4 Tips Aman Mengatur Porsi Makan saat Diet

Salah satu kunci penting dalam menurunkan berat badan yaitu membatasi dan memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi.

Jika makanan yang kamu konsumsi berlebihan, tentu saja upaya kamu akan sia-sia, bahkan sebelum kamu memulainya. Belum lagi jika makanan yang dikonsumsi memiliki kalori tinggi misalnya, proses penurunan berat badan juga akan lebih sulit.

Untuk mengatur porsi makan agar tidak kurang atau berlebihan, kamu bisa menyiasatinya dengan memperbanyak makan sayuran.

Dilansir Health, memperbanyak konsumsi sayuran adalah salah satu cara mudah untuk mengurangi kalori sekaligus membuat kamu merasa kenyang.

Mulailah dengan langkah sederhana, seperti makan lalapan atau salad. Kalau membuat sup, perbanyak makan sayur. Saat makan besar, kurangi nasi dan perbanyak sayuran. Makin banyak makan sayur, kamu akan lebih cepat kenyang.

Protein merupakan nutrisi yang memiliki beragam fungsi bagi tubuh. Di antaranya mendukung sistem kekebalan tubuh, sumber energi, dan lain-lain.

Tak hanya itu, protein juga efektif untuk membantu program diet karena bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama.

Sebuah penelitian tahun 2012 mengamati efek makan makanan berprotein tinggi terhadap perasaan kenyang. Peserta makan makanan dengan 20–30 persen kalori dari protein. Individu yang mengonsumsi makanan tinggi protein merasa lebih kenyang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dibandingkan ketika makanan yang dikonsumsi mengandung setengah jumlah protein tersebut, Healthline melansir.

Konsumsilah makanan tinggi protein yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan atau hewan yang tanpa lemak. Misalnya telur, dada ayam, kacang-kacangan, atau polong-polongan.

Minum air putih sebelum makan ternyata juga bisa membantu mengurangi berat badan. Dengan melakukannya, ini bisa memberi efek kenyang lebih lama, sehingga nafsu makan menjadi lebih terkontrol.

Namun, perlu diingat bahwa efeknya ini tidak instan dan juga tergantung usia.

Dalam sebuah penelitian pada orang dewasa yang lebih tua, orang yang minum sekitar dua gelas (500 ml) air sebelum sarapan makan sekitar 13 persen lebih sedikit dibanding peserta yang tidak minum air sebelum makan. Akan tetapi, ini tampaknya tidak memberikan efek yang sama pada orang dewasa muda.

Meski demikian, mengganti minuman berkalori tinggi dengan air putih dapat mengurangi total kalori saat makan.

Bukan hanya kurang motivasi, program diet bisa menjadi kurang efektif atau justru berpotensi berbahaya karena kebiasaan makan baru yang keliru.

Misalnya, kamu mengurangi porsi makan dengan melewatkan sarapan. Ini tidak disarankan.

Dilansir Eating Well, sebuah studi tahun 2020 terhadap 21.972 mahasiswa di bidang diabetes, sindrom metabolik, dan obesitas menemukan bahwa melewatkan sarapan secara teratur dan sarapan tidak teratur berkaitan dengan rendahnya kebahagiaan, depresi, dan gangguan stres pasca trauma.

Untuk meminimalkan risikonya, patuhilah jam makan meskipun sedang diet. Usahakan untuk makan seperti biasanya, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam.

Untuk mengontrol rasa lapar di antara jam makan, kamu bisa makan camilan sehat yang tinggi serat, misalnya segenggam kacang atau potongan buah.

Mengatur porsi makan saat diet tidak boleh dilakukan sembarangan, apalagi sampai mengurangi porsi makan secara drastis.

Selain mengurangi porsi, kamu juga perlu memperhatikan kebutuhan dan pola makan yang sehat agar upaya kamu konsisten dan diet kamu tidak gagal atau berhenti di tengah jalan.