Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!

Daripada mandangin matahari, mending mandang kamu!

Sinar matahari pada pagi hari adalah salah satu sumber vitamin D. Namun, berdiri di bawah paparan teriknya saja sudah panas, apalagi memandangnya!

Jangankan sinar matahari, coba saja kamu melihat cahaya senter atau api las terlalu lama. Matamu akan buram sebentar sebelum penglihatan kembali normal lagi.

Akan tetapi, baru-baru ini beredar hoaks kalau memandang matahari selama 5 menit bisa mengurangi mata minus. Memang benar begitu?

Beredar disinformasi kalau memandang sinar matahari bisa mengurangi minus mata

Pada sebuah utas Twitter, dokter mata di Jakarta Eye Center (JEC), dr. Ferdiriva Hamzah (@ferdiriva), me-retweet sebuah foto berisi hoaks tentang "manfaat memandang sinar matahari untuk mata". Usut punya usut, ternyata foto tersebut berasal dari Story Instagram Indira Kalistha (@indirakalistha), istri dari komedian Gustaf Ode.

Saat di-DM mengenai pemakaian tabir surya atau sunscreen saat berjemur oleh akun anonim @abcdefg, Indira menjawab,

"Tentu tidak! Gimana vitamin D nya mau meresap ke kulit kalo kita pake sunblock. Kalo berjemur aja aku lepas kacamata terus pandangin mataharinya sekitar 5 menit gitu. Biar minus aku ga bertambah (ajaran dari cintaku @gustafode)"

Mengomentari informasi tersebut, dr. Ferdiriva hanya menuliskan, "Silakan saja kalo mau buta." Utas tersebut dibanjiri komentar yang menyatakan kalau informasi dari Indira memang tidak benar.

(Update: akun Twitter yang mengunggah tangkap layar percakapan DM tersebut sudah menghapus cuitannya).

1. Apa yang terjadi kalau memandangi matahari terlalu lama?

Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!ilustrasi seorang perempuan menutup mata dari sinar Matahari (horizonlaservision.com)

Sudah insting manusiawi untuk mengalihkan pandangan dari silaunya sinar matahari. Menurut Australian Academy of Science (AAS), terdapat dua jenis cedera mata yang dapat terjadi jika memandang matahari terlalu lama. Cedera pertama dan ringan adalah solar keratitis dan cedera yang lebih serius yaitu solar retinopathy.

Saat menatap langsung ke arah sinar matahari atau cahaya terang lain, sinar ultraviolet (UV) langsung mencapai retina (jaringan peka cahaya di interior mata) dan membakar jaringan yang terbuka.

Hasilnya, kornea pun tersengat matahari (solar keratitis). Kondisi ini menyebabkan sensitivitas terhadap cahaya dan rasa sakit yang umumnya muncul dalam waktu 24 jam.

Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!solar retinopathy (iflscience.com)

Melansir Healthline, saat sinar UV sampai ke mata, maka lensa mata memfokuskannya ke retina di bagian belakang mata. Diserap ke dalam retina, sinar UV malah membentuk radikal bebas yang mengoksidasi jaringan di sekitarnya.

Akibatnya, fotoreseptor batang dan kerucut pada retina pun rusak, menghasilkan bintik buta yang disebut skotoma. Kondisi inilah yang disebut solar retinopathy. Fenomena tersebut dapat terjadi meski hanya beberapa detik memandang matahari. Bayangkan kalau memandang matahari dilakukan hingga 5 menit!

3. Kenapa kita tidak langsung merasakan kondisi tersebut?

Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!Ilustrasi mengucek mata (abc.net.au)

Saat hari berawan atau gerhana matahari, beberapa orang mungkin mencoba memandang matahari karena tidak terlalu silau. Meskipun begitu, bahaya cahaya matahari berlebih tetap mengintai dan tak dirasakan langsung. Mengapa begitu?

AAS memaparkan retina tidak memiliki reseptor rasa sakit, sehingga kerusakan sering kali tak disadari. Barulah setelah beberapa jam bahkan hari kemudian, mata baru terasa sakit, penglihatan kabur, dan muncul bintik gelap atau kuning di penglihatan. Saat itu, barulah mereka menyadari kalau ada kerusakan di retina.

