Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Efek Potensial Penurunan Berat Badan, Semuanya Positif

ilustrasi efek positif penurunan berat badan (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi efek positif penurunan berat badan (pexels.com/Andres Ayrton)
Intinya sih...
  • Menurunkan berat badan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
  • Penurunan berat badan dapat memengaruhi energi yang digunakan tubuh, kesehatan tulang, kesehatan kulit, tidur, dan kesuburan.
  • Perubahan berat badan juga dapat memengaruhi gejala depresi, hubungan romantis, dan kebiasaan hidup sehat secara keseluruhan secara positif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahu tidak, menurunkan hanya 5 sampai 10 persen dari berat badan kamu sekarang dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, lo!

Penurunan berat badan tersebut diketahui bisa mengurangi risiko kondisi kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes. Namun, ada beberapa efek potensial penurunan berat badan, dan inilah beberapa di antaranya.

1. Peningkatan energi

Sebuah studi menyebut, jumlah total energi yang dihabiskan untuk mempertahankan berbagai fungsi tubuh (misalnya, bernapas) dan aktivitas fisik—serta energi istirahat—berkurang saat seseorang menurunkan berat badan (Obesity, 2019).

Dengan kata lain, ketika berat badan lebih rendah, kamu menggunakan lebih sedikit energi untuk sekadar menjalani hari. Jadi, tingkat energi yang lebih besar sering kali menjadi hal pertama yang terasa saat berat badan mulai berkurang.

2. Risiko kanker berkurang

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penelitian tentang bagaimana menurunkan berat badan dapat menurunkan risiko kanker masih terbatas. Faktanya, menurunkan berat badan saat tidak berusaha terkadang dapat menjadi tanda kanker. Namun, ada bukti yang berkembang bahwa penurunan berat badan yang disengaja dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara (setelah menopause) dan kanker endometrium.

Beberapa perubahan tubuh yang terjadi dengan penurunan berat badan menunjukkan bahwa hal itu memang dapat mengurangi risiko kanker. Misalnya, orang dengan berat badan berlebih yang sengaja menurunkan berat badan memiliki kadar hormon tertentu yang terkait dengan risiko kanker (seperti insulin, estrogen, dan androgen) yang berkurang.

Walaupun hubungan antara penurunan berat badan dan risiko kanker masih dipelajari, tetapi orang dengan berat badan berlebih harus didorong dan didukung jika mereka mencoba menurunkan berat badan.

Selain kemungkinan mengurangi risiko kanker, menurunkan berat badan berlebih juga bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

3. Perubahan pada tulang

Menurut studi, penurunan berat badan dikaitkan dengan pengeroposan tulang, tetapi ini menjadi perhatian yang lebih besar apabila kamu menjadi kurus atau mengikuti diet yang tidak sehat (Gerontology, 2020).

Berat ekstra mungkin membuat tulang lebih kuat karena kamu harus membawa beban ekstra tersebut, tetapi ini juga merusak persendian. Namun, latihan menahan beban dan ketahanan (yang dapat menyebabkan penurunan berat badan) dapat membantu membangun dan mempertahankan tulang yang kuat.

4. Perubahan pada kulit

ilustrasi rutin olahraga (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi rutin olahraga (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penurunan berat badan dapat berdampak pada kesehatan dan vitalitas kulit. Setelah penurunan berat badan, komposisi kolagen dan elastin berubah, sehingga mengubah kekencangan dan struktur kulit.

Akan tetapi, di sisi lain penurunan berat badan yang tiba-tiba dan cepat juga membuat kulit stres. Jika penurunan berat badan terlalu cepat, sel lemak juga menyusut lebih cepat dibandingkan dengan kulit. Kulit butuh waktu untuk beradaptasi dengan penurunan berat badan yang tiba-tiba. Jadi, kulit tampak menua, kendur, dan kendur.

Penurunan berat badan secara umum juga berdampak positif pada kesehatan kulit, seperti berkurangnya jerawat dan gangguan kulit lainnya, peningkatan sirkulasi dan pemberian nutrisi. Penurunan berat badan membantu mengurangi produksi minyak berlebih, sehingga mengurangi munculnya jerawat dan komedo.

5. Kualitas tidur membaik

Berdasarkan penelitian, penurunan berat badan dan lemak yang lebih tinggi terkait dengan peningkatan kesehatan tidur, misalnya peningkatan kepuasan tidur dan efisiensi tidur (International Journal of Obesity, 2021).

Secara khusus, kelebihan berat badan membuat kamu berisiko mengalami sleep apnea, gangguan pernapasan yang menyebabkan saluran napas rusak sebagian atau seluruhnya saat tidur. Timbunan lemak di leher dapat menyumbat jalan napas dan mengganggu tidur.

6. Peluang kehamilan meningkat

ilustrasi tes kehamilan (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi tes kehamilan (pexels.com/cottonbro)

Penurunan berat badan dapat meningkatkan peluang kehamilan, terutama pada individu dengan berat badan berlebih atau obesitas.

Berat badan berlebih dapat:

  • Mengganggu keseimbangan hormon dan ovulasi.
  • Menyebabkan sindrom ovarium polikistik (PCOS), penyebab utama infertilitas.
  • Memengaruhi kualitas sel telur dan lingkungan rahim.
  • Menurunkan tingkat keberhasilan perawatan kesuburan, seperti IVF.

Menurunkan berat badan 5–10 persen saja dapat membantu:

  • Mengembalikan siklus menstruasi yang teratur.
  • Memperbaiki ovulasi.
  • Meningkatkan hasil kesuburan secara alami atau dengan teknologi reproduksi berbantuan.

