8 Kandungan Berbahaya pada Fast Food, Jangan Kecolongan!

Pikir baik-baik dulu, deh, sebelum mengonsumsinya

Di rumah tak ada makanan? Lagi mager untuk masak? Biasanya, pilihan akan langsung tertuju ke makanan cepat saji atau fast food. Dalam hitungan menit, hidangan pun sudah tersaji di meja makan! Akan tetapi, bukan rahasia kalau makanan fast food tidak sehat.

Tinggi kadar sodium, gula, hingga kolesterol dan kalori, konsumsi fast food dalam jangka panjang dapat menyebabkan sejumlah penyakit serius, mulai dari obesitas hingga penyakit kardiovaskular. Inilah deretan kandungan berbahaya dalam fast food yang harus kamu waspadai.

1. Kalium bromat

8 Kandungan Berbahaya pada Fast Food, Jangan Kecolongan!ilustrasi membuat roti (bakeryandsnacks.com)

Umum disebut bromat, senyawa aditif ini digunakan di tepung untuk meningkatkan tekstur dan proses mengembangnya. Penulis buku The Little Book of Game-Changers: 50 Healthy Habits For Managing Stress & Anxiety, Jessica Cording, MS., RD., CDN., INHC., memperingatkan bahaya kalium bromat jika digunakan terlalu banyak.

Karena penelitian hewan menemukan potensi kalium bromat dapat menimbulkan kanker, senyawa ini dilarang di Kanada, Inggris, dan Uni Eropa. Akan tetapi, di beberapa negara, kalium bromat masih dapat ditemukan di berbagai produk roti yang dihidangkan restoran cepat saji.

"Jika kamu jarang mengonsumsi makanan [mengandung kalium bromat], kemungkinan risikonya kecil. Namun, jika sudah menjadi bagian yang dari diet sehari-hari, pertimbangkan alternatifnya," kata Jessica mengutip Eat This, Not That!.

2. Propilen glikol

8 Kandungan Berbahaya pada Fast Food, Jangan Kecolongan!ilustrasi kentang goreng (pexels.com/kei photo)

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengelompokkan propilen glikol sebagai anti-caking atau zat yang mencegah penggumpalan. Ditambahkan ke minuman ringan, bumbu, saus, hingga produk susu, propilen glikol dapat menjaga tekstur.

Meskipun bagi FDA, propilen glikol umumnya diakui aman atau (generally recognized as safe atau GRAS), pemakaian propilen glikol tidak disarankan untuk melebihi batas. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan jangka panjang, ini dapat membahayakan individu dengan riwayat penyakit hati dan ginjal.

3. Tertiary butylhydroquinone

8 Kandungan Berbahaya pada Fast Food, Jangan Kecolongan!ilustrasi fried chicken (pexels.com/Tim Samuel)

Besar kemungkinannya kamu akan menemukan tertiary butylhydroquinone (TBHQ) dalam fast food seperti fried chicken. Senyawa ini berguna untuk mencegah pembusukan minyak dan lemak hewani. Akan tetapi, beberapa penelitian menemukan risiko komplikasi kesehatan dari TBHQ.

Menurut sebuah penelitian di Iran yang dimuat dalam jurnal Food Bioscience pada tahun, TBHQ dapat memengaruhi kinerja probiotik, bakteri baik dalam usus yang memengaruhi imun. Para peneliti mengatakan temuan ini dapat memengaruhi kesehatan dalam jangka panjang.

Mendukung penelitian tersebut, sebuah penelitian hewan yang diterbitkan dalam jurnal Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) tahun 2019 menemukan bahwa TBHQ dapat mengurangi respons imun terhadap serangan flu. Meski belum diujikan pada manusia, reaksi serupa diperkirakan juga terjadi.

4. Kalsium sulfat

8 Kandungan Berbahaya pada Fast Food, Jangan Kecolongan!ilustrasi toko roti (pexels.com/Madison Inouye)

Seperti propilen glikol, kalsium sulfat digunakan dalam roti dan penganan panggang lain agar tidak menggumpal dan adonannya lebih tebal. Sementara senyawa ini memang menyematkan kalsium, ada beberapa pertimbangan yang harus diambil sebelum menambahkan kalsium sulfat.

"Ada batas takaran yang boleh digunakan dalam makanan di Amerika Serikat (AS) untuk menjaga asupan di batas aman. Konon, ada kekhawatiran atas konsumsi kalsium yang berlebihan dalam kondisi medis tertentu, terutama dalam bentuk suplemen," ujar Jessica.

Sementara tidak berbahaya dalam jumlah kecil, jika kalsium sulfat hadir dalam diet sehari-hari, lebih baik cari alternatifnya.

