Pil KB Bisa Ringankan Jerawat Hormonal, Ini 5 Faktanya!

30 Jul 2021, 16:10 WIB

Ilustrasi pil KB (Unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Jerawat memang hal yang menyebalkan dan seringkali mengurangi kepercayaan diri seseorang. Penyebab timbulnya jerawat pun beragam, di antaranya adalah kondisi kebersihan kulit yang buruk, gaya hidup yang tidak teratur, pola makan yang tidak sehat, reaksi alergi dari kosmetik, dan ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon juga berkaitan dengan sebum atau minyak dalam kulit yang dihasilkan, karena hormon yang tidak seimbang akan memicu produksi sebum yang dapat menyebabkan jerawat.

Salah satu metode penanganan untuk mengobati jerawat hormonal yakni dengan cara menyeimbangkan kembali hormon dalam tubuh. Beberapa orang mengakui bahwa setelah mengonsumi pil KB, jerawat di wajah dan tubuh mereka perlahan menghilang dengan sendirinya. Apakah memang penggunaan pil KB dapat menyembuhkan jerawat? Simak beberapa faktanya di bawah ini ya!

1. Pil KB kombinasi memang terbukti secara efektif dapat mengobati jerawat hormonal

Ilustrasi pil KB (Unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Secara umum, pil KB dibagi menjadi dua jenis, yaitu pil KB kombinasi (terdiri dari estrogen dan progesteron) dan pil KB progestin (hanya terdiri dari progesteron).

Mengutip dari cochranelibrary.com, bahwa telah dilakukan uji coba efektifitas dari pil KB kombinasi terhadap pengobatan jerawat pada wanita. Hasil penelitian yang melibatkan lebih dari 10 ribu partisipan itu menunjukkan bahwa pil KB kombinasi terbukti mengurangi lesi/luka jerawat dan tingkat keparahan jerawat.

Food and Drug Administration (FDA) sendiri sudah menyetujui metode pengobatan jerawat menggunakan pil KB dengan catatan pasien berusia minimal 14 tahun dan sudah mengalami menstruasi.

2.Berkebalikan, pil KB jenis tertentu justru dapat memperparah kondisi jerawat

Ilustrasi jerawat (pixabay.com/Kjerstin_Michaela)

Jika jenis pil KB kombinasi mempunyai efek menghilangkan jerawat, sebaliknya pil KB jenis progestin justru dapat menyebabkan jerawat.

Melansir Oral Contraception and Acne, estrogen adalah hormon yang bermanfaat untuk pengobatan jerawat, sedangkan pil progestin cenderung semakin memperburuk kondisi jerawat sehingga harus dihindari.

Hal ini dikarenakan pil KB progestin dapat meningkatkan hormon androgen dalam tubuh yang akan memicu produksi sebum secara berlebih sehingga timbul jerawat pada wajah.

3.Tujuan utama pil KB bukanlah untuk mengobati jerawat melainkan sebagai salah satu metode kontrasepsi, jadi kamu tidak boleh sembarangan dalam mengonsumsinya

ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Olliss)

Tujuan penggunaan pil KB memang sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Pada dasarnya, pil KB tidak diciptakan dengan tujuan untuk menghilangkan jerawat. Adapun jerawat yang berkurang hanya sebagai efek samping yang ditimbulkan dari mengonsumsi pil KB. Pengobatan jerawat menggunakan pil KB hanya dapat dilakukan jika memang disarankan oleh dokter.

Melansir Oral Contraception and Acne, mengonsumsi pil KB dapat menekan proses ovulasi dalam tubuh wanita melalui peningkatan kekentalan lendir serviks sehingga penetrasi dapat dicegah.

4. Tidak semua orang bisa mengonsumsi pil KB

Ilustrasi orang sakit (Unsplash.com/National Cancer Institute)

Dikutip dari laman pandiahealth.com, pil KB tidak disarankan untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun, perokok, memiliki gangguan jantung, gangguan pembekuan darah, dan masalah kardiovaskular. Penggunaan pil KB dapat memengaruhi hormon yang menyebabkan darah lebih kental dari biasanya. Sedangkan merokok juga dapat membatasi pembuluh darah yang menyebabkan pembekuan darah, sehingga penggunaan dari keduanya akan berisiko fatal untuk kesehatan dan meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit stroke.

5.Efek samping yang dapat ditimbulkan dari pil KB

Ilustrasi genital perempuan (Usplash.com/Deon Black)

Mengutip dari laman cochranelibrary.com, pil KB kombinasi dapat mengatasi dismenore (kram perut saat haid), menormalkan siklus haid, menghambat ovulasi dan mengobati menoragia (pendarahan menstruasi yang berlebihan) sehingga dapat mengurangi risiko anemia.

Selain efek positif, pil KB juga menimbulkan efek negatif, yaitu meningkatkan resiko kanker serviks. Namun biasanya, orang-orang yang mengonsumsi pil KB akan dilakukan pengecekan rutin atau pap smear untuk mengetahui kesehatan serviks mereka.

Demikian 5 fakta penting mengenai penggunaan pil KB untuk mengatasi jerawat. Perlu diingat bahwa penggunaan pil KB hanya boleh dilakukan atas resep dan pengawasan dari dokter. Jadi, bukan berarti kita bisa membelinya secara bebas ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.