7. Konsumsi obat-obatan mungkin bisa berkurang atau dihentikan

Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mencegah kondisi kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Bagi mereka yang sudah terdiagnosis, menurunkan berat badan sering kali memberikan perbaikan, terutama pada diabetes tipe 2, yang dalam beberapa kasus dapat dikelola tanpa insulin harian.

Namun, kamu tidak boleh menghentikan atau menyesuaikan pengobatan sendiri. Selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Dokter dapat memandu kamu dengan aman melalui perubahan yang diperlukan.

8. Bisa berdampak pada hubungan

ilustrasi pola makan sehat bergizi seimbang (pexels.com/Ba Tik)
ilustrasi pola makan sehat bergizi seimbang (pexels.com/Ba Tik)

Saat menurunkan berat badan, pasangan mungkin akan "tertular". Sebuah studi meneliti pasangan partisipan yang tidak diobati baik dalam program manajemen berat badan formal atau mandiri. Tim peneliti menemukan, pada penanda 6 bulan, sekitar sepertiga dari pasangan kehilangan 3 persen atau lebih dari berat badan awal mereka (Obesity, 2018).

Ada bukti bahwa seseorang berat badannya naik saat pasangannya juga demikian, dan penelitian tersebut menunjukkan bahwa sisi sebaliknya juga bisa terjadi. Ini mungkin sebagian karena berbagi lingkungan terkait makanan, misalnya di rumah ada stok buah dan sayuran yang lebih banyak.

Sebuah penelitian menyelidiki perspektif perubahan berat badan pasangan romantis dalam hal citra tubuh, jenis kelamin, orientasi seksual, dan pengalaman dalam hubungan. Tim peneliti menemukan bahwa hubungan berkualitas tinggi terhubung dengan melihat perubahan minimal pada berat badan pasangan (Frontiers in Global Women's Health, 2022).

9. Perbaikan gejala depresi

Perubahan berat badan dan depresi memiliki "hubungan dua arah—obesitas dapat menyebabkan depresi atau sebaliknya.

Depresi biasanya membaik dengan penurunan berat badan. Satu tinjauan mengamati obesitas, depresi, pola makan, dan olahraga. Ditemukan bahwa orang yang menurunkan berat badan memiliki lebih sedikit gejala depresi.

10. Menciptakan kebiasaan sehat baru

ilustrasi pola makan sehat (pexels.com/Nathan Cowley)
ilustrasi pola makan sehat (pexels.com/Nathan Cowley)

Penurunan berat badan dapat mendorong perkembangan kebiasaan sehat, dan sebaliknya, mengadopsi kebiasaan sehat sering kali mengarah pada penurunan berat badan yang berkelanjutan.

Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat melibatkan kombinasi nutrisi yang baik, aktivitas fisik yang teratur, manajemen stres, dan tidur yang cukup. Faktor-faktor gaya hidup ini tidak hanya mendukung penurunan berat badan, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan secara keseluruhan.

Menurunkan berat badan memiliki banyak efek potensial. Kamu mungkin punya lebih banyak energi dan kebiasaan gaya hidup sehat, begitu pula perbaikan dalam hal kualitas tidur dan kesuburan. Pada akhirnya, penurunan berat badan yang sehat dan aman bisa menguntungkan bagi kesehatan fisik dan mental melalui berbagai cara.

Referensi

Danielle M. Ostendorf et al., “Physical Activity Energy Expenditure and Total Daily Energy Expenditure in Successful Weight Loss Maintainers,” Obesity 27, no. 3 (February 25, 2019): 496–504, https://doi.org/10.1002/oby.22373.
"Excess Body Weight and Cancer Risk." American Cancer Society. Diakses Mei 2025.
Maria Papageorgiou et al., “Is Weight Loss Harmful for Skeletal Health in Obese Older Adults?,” Gerontology 66, no. 1 (June 28, 2019): 2–14, https://doi.org/10.1159/000500779.
"How does Weight Loss Impact Our Skin Health?" The London Obesity & Endocrine Clinic. Diakses Mei 2025.
"Everything You Need To Know About the Effects of Weight Loss." Health. Diakses Mei 2025.
"Sleep apnea - causes and risk factors." National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses Mei 2025.
Kline, C.E., Chasens, E.R., Bizhanova, Z. et al. "The association between sleep health and weight change during a 12-month behavioral weight loss intervention." Int J Obes 45, 639–649 (2021). https://doi.org/10.1038/s41366-020-00728-8.
"Causes-Infertility." National Health Service. Diakses Mei 2025.
"PCOS and Weight." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Mei 2025.
"Obesity and reproduction: a committee opinion (2021)" American Society for Reproductive Medicine. Diakses Mei 2025.
"Weight control." MedlinePlus. Diakses Mei 2025.
"Achieving type 2 diabetes remission through weight loss." National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses Mei 2025.
Amy A. Gorin et al., “Randomized Controlled Trial Examining the Ripple Effect of a Nationally Available Weight Management Program on Untreated Spouses,” Obesity 26, no. 3 (February 1, 2018): 499–504, https://doi.org/10.1002/oby.22098.
Charlotte H. Markey et al., “Perceptions of Weight Change Among Romantic Partners: Considering Body Image, Relationship Experiences, Gender, and Sexual Orientation,” Frontiers in Global Women S Health 3 (May 20, 2022), https://doi.org/10.3389/fgwh.2022.798257.
Olivia Patsalos et al., “Diet, Obesity, and Depression: A Systematic Review,” Journal of Personalized Medicine 11, no. 3 (March 3, 2021): 176, https://doi.org/10.3390/jpm11030176.
"Steps for Losing Weight." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Mei 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us