Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Penjelasan Bau Badan Lansia yang Sering Disebut Bau Tanah

ilustrasi wanita lansia (pixabay.com/trilemedia)
ilustrasi wanita lansia (pixabay.com/trilemedia)
Intinya sih...
  • Aroma badan berubah seiring bertambah usia, dipengaruhi oleh kelenjar minyak, keringat, faktor hormonal, intensitas aktivitas fisik, dan obat-obatan yang dikonsumsi.
  • Nonenal adalah senyawa kimia berbau minyak dan rerumputan yang dihasilkan oleh asam lemak tak jenuh omega 7 yang mengalami oksidasi dan degradasi. Aroma ini umumnya ditemukan pada orang tua.
  • Bau nonenal bukan disebabkan oleh sanitasi buruk atau penyakit dalam tubuh, tetapi merupakan reaksi alami pada tubuh. Gaya hidup bersih dapat membantu mengurangi aroma nonenal.

Aroma badan pada manusia akan berubah seiring bertambah usia. Kelenjar minyak, kelenjar keringat, faktor hormonal, intensitas aktifitas fisik dan obat-obatan yang dikonsumsi, mempunyai peran pada perubahan aroma tubuh.

Contohnya, aroma badan bayi tentu saja berbeda dengan bau badan anak remaja, begitu juga saat seseorang memasuki usia lanjut. Orang-orang menyebutnya ‘bau tanah’ karena aroma yang menyerupai bau apek, minyak tengik, rerumputan, dan bau menyerupai buku tua.

1.Sumber bau tanah

ilustrasi laki-laki lansia (pixabay.com/balouriarajesh)
ilustrasi laki-laki lansia (pixabay.com/balouriarajesh)

Dilansir National Library of Medicine, asam lemak tak jenuh omega 7 yang mengalami oksidasi dan degradasi menghasilkan senyawa kimia berbau khas minyak dan rerumputan yang disebut sebagai 2-nonenal. Reaksi 2-nonenal dapat dialami oleh orang yang sudah memasuki usia 40 tahun (meski tidak semua) dan pada perempuan yang memasuki masa menopause.

Nonenal mengeluarkan aroma tubuh yang unik sehingga disebut sebagai old people smell. Aroma ini tidak selalu menyengat dan kuat, sebab orang tua umumnya mengeluarkan keringat dan minyak yang lebih sedikit dibanding orang dewasa muda.

Bau nonenal sering ditemukan di rumah sakit yang merawat para orang tua, senior living/ panti jompo, dan komunitas lain para lansia. Orang tua yang menderita penyakit kronis dan mengkonsumsi obat tertentu dapat membuat aroma nonenal semakin pekat tercium.

2.Mitos bau tanah

ilustrasi tangan lansia (pixabay.com/sabinevanerp)
ilustrasi tangan lansia (pixabay.com/sabinevanerp)

Tidak dapat dipastikan sejak kapan orang-orang memakai istilah bau tanah untuk mewakili aroma tubuh orang tua. Beberapa orang mengaitkan istilah tersebut dengan pemahaman yang keliru seperti:

a.   Kebersihan tubuh yang buruk. Pada kenyataannya banyak lansia mampu merawat kebersihan badannya dengan baik, sehingga aroma nonenal bukan disebabkan oleh sanitasi buruk tetapi perubahan senyawa kimia dalam tubuh yang terjadi seiring bertambah usia.

b.   Menandakan banyak penyakit dalam tubuh. Hal ini juga tidak benar, sebab orang yang menderita sakit kronis seperti gagal ginjal dan kerusakan hati bukan mengeluarkan bau nonenal, tetapi bau khas amonia yang dihasilkan dari keringat dan mulut.

c.   Mendekati kematian yang sebentar lagi akan dikubur dalam tanah. Beberapa orang beranggapan bahwa bau tanah adalah kondisi seseorang telah mendekati masa kematiannya, tetapi hal ini adalah mitos.

3. Penurunan rasa peka

ilustrasi perempuan lansia (unsplash.com/CDC)
ilustrasi perempuan lansia (unsplash.com/CDC)

Sering kali manusia tidak menyadari bau yang menempel pada badannya sendiri. Salah satu fungsi organ tubuh yang semakin menurun pada orang tua adalah indera penciuman, sehingga orang tua tidak begitu peka dengan aroma nonenal. Kemungkinan lain seseorang tidak dapat mencium bau tubuhnya sendiri karena sudah terbiasa, sehingga dirinya tidak merasa terganggu oleh bau tersebut.

Memberitahu orang tua/ para lansia bahwa mereka memiliki aroma nonenal merupakan suatu tantangan yang tidak mudah. Kekhawatiran akan menyinggung perasaan dan mematahkan rasa percaya diri mereka adalah hal yang tidak kita inginkan.

Penting sekali untuk memastikan kamu mempunyai relasi yang sangat dekat dengan orang tua dan memberitahu mereka dengan sopan di tempat yang sepi dan tenang. Cara lain adalah dengan memberitahu kepada anak atau keluarga terdekat mereka, agar bisa mendukung gaya hidup bersih di lingkungannya.

4. Cara mengatasi bau orang tua

ilustrasi perempuan lansia dan jendela terbuka (unsplash.com/Nick Karvounis)
ilustrasi perempuan lansia dan jendela terbuka (unsplash.com/Nick Karvounis)

Bau nonenal tidak dapat diobati dengan penanganan medis, karena old people smell ini adalah reaksi alami pada tubuh. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar tidak memperburuk nonenal adalah dengan meningkatkan gaya hidup bersih.

Gaya hidup bersih yang dimaksud seperti, memakai pakaian adem dan tidak gerah, membuka pintu kamar dan jendela agar sirkulasi udara mengalir dengan baik dan matahari masuk dalam ruangan, rutin mengganti sprei 2 minggu sekali, tidak menumpuk pakaian kotor, rutin mandi setiap hari dan gunakan spons mandi jika diperlukan, menyikat gigi 2 kali sehari, membersihkan lidah, hindari merokok dan alkohol.

Meskipun bau badan orang tua dapat mengganggu, tetapi hal Itu tidak lebih mengganggu jika dibandingkan dengan bau badan orang dewasa dan remaja yang lebih banyak berkeringat dan mengeluarkan aroma badan menyengat. Bukan hanya lansia, tetapi setiap orang perlu menjaga sanitasi, nutrisi dan kebugaran badan agar kualitas hidup terjaga.

 

Referensi:

  1. National Library of Medicine. Diakses pada Maret 2025.
  2. Nonenal newly found in human body odor tends to increase with aging. Morada Senior Living. Diakses pada Maret 2025.
  3. Old People Smell: The Facts You Need To Know. Amy’s Eden Senior Care. Diakses pada Maret 2025.
  4. Senior Hygiene Tips: What Is Nonenal and 5 Best Ways to Avoid It. Sage Journal. Diakses pada Maret 2025.
  5. Olfaction and Aging: A Review of the Current State of Research and Future Directions. Diakses pada Maret 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us