4. Gejala-gejala solar retinopathy, dari ringan sampai berat!

Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!ilustrasi mata perih (perawatmata.com)

Gejala solar retinopathy dapat terjadi pada dua belah mata atau hanya satu mata saja. Dilansir Healthline, beberapa gejala solar retinopathy ringan meliputi:

  • Mata berair
  • Tidak bisa melihat cahaya terang
  • Sakit mata
  • Sakit kepala

Gejala berikut mungkin terjadi pada kasus yang lebih serius:

  • Penglihatan kabur
  • Penurunan kemampuan membedakan warna
  • Kesulitan membedakan bentuk
  • Penglihatan terdistorsi
  • Muncul bintik buta di penglihatan
  • Kerusakan mata permanen

Baca Juga: Gak Susah, Inilah Cara Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mata 

5. Kapan harus ke dokter?

Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!Ilustrasi pemeriksaan mata dengan dokter mata (pixabay.com/David Mark)

Jika kamu mengalami gejala solar retinopathy beberapa jam atau sehari setelah menatap matahari, jangan tunda lagi dan bergegas ke dokter mata.

Jika memang kamu menderita solar retinopathy, beberapa tes tambahan diperlukan untuk melihat kerusakan pada retina. Dokter mata dapat menggunakan satu atau lebih teknik pencitraan untuk memeriksa mata, seperti:

  • Fundus autofluorescence (FAF)
  • Fluorescein angiography (FA)
  • Multifocal electroretinography (mfERG)
  • Optical coherence tomography (OCT)

6. Pengobatan solar retinopathy

Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!ilustrasi seorang perempuan menggunakan kacamata hitam (pexels.com/@fabioscaletta)

Tidak ada pengobatan standar untuk solar retinopathy dan sebagian besar pasien pulih sendiri seiring waktu. Masalahnya adalah waktu pemulihannya. Pasien mungkin disarankan untuk mengonsumsi konsumsi suplemen antioksidan selama masa pemulihan, tetapi bukan untuk mengobati.

Kebanyakan kasus solar keratitis dan retinopati dapat sembuh total. Akan tetapi, ini tergantung dari kerusakannya. Pemulihannya bisa memakan waktu dari 1-12 bulan. Bahkan, dalam beberapa kasus, ada yang penglihatannya rusak permanen. Masih berani ambil risiko?

7. Pencegahan: jangan "sok berani" menatap matahari

Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!Seorang perempuan mengenakan kacamata hitam agar tidak silau (mathervisiongroup.com)

Karena tak ada obat pasti untuk solar retinopathy, maka pencegahan amat penting! Selain tidak nekat memandang matahari seperti disinformasi yang beredar tersebut, apa yang dapat kamu lakukan?

Pada hari yang cerah, pakailah kacamata hitam dan topi pelindung sinar matahari. Pastikan kacamatamu dapat mencegah sinar UVA dan UVB mencapai mata. Jika kamu suka berenang atau berselancar, pakailah pelindung mata yang menghalangi sinar UV dari pantulan air.

Anak-anak juga berisiko tinggi terkena solar retinopathy. Selain belum mengerti kerusakan mata, mata mereka dapat menyerap lebih banyak cahaya ke retina. Jadi, selalu ingatkan anak untuk tidak menatap matahari secara langsung. Pakaikan topi pelindung sinar dan kacamata hitam bila beraktivitas di luar rumah.

Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!Para mahasiswi UIN menyaksikan gerhana Matahari dengan kacamata khusus. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

American Astronomical Society mengingatkan, meski matahari saat gerhana tidak begitu menyilaukan, kamu tetap butuh pelindung mata untuk menyaksikannya. Jadi, belilah kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana matahari.

Jangan pernah melihat gerhana matahari dengan teropong, kacamata hitam biasa, teleskop, atau lensa kamera. Melihat gerhana matahari dengan teropong dapat menyebabkan kerusakan mata serius! Selain itu, jangan coba melihat gerhana dengan kamera depan HP. Selain merusak mata, lensa HP pun dapat rusak karenanya.

Tak kalah penting, hindari konsumsi obat halusinogen selama menyaksikan gerhana matahari. Terpengaruh obat-obatan tersebut, seseorang bisa tanpa sadar memandang matahari terlalu lama dan menyesal di kemudian hari.

Bahaya Memandang Matahari Terlalu Lama, Gak Menghilangkan Minus Juga!IDN Times/Sukma Shakti

Pernyataan memandang matahari dapat membuat minus berkurang dari Indira Kalistha adalah tidak benar. Selain berbahaya, tidak ada dasar ilmiah yang menyatakan kalau memandang matahari memiliki manfaat untuk mata.

Meskipun dikumandangkan oleh figur publik, tetap cerna informasi matang-matang agar tidak menyesal di kemudian hari.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Mengatasi Mata Lelah akibat Kelamaan Memandang Gadget

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya