Berikut ini beberapa mesin gym yang rawan memicu nyeri punggung.
Seated leg press
Leg press sebenarnya dirancang untuk menguatkan kaki, terutama otot paha depan (quadriceps). Akan tetapi, posisi duduk yang miring dan dorongan yang besar bisa memberi tekanan berlebih pada tulang belakang bawah, terutama jika panggul secara tidak sadar melakukan posterior pelvic tilt (posisi panggul masuk ke belakang). Gerakan ini membuat beban tertarik ke area lumbar dan bisa memicu nyeri atau iritasi sendi sakroiliaka.
Untuk cara yang lebih aman, kamu bisa mencoba mempertahankan sudut lutut minimal 90 derajat, tempelkan punggung ke sandaran, aktifkan otot perut, dan dorong melalui tumit tanpa memutar panggul.
Atau, sebagai alternatif mesin ini, kamu bisa mencoba squat tanpa beban, goblet squat, atau front squat ringan. Aktivasi core adalah kunci.
Prone hamstring curl machine
Mesin ini fokus ke hamstring dan glutes. Namun, jika punggung bawah ikut melengkung saat menarik beban, tekanan berpindah ke area lumbar. Akibatnya, latihan yang seharusnya ringan bisa memunculkan rasa ngilu atau ketegangan.
Untuk cara yang lebih aman, jaga punggung tetap netral dan dorong pinggul ke bantalan.
Sebagai alternatif, stability ball hamstring curl memberi aktivasi serupa tetapi lebih bersahabat untuk punggung.
Treadmill
Berlari atau berjalan di treadmill sebenarnya aman bagi banyak orang dengan nyeri punggung. Namun, gerakan treadmill yang cenderung “memaksa” ritme tertentu dapat terasa tidak alami bagi sebagian orang. Ditambah lagi, berlari tanpa pemanasan atau dengan postur membungkuk sering kali menjadi pemicunya.
Sebagai alternatif, kamu dapat memilih mesin elliptical trainer. Alat ini memberikan latihan kardiovaskular berdampak rendah dan lebih ramah sendi.
Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa penggunaan elliptical secara moderat dapat membantu mengurangi nyeri punggung bawah.