Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nonton Ulang Serial Favorit Baik untuk Mental

ilustrasi nonton TV (pexels.com/Kaboompics.com)
ilustrasi nonton TV (pexels.com/Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Menonton ulang serial favorit membantu menurunkan beban kognitif dan meredakan kadar hormon stres seperti kortisol.
  • Orang suka menonton ulang tayangan tertentu karena efek relaksasi, rasa nyaman, nostalgia, koneksi emosional, dan bentuk self-care.
  • Manfaat untuk kesehatan mental termasuk mengurangi beban kognitif, meredakan stres dan cemas, serta meningkatkan suasana hati.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu baru melewati hari yang panjang dan melelahkan. Pekerjaan menumpuk, banyak meeting, berjam-jam kena macet. Saat akhirnya sampai rumah, rasanya ingin segera mandi, makan, dan menonton tayangan yang ringan. Jari pun menekan tombol play pada serial TV yang sudah kamu tonton entah berapa kali. Kamu pun merasa rileks.

Menurut para ahli, sensasi rileks ini bukan cuma sugesti. Menonton ulang serial favorit membantu menurunkan beban kognitif karena otak tidak perlu bekerja keras memproses alur atau karakter baru. Rasa familiar memberi otak kesempatan untuk beristirahat, menstabilkan emosi, dan bahkan meredakan kadar hormon stres seperti kortisol. Inilah sebabnya tontonan lama bisa berfungsi sebagai pereda stres mental yang sederhana.

Kenapa orang suka menonton ulang tayangan tertentu?

Walaupun platform streaming banjir beragam konten baru, tetapi kadang yang kamu mau tonton cuma tayangan yang familer, merasa tidak tertarik untuk menonton tayangan baru. Ternyata, ini ada penjelasan psikologisnya.

  • Efek relaksasi: Tayangan baru menuntut otak mengikuti alur cerita, mengenali karakter, dan memproses plot. Serial lama tidak butuh upaya itu. Artinya, otak bisa beristirahat.
  • Rasa nyaman dan prediktabilitas: Hidup sehari-hari penuh ketidakpastian. Serial lama menawarkan rasa aman karena kamu tahu persis apa yang akan terjadi—tanpa plot twist mengejutkan.
  • Nostalgia: Menonton ulang menghadirkan kembali kenangan masa lalu, mengingatkan kkamu pada versi diri kamu di masa yang lebih sederhana.
  • Koneksi emosional: Karakter fiksi yang kamu cintai memberi rasa persahabatan. Fenomena ini dikenal sebagai parasocial relationship.
  • Teman setia: Tokoh fiksi tidak pernah berubah. Mereka hadir kapan pun kamu butuh, memberi rasa konsistensi.
  • Pengisi suasana: Kadang serial lama hanya jadi latar belakang saat kamu memasak, bersih-bersih, atau sekadar scrolling HP.
  • Self-care: Meluangkan waktu menonton ulang bisa jadi bentuk perawatan diri yang sederhana namun memulihkan energi.
  • Detail baru: Meski sudah sering ditonton, tetapi selalu ada detail kecil yang baru kamu sadari, entah ekspresi wajah atau dialog.
  • Budaya bersama: Menonton ulang dan membicarakannya bersama orang lain bisa menumbuhkan rasa kebersamaan.

Manfaat untuk kesehatan mental

ilustrasi menonton TV (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menonton TV (pexels.com/cottonbro studio)

Riset menunjukkan bahwa menonton ulang serial favorit memberi sejumlah manfaat nyata, yang meliputi:

  • Mengurangi beban kognitif: Otak yang lelah tidak perlu bekerja keras memproses hal baru.
  • Meredakan stres dan cemas: Alur yang familier memberi rasa kendali saat hidup terasa tak menentu.
  • Membantu regulasi emosi: Menyaksikan karakter bangkit dari masalah memberi harapan pada diri.
  • Mengurangi decision fatigue: Tidak perlu pusing memilih tontonan baru saat pilihan terasa terlalu banyak.
  • Meningkatkan suasana hati: Adegan lucu atau hangat bisa langsung memicu rasa bahagia lewat pelepasan dopamin.
  • Rasa memiliki: Hubungan dengan karakter bisa memberi rasa koneksi dan kebersamