Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tes darah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Human immunodeficiency virus (HIV) dikenal sebagai virus yang melumpuhkan sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini dapat menular lewat hubungan seksual, jarum suntik, produk darah, atau ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, serta menyusui. Kabar buruknya, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. 

Bagaimana cara mendeteksi HIV? Tanpa menjalani pemeriksaan HIV, individu tidak dapat mengetahui kondisinya tertular atau tidak. Cara mendiagnosis HIV melalui tes ELISA, tes rapid, atau tes western blot. Dari ketiganya, pemeriksaan western blot punya akurasi yang tinggi.

Nah, kamu mungkin pernah mendengar istilah HIV viral load. Apakah HIV viral load itu? Yuk, simak informasi lengkapnya bersama-sama!

1.Definisi HIV viral load

ilustrasi tes HIV (pexels.com/cottonbro)

HIV viral load (VL) adalah jumlah keberadaan salinan virus HIV dalam darah. Cara untuk mengetahui HIV viral load adalah melalui tes molekuler. Tes ini sering disebut juga dengan tes amplikasi asam nukleat (NAAT atau NAT).

Obat HIV memang belum ditemukan, tetapi pemberian terapi antiretroviral (ARV) dapat menekan perkembangan virus HIV. Pada awal terdiagnosis HIV, angka viral load pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih tinggi. Setelah menjalani terapi ARV diharapkan viral load bisa menurun, bahkan tidak terdeteksi.

2.Apa tujuan tes HIV viral load?

Editorial Team

Tonton lebih seru di