Tips Mendengarkan dengan Headphone tanpa Membuat Telinga Rusak

Headphone, earphone, headset, dan perangkat sejenis sangat akrab dengan kita. Biasanya, kita menggunakannya untuk mendengarkan musik atau menonton film. Saking asyiknya, kadang kita tak sadar telah memakainya selama berjam-jam dengan volume yang cukup kencang!
Pada April 2021, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 1 miliar orang dewasa muda berisiko mengalami gangguan pendengaran permanen karena praktik mendengarkan yang tidak aman. Bahkan, di tahun 2050, jumlahnya diproyeksikan menjadi hampir 2,5 miliar orang!
Mengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan telinga, program Health Talk kali ini mengangkat tema "Kebiasaan Pakai Headphones, Bisa Rusak Gak Tuh Kuping?!". Disiarkan secara live di Instagram @idntimes pada Kamis (19/9/2021), narasumber yang dihadirkan adalah dr. Yonian Gentilis Kusumasmara, SpTHT-KL, dokter spesialis THT dari Eka Hospital Bekasi. Simak, yuk!
1. Batas aman untuk telinga adalah 80 desibel dengan durasi 40 jam per minggu
Pertama-tama, dr. Yonian menjelaskan pembagian paparan bising atau paparan suara berdasarkan lokasinya, yaitu occupational setting dan recreational setting.
Occupational setting adalah paparan suara atau bising di tempat kerja (kantor), sedangkan recreational setting adalah ketika kita di bar, club, konser, atau mendengarkan lagu dengan personal listening device.
Menurutnya, batas aman untuk occupational setting adalah 80-85 desibel, maksimal 8 jam sehari. Sementara untuk recreational setting, standarnya adalah 80 desibel dalam waktu 40 jam seminggu. Untuk kalangan sensitif seperti anak-anak atau lansia lebih rendah lagi, yaitu maksimal 75 desibel dengan durasi 40 jam per minggu. Ini adalah rekomendasi WHO yang bekerja sama dengan International Telecommunication Union (ITU).