6 Bahan Berbahaya dalam Sabun, Cek Daftar Bahan Produk!

Beberapa bahan kimia bisa bersifat karsinogenik

Intinya Sih...

  • Beberapa produk kebersihan diri, seperti sabun, bisa mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
  • Cek kemasan produk dan waspadai jika ada ftalat, formaldehida, triklosan, dan sodium lauryl sulfate.
  • Memilih sabun yang aman dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan.

Untuk menjaga kebersihan diri, kita mengandalkan berbagai produk, misalnya sabun. Namun, beberapa produk bisa mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.

Penting untuk mengetahui kandungan dalam beragam produk kebersihan diri yang kamu gunakan. Berikut ini daftar bahan berbahaya dalam sabun yang perlu kamu waspadai.

1. Formaldehida

Organisasi kesehatan lingkungan Environmental Working Group (EWG) mencantumkan formaldehida dalam daftar bahan kimia beracun.

Formaldehida efektif membunuh sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan serta bahan pengawet.

Formaldehida juga dapat muncul dalam istilah lain, seperti:

  • Paraformaldehida atau paraformaldehyde.
  • Methylene glycol.
  • Quaternium 15, yang melepaskan formaldehida. 

Formaldehida dikategorukan sebagai karsinogen, bahan yang dapat menyebabkan beberapa jenis kanker. Orang yang sering terpapar bahan kimia ini pada tingkat industri mungkin memiliki risiko lebih besar terhadap kanker.

2. Triklosan

6 Bahan Berbahaya dalam Sabun, Cek Daftar Bahan Produk!ilustrasi kulit wajah iritasi (freepik.com/Freepik)

Triklosan merupakan agen antimikroba dengan spektrum luas yang telah digunakan sebagai antiseptik, disinfektan, atau pengawet. Bahan ini telah digunakan dalam berbagai produk konsumen, termasuk produk kebersihan rumah tangga.

Efek triklosan terhadap kesehatan manusia masih belum jelas, tetapi penelitian pada hewan menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut dapat membahayakan kesehatan hormonal.

Triklosan juga dapat memengaruhi respons bakteri terhadap antibiotik, sehingga meningkatkan risiko resistansi antibiotik.

3. Sodium lauryl sulfate (SLS)

Sodium lauryl sulfate (SLS) merupakan surfaktan yang dapat membantu produk pembersih seperti sabun menjadi berbusa dan menyatukan bahan lainnya. Menurut tinjauan ilmiah, SLS dapat mengiritasi kulit.

Meskipun dianggap aman dalam jumlah kecil, tetapi papara SLS jangka panjang dapat menyebabkan iritasi kulit dan mengganggu keseimbangan alami minyak pada kulit. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bagaimana SLS berdampak pada kulit.

Baca Juga: 10 Bahan Sampo Ini Bisa Bikin Rambut Rontok, Waspadai

4. Diethanolamine (DEA)

6 Bahan Berbahaya dalam Sabun, Cek Daftar Bahan Produk!ilustrasi sabun (pixabay.com/freepik)

DEA mungkin terkandung dalam bahan kosmetik, seperti sabun, untuk membantu produk menjadi berbusa atau untuk menyesuaikan tingkat pH sabun.

Penelitian lampau dari National Toxicity Program menunjukkan bahwa sisa residu DEA mungkin bersifat karsinogenik. Namun, tidak ditemukan bukti yang menghubungkan DEA dengan kanker pada manusia.

DEA mungkin muncul dalam daftar bahan produk, seperti cocamide DEA, atau bahan lain yang mungkin mengandung DEA, seperti:

  • Linoleamida MEA.
  • Stearamid MEA.
  • TEH-lauril sulfat.
  • Trietanolamina.

5. Ftalat

Ftalat adalah zat aditif yang sering digunakan dalam produk-produk perawatan pribadi, termasuk sabun, untuk memberikan kelembutan dan kelenturan.

Paparan ftalat telah dikaitkan dengan gangguan hormonal, terutama pada anak-anak, serta masalah kesehatan reproduksi pada perempuan.

Ftalat mungkin muncul dalam daftar bahan sebagai "fragrance" dan bukan sebagai bahan kimia individual, seperti dibutil ftalat dan dietilheksil ftalat.

Kedua bahan kimia tersebut dikatakan dapat membahayakan sistem reproduksi dan perkembangan janin serta berpotensi menyebabkan karsinogen.

6. Pewangi buatan

6 Bahan Berbahaya dalam Sabun, Cek Daftar Bahan Produk!ilustrasi sabun mandi (freepik.com/Freepik)

Banyak sabun mengandung fragrance atau pewangi buatan. Meskipun aromanya menyegarkan, tetapi sebagian besar pewangi ini mengandung beberapa senyawa kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi dan iritasi kulit pada beberapa individu.

Kamu disarankan untuk memilih sabun bebas pewangi atau dengan pewangi alami untuk menghindari risiko tersebut, khususnya jika kamu memiliki eksem atau kulit sangat sensitif.

Memilih sabun yang aman dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Dengan memahami bahan-bahan berbahaya yang mungkin terkandung dalam sabun, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih produk kebersihan dan perawatan diri.

Baca Juga: 12 Bahan Aneh yang Ditemukan dalam Makanan, Bisa Tebak?

Referensi:

National Cancer Institute. Diakses pada Maret 2024. Formaldehyde.
Environment Health Insights, November 2015. Human and Environmental Toxicity of Sodium Lauryl Sulfate (SLS): Evidence for Safe Use in Household Cleaning Products.
Journal of Xenobiotics, Maret 2023. Do Synthetic Fragrances in Personal Care and Household Products Impact Indoor Air Quality and Pose Health Risks?
Food and Drug Administration. Diakses pada Maret 2024. Diethanolamine.
Frontiers in Endocrinology, Juni 2022. The Influence of Triclosan on the Thyroid Hormone System in Humans - A Systematic Review.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya