebih sehat!