5 Penyebab Radang Tenggorokan, Tak Terlihat tapi Menyakitkan 

Reaksi alergi bisa beragam gejalanya, seperti bersin, batuk, pilek, radang tenggorokan dan lain sebagainya. Reaksinya bisa beragam dari satu orang dengan orang lainnya.

Reaksi alergi, misalnya karena alergi terhadap debu, bulu binatang, atau serbuk sari dapat menyebabkan penderitanya rentan mengalami peradangan saluran pernapasan. Hal ini bisa memicu rasa sakit serta gatal pada tenggorokan.

Udara kering di lingkungan dapat mengakibatkan saluran pernapasan menjadi kering, hal ini memicu iritasi pada tenggorokan. Saat udara terasa kering, sebagian besar orang akan bernapas melalui mulut, terlebih saat berada di dalam suhu yang lebih panas dan pengap. 

Kebiasaan merokok bisa mengiritasi tenggorokan serta memicu peradangan. Kebiasaan buruk ini terbukti mampu meningkatkan risiko penyakit seperti kanker mulut, laring dan tenggorokan.

Polusi udara baik saat berada di luar ruangan maupun dalam ruangan akibat dari bahan kimia asap tembakau dapat menyebabkan sakit tenggorokan kronis. Hal ini tentu dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan radang tenggorokan yang bisa amat menyakitkan.

Cedera yang terjadi akibat makanan yang tanpa sengaja tersangkut di tenggorokan dapat menyebabkan luka. Hal ini dapat memicu terjadinya radang tenggorokan, bahkan jika disertai infeksi virus maupun bakteri, tentu dapat memperparah keadaan.

Berteriak dengan kencang dan dengan durasi terus-menerus juga bisa menyebabkan radang tenggorokan. Hal lain juga yang tidak boleh dianggap sepele adalah akibat ketegangan otot saat berbicara dalam kurun waktu yang lama tanpa istirahat.

Beberapa penyakit serius juga dapat menimbulkan gejala sakit pada tenggorokan. Beberapa di antaranya adalah:

• Penyakit refluks gastroesofagus (GERD): GERD merupakan gangguan sistem pada pencernaan di mana cairan asam lambung kembali ke kerongkongan. Hal ini dapat mengakibatkan iritasi pada kerongkongan akibat cairan asam.
• Infeksi HIV: pada kasus ini sakit tenggorokan mirip dengan gejala flu lainnya. Orang dengan HIV kemungkinan akan mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang akibat dari infeksi jamur (seriawan) atau karena infeksi sitomegalovirus (CMV).
• Kanker tenggorokan, lidah, atau laring: penyakit keganasan ini juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Tanda atau gejala yang mungkin muncul seperti suara serak, pernapasan berisik, kesulitan saat menelan, dan benjolan pada leher.
• Pembengkakan pada daerah tenggorokan: kondisi ini juga bisa menyebabkan nyeri pada tenggorokan serta mengganggu jalur pernapasan.

DilansirWebMD dan Mayo Clinic, cara terbaik untuk mencegah radang tenggorokan adalah dengan menghindari kuman yang menyebabkannya. Tak lupa pula untuk selalu mempraktikkan pola kebersihan yang baik. Beberapa tips berikut bisa kamu praktikkan mulai sekarang, seperti:

• Cuci tangan dengan air mengalir setidaknya selama 20 detik, terutama: sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah bersin atau batuk.
• Minimalkan menyentuh daerah wajah seperti mata, mulut, maupun hidung, apalagi belum belum mencuci tangan sebelumnya.
• Berhenti merokok serta hindarilah asap rokok.
• Hindari pemicu flu.
• Jika kamu memiliki riwayat alergi, penting untuk menghindari pencetusnya.
• Hindarilah berbagi makanan, gelas minum, peralatan makan lainnya, serta benda-benda pribadi lain. 
• Patuhi etika saat batuk atau bersin.
• Jangan lupa selalu gunakan pembersih tangan berbasis alkohol sebagai alternatif jika tidak tersedia air atau sabun.
• Hindarilah kontak erat dengan orang yang sakit atau bergejala.
• Jika kamu memiliki penyakit seperti yang dijelaskan di atas segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang maksimal.

Itu dia tadi ulasan mengenai beberapa penyebab radang tenggorokan yang harus kamu kenali. Untuk mencegahnya, kamu bisa membiasakan diri selalu menjaga kebersihan dan mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat. Yuk, biasakan dari sekarang!