Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penelitian Membuktikan, Obesitas Memicu Penyakit Mirip Alzheimer

ndtv.com

The Journal of Neuroscience, sebuah studi yang diterbitkan oleh Princeton University membeberkan fakta mencengangkan tentang obesitas. Hasil eksperimen membuktikan bahwa obesitas dapat memengaruhi kekuatan otak, kemampuan untuk mengingat dan mempelajari sesuatu.

1. Eksperimen oleh dua grup tikus

pixabay.com/Kapa65

Eksperimen yang dilakukan ini untuk membuktikan hal tersebut. Mereka menggunakan dua grup tikus jantan. Satu grup diberi makan banyak hingga setelah 12 minggu memiliki berat 40 persen lebih dari tikus yang mempunyai berat normal.

Kedua grup diletakkan dalam sebuah labirin. Tikus yang mengalami obesitas tidak dapat keluar dari labirin. Sama halnya dengan tikus yang tidak mengalami obesitas. Namun kemampuan tikus yang mengalami obesitas dinilai kurang dalam mencari jalan keluar, dan mengingat letak suatu objek.

2. Duri dendrit tikus obesitas lebih sedikit

findapsychologist.org

Dilansir dari Sciencenews.com dan Newsweek, pada sel-sel saraf, tombol-tombol mikroskopis yang disebut duri dendritik menerima sinyal. Dibandingkan dengan tikus berukuran normal, tikus obesitas memiliki lebih sedikit duri dendrit di beberapa bagian hippocampus. Hippocampus adalah struktur otak yang penting untuk mempelajari sesuatu dan untuk mengingat.

Kerusakan tulang belakang dendritik berasal dari sel-sel kekebalan yang disebut mikroglia. Pada tikus obesitas, jumlah mikroglia aktif yang lebih tinggi bersembunyi di antara koneksi sel saraf lebih jarang dibandingkan dengan tikus dengan berat normal.

Ketika para peneliti melakukan intervensi mikroglia pada tikus obesitas, duri dendritik dilindungi dan kinerja tikus pada tes berpikir membaik.

3. Jumlah penderita obesitas mencapai 30 persen di seluruh dunia

greatist.com

Jumlah penderita obesitas semakin meningkat. Data menunjukkan jika di seluruh dunia, 30 persen orang mengalami obesitas. Di Indonesia sendiri, Jakarta menempati peringkat satu sebagai provinsi yang memiliki tingkat penduduk dengan obesitas terbanyak.

Obesitas dapat mengakibatkan penyakit demensia seperti Alzheimer. Para peneliti juga menduga bahwa mikroglia juga berkontribusi terhadap penyakit yang disebabkan oleh otak secara umum.

4. Cara mengetahui apakah seseorang mengalami obesitas

helioscopie.fr

Jika berat badan seseorang setidaknya 20 persen lebih tinggi dari seharusnya, dia dianggap mengalami obesitas. Jika Body Mass Index (BMI) berada antara 25 dan 29,9 hal itu dianggap kelebihan berat badan. BMI seseorang yang mencapai 30 atau lebih dianggap sebagai obesitas.

Cara menghitung BMI adalah dengan membagi berat badan (Dalam kilogram) dengan tinggi badan yang dikuadratkan (dalam meter). Atau bisa menghitungnya lewat situs calculator.net/bmi-calculator.html. Pilih metric units untuk menghitungnya dalam satuan meter dan kilogram.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us