Ankylosing Spondylitis: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

Ankylosing spondylitis atau spondilitis ankilosa adalah radang sendi (artritis) yang terutama menyerang tulang belakang. Jenis artritis ini memengaruhi sebagian besar bagian bawah tulang belakang dan tempat tulang belakang dan panggul bergabung, yang disebut sendi sakroiliaka.
Ankylosing spondylitis bisa menyebabkan peradangan tulang belakang yang parah, yang nantinya bisa menyebabkan nyeri kronis dan kecacatan. Pada kasus yang lebih parah, peradangan bisa menyebabkan terbentuknya tulang baru di tulang belakang yang bisa menyebabkan deformitas.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan nyeri dan juga kekakuan pada tubuh bagian lainnya. Sendi besar lainnya seperti bahu, pinggul, dan lutut juga bisa ikut terdampak.
Dilansir Medical News Today, laki-laki berisiko lebih tinggi mengembangkan ankylosing spondylitis. Kondisi ini juga cenderung lebih ringan pada perempuan ketimbang laki-laki, dan membuat penyakit ini lebih sulit terdiagnosis.
Menurut keterangan dari Spondylitis Association of America, gejala biasanya muncul pada usia antara 17-45 tahun. Namun, ankylosing spondylitis juga bisa terjadi pada anak-anak dan usia yang lebih tua.
1. Penyebab
Penyebab pasti ankylosing spondylitis belum diketahui. Namun, kondisi ini cenderung diturunkan dalam keluarga, sehingga faktor genetik juga berperan dalam perkembangannya.
Menurut buku Medifocus Guidebook on Ankylosing Spondylitis, seseorang yang memiliki orang tua atau saudara yang dengan ankylosing spondylitis berisiko 10-20 kali lebih mungkin mengidapnya ketimbang yang tidak ada riwayat di keluarga.
Selain itu, seseorang yang memiliki gen HLA-B27 berisiko sangat tinggi untuk mengembangkan ankylosing spondylitis. Menurut sebuah studi tahun 2002, lebih dari 90 persen ankylosing spondylitis memiliki gen yang mengekspresikan protein ini.
Mengutio Johns Hopkins Medicine, gen HLA-B27 terjadi pada lebih dari 95 persen orang Kaukasia-Amerika yang menderita ankylosing spondylitis. Namun, hanya 50 persen orang Afrika-Amerika yang menderita penyakit ini. Meski begitu, tidak semua orang yang memiliki gen HLA-B27 akan mengembangkan jenis artritis ini.