Baca Juga: 5 Kandungan Makanan dan Minuman yang Mudah Bikin Tubuh Melebar

5. Fosfat

8 Kandungan Berbahaya pada Fast Food, Jangan Kecolongan!ilustrasi chicken nugget (unsplash.com/Tyson)

Dari minuman soda hingga produk olahan seperti nugget, penganan cepat saji biasanya mengandung zat aditif fosfat. Diturunkan dari mineral fosfor, senyawa aditif ini dirancang sebagai penyedap dan pengemulsi. Masalahnya, fosfat amat dihindari untuk mencegah penyakit tulang, ginjal, dan jantung.

"Fosfat tinggi dalam darah dapat membahayakan kesehatan tulang dan jantung. Sementara sebagian besar penelitian membahas kesehatan ginjal, beberapa penelitian melihat asupan tinggi fosfat memperburuk kesehatan tulang dan kardiovaskular," kata Jessica.

American Heart Association mengutip beberapa penelitian bahwa kadar fosfat yang tinggi dalam darah pada manusia dan hewan dapat menyebabkan penurunan performa fisik.

6. Butylated hydroxytoluene

8 Kandungan Berbahaya pada Fast Food, Jangan Kecolongan!ilustrasi aneka saus (ontapsportsnet.com)

Butylated hydroxytoluene (BHT) adalah senyawa kimia buatan untuk menjaga kesegaran makanan. Sementara dosis kecil masih dianggap aman, dosis besar dapat meningkatkan risiko kanker.

Banyak perusahaan makanan telah mengenyahkan BHT dari daftar bahan produk. Sementara itu, FDA masih menyetujui BHT dalam jumlah minim dalam makanan seperti:

  • Ragi kering
  • Hidangan pencuci mulut
  • Minuman ringan
  • Dressing untuk salad
  • Mayones
  • Saus
  • Selai
  • Camilan berbahan kentang

7. Phthalate

8 Kandungan Berbahaya pada Fast Food, Jangan Kecolongan!ilustrasi makanan dalam wadah styrofoam (pexels.com/Timur Weber)

Kemasan makanan perlu diperhatikan juga. Ini karena bahan kimia phthalate pada kemasan dapat meresap ke dalam makanan. Itulah yang diungkapkan oleh penelitian di AS yang dimuat dalam jurnal Environment International tahun 2018.

Lebih dari 10.200 peserta dewasa dipantau selama 9 tahun (2005-2014). Mereka diminta untuk mencatat pola makan berikut makanan yang dikonsumsi. Hasilnya, para peneliti menyimpulkan bahwa makanan yang dibungkus di restoran fast food atau kafe memiliki kadar phthalate yang lebih tinggi.

Kotak atau wadah plastik untuk membungkus makanan dan sarung tangan untuk menyiapkan makanan ternyata mengandung phthalate. Senyawa ini dapat menganggu kinerja endokrin, sehingga menyebabkan masalah tiroid, organ reproduksi, kanker prostat pada laki-laki, dan kanker payudara pada perempuan.

8. Fluorin

8 Kandungan Berbahaya pada Fast Food, Jangan Kecolongan!ilustrasi kemasan french fries (pexels.com/Magda Ehlers)

Selain phtalate, perfluorinated alkylated substances (PFAS) adalah senyawa kimia berbasis fluorin yang ditemukan pada kemasan fast food. Menurut penelitian di AS dalam jurnal Environmental Science & Technology Letters tahun 2017, PFAS dapat menyebabkan kanker, berat lahir bayi rendah, dan penurunan sistem imun.

Setelah meneliti 400 kemasan fast food, para peneliti menemukan bahwa kadar fluorin ditemukan pada:

  • Karton kemasan french fries (20 persen)
  • Pembungkus burger dan sandwich (38 persen)
  • Pembungkus hidangan pencuci mulut dan roti (56 persen)

Fluorin melapisi bahan untuk menangkal lemak dan air. Akan tetapi, PFAS dapat berbahaya untuk anak-anak. Karena tubuh anak-anak masih berkembang, PFAS yang beracun dapat meningkatkan risiko kanker.

Itulah beberapa kandungan senyawa berbahaya yang dapat ditemukan pada fast food. Meskipun fast food lezat dan cepat tersaji, mengonsumsinya terlalu berlebihan malah dapat merusak tubuh dalam jangka panjang.

Bukannya tidak boleh, tetapi lebih baik carilah alternatif lain yang lebih sehat. Dapurmu lagi sepi? Cobalah resep makanan sehat baru. Selain menyenangkan, masakan rumah dijamin lebih bergizi!

Baca Juga: Apakah Benar Makanan Organik Lebih Sehat? Ini Faktanya

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya