6 Penyakit yang Sudah Menjadi Endemik di Indonesia, Apa Saja?

Belakangan terdengar kabar bahwa COVID-19 akan menjadi penyakit endemik. Namun, untuk menjadi endemik harus berdasarkan berbagai pertimbangan yang matang dan mengikuti arahan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Jika dirunut ke belakang, ada banyak penyakit yang sebelumnya juga menjadi permasalahan berbagai negara, tetapi kini sudah menjadi penyakit endemik. Di Indonesia sendiri, ada beberapa penyakit endemik yang hanya bersirkulasi di wilayah tertentu. Penyakit apa sajakah itu? Kalau penasaran, baca sampai habis, ya!
1. Demam berdarah dengue (DBD)

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia. Biasanya, kasus demam berdarah meningkat saat musim hujan karena banyaknya genangan air yang menjadi tempat nyamuk bertelur.
Dilansir WHO, demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pada kasus yang parah, demam berdarah dapat berakibat fatal karena menyebabkan kegagalan organ jika tidak segera ditangani.
2. Tuberkulosis (TBC)

Mengutip sumber yang sama, tuberkulosis juga menjadi penyakit endemik di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang terdapat pada droplet yang terhirup.
Biasanya, bakteri tersebut menginfeksi organ paru-paru yang menyebabkan penderitanya mengalami batuk lama yang tidak kunjung sembuh. Akan tetapi, bakteri tersebut juga dapat menginfeksi organ lain, seperti otak, ginjal, tulang, dan lainnya.
TBC merupakan penyakit yang dapat diobati dengan pengobatan yang teratur. Selain itu, TBC juga dapat dicegah dengan vaksin BCG.
3. Malaria

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Ada lima spesies parasit yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Dua di antaranya yang menjadi ancaman yaitu Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax.
Terdapat obat profilaksis yang digunakan untuk mencegah malaria. Penanganan lebih dini dapat mengurangi keparahan dan risiko kematian.
4. Demam tifoid

Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Demam tifoid biasa terjadi di daerah dengan sanitasi yang kurang baik dan kurangnya akses air minum yang bersih. Dengan akses air bersih, akses sanitasi yang memadai, menjaga kebersihan makanan, dan melakukan vaksinasi tifoid dapat mencegah penyakit ini.
5. Campak

Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), campak merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit campak bisa berbahaya terutama bagi bayi dan anak-anak.
Virus tersebut menyebar ke orang lain ketika orang yang sedang terinfeksi batuk atau bersin. Ketika orang lain menghirup udara yang terkontaminasi virus atau menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut, maka ia dapat terinfeksi campak. Saat ini, sudah terdapat vaksin MMR guna mencegah penyakit campak.
6. Rabies

Rabies juga menjadi salah satu penyakit endemik di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi rabies. Virus rabies menginfeksi sistem saraf pusat, yang mana jika tidak segera ditangani dapat berakibat fatal.
WHO mencatat bahwa anjing menjadi sumber utama kematian akibat rabies pada manusia karena sekitar 99 persen kasus berasal dari gigitan anjing yang terinfeksi. Maka, untuk menurunkan penularan, penting untuk memberikan vaksinasi kepada anjing dan pencegahan terhadap gigitan anjing.
Ada berbagai penyakit yang dulu menjadi permasalahan di berbagai negara, kini menjadi endemik, salah satunya di Indonesia. Penyakit tersebut di antaranya demam berdarah, TBC, malaria, demam tifoid, campak, rabies, dan masih banyak lagi.
Meskipun masyarakat sudah menganggap beberapa penyakit tersebut biasa, tetapi penanganan yang terlambat tetap dapat berakibat fatal.