Studi: Vitamin D Cegah Kanker Usus Besar pada Orang Dewasa

Manfaat vitamin D yang belum lama ini terungkap

Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah salah satu penyakit mematikan. Menurut data Globocan tahun 2018, di Indonesia, kanker usus besar adalah penyakit mematikan kedua yang paling sering terjadi pada laki-laki, terutama pada orang dewasa di bawah usia 50 tahun.

Tanpa adanya riwayat kanker usus besar pada keluarga, gaya hidup sehat dapat mengurangi risikonya secara signifikan. Salah satunya lewat perubahan diet. Riset terbaru menemukan manfaat konsumsi vitamin D terhadap pencegahan kanker usus besar pada orang dewasa.

1. Studi melibatkan lebih dari 116.000 data

Studi: Vitamin D Cegah Kanker Usus Besar pada Orang DewasaBerjemur di bawah sinar matahari menambah vitamin D. (vivaliti.com)

Diterbitkan dalam jurnal Gastroenterology pada Juli 2021, sebuah studi di Amerika Serikat (AS) bertajuk "Total Vitamin D Intake and Risks of Early-Onset Colorectal Cancer and Precursors" mencari tahu hubungan vitamin D dengan risiko kanker usus besar.

Dipimpin oleh para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, penelitian tersebut melibatkan data diet, gaya hidup, dan kesehatan sebanyak 116.429 perawat perempuan berusia 25-42 tahun dari Nurses' Health Study II (NHS II) sejak 1989.

Setiap 2 tahun, peserta mengisi kuesioner tentang informasi terkait kesehatan. Selain itu, setiap 4 tahun, para peserta juga mengisi kuesioner mengenai perubahan pola makan. Dari situ, para peneliti dapat meneliti asupan vitamin D pada para peserta.

2. Hasil: vitamin D, terutama dari sumber makanan, dapat memperkecil risiko kanker usus besar

Studi: Vitamin D Cegah Kanker Usus Besar pada Orang Dewasailustrasi makanan yang mengandung vitamin D (diabetes.co.uk)

Dari tahun 1991 hingga 2015, para peneliti mendeteksi dini 111 kasus kanker usus besar. Setelah disesuaikan dengan risiko lain seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, konsumsi daging, dan gaya hidup pasif, para peneliti menemukan vitamin D menurunkan risiko kanker usus besar sejak dini secara signifikan!

“Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi vitamin D sedikitnya 300 IU per hari, atau setara dengan tiga gelas susu per hari, menurunkan risiko kanker usus besar dini hingga 50 persen,” papar Kimmie Ng, M.D., M.P.H., salah satu rekan peneliti dari Dana-Farber Cancer Institute and Harvard Medical School.

Secara spesifik, para peneliti melihat bahwa vitamin D dari sumber makanan, terutama produk susu, bekerja lebih baik daripada suplemen vitamin D. Selain kanker usus besar, vitamin D juga dapat mengurangi risiko munculnya tumor jinak adenoma dan polip.

Baca Juga: Kanker Usus Besar Bisa Menyerang Segala Usia, Kenali Gejalanya

3. Kurangnya asupan produk susu jadi penyebab kekurangan vitamin D

Studi: Vitamin D Cegah Kanker Usus Besar pada Orang Dewasailustrasi produk susu dan olahannya (loonglist.com)

Meski terkesan kebetulan, kepala penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Hanseul Kim, mengatakan bahwa penurunan konsumsi susu sejak 1980-an di AS dan naiknya kasus kanker usus besar pada kelompok dewasa terjadi bersamaan. Oleh karena itu, terlihat adanya hubungan sebab akibat.

Hanseul juga mengatakan bahwa temuan vitamin D makanan lebih efektif daripada vitamin D dari suplemen pun bisa jadi disebabkan faktor-faktor lain. Oleh karena itu, para peneliti masih belum memahami sepenuhnya mekanisme perbedaan khasiat vitamin D dari makanan dan suplemen.

"Kemungkinan besar, nutrisi tertentu dalam multivitamin malah mengurangi efek menguntungkan dari vitamin D. Selain itu, mungkin juga ada faktor tambahan dalam diet seperti kalsium yang bekerja sama dengan vitamin D untuk menurunkan risiko kanker usus besar," kata Hanseul kepada Medical News Today.

4. Penelitian terdahulu kaitkan pola makan dengan kanker usus besar

Studi: Vitamin D Cegah Kanker Usus Besar pada Orang Dewasailustrasi sumber makanan vitamin D (foodnavigator.com)

Beberapa penelitian terdahulu sudah mencurigai gaya hidup sebagai faktor penentu kasus kanker usus besar. Dua riset di AS pada 2018 yang masing-masing diterbitkan di JAMA Network dan JNCI Cancer Spectrum mengungkap faktor obesitas dan gaya hidup pasif yang meningkatkan risiko kanker usus besar di bawah 50 tahun.

Selain itu, pola makan pun ikut memengaruhi risiko. Sebuah studi di AS yang dimuat dalam Journal of the American Dietetic Association tahun 2012 memantau asupan vitamin D pada tahun 1980-1982 dan 2007-2009. Hasilnya, berkurangnya konsumsi sumber vitamin D seperti produk susu, telur, jamur, dan ikan menyebabkan kekurangan vitamin D.

5. Masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut

Studi: Vitamin D Cegah Kanker Usus Besar pada Orang Dewasailustrasi sumber makanan vitamin D (carespot.com)

Selama penelitian, para peneliti mencatat bahwa jumlah kasus kanker usus besar dini relatif kecil. Hal ini mengurangi keakuratan statistik. Di sisi lain, hubungan asupan vitamin D dan kejadian kanker usus besar adalah faktor utama yang memengaruhi hasil.

Selain itu, kekurangan lain dari penelitian tersebut adalah peserta yang semuanya adalah perempuan dan berkulit putih. Oleh karena itu, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut hubungan vitamin D dan kasus kanker usus besar dini terhadap peserta laki-laki dan kelompok etnis dengan kulit berwarna lainnya.

Dalam kesimpulannya, para peneliti menekankan bahwa temuan ini dapat menjadi fondasi untuk rekomendasi peningkatan asupan vitamin D. Ini bisa menjadi langkah pencegahan kanker usus besar di kalangan dewasa usia di bawah 50 tahun yang murah dan berisiko rendah.

Baca Juga: 10 Tanda Tubuhmu Kekurangan Vitamin D, Bisa Berujung pada Kanker lho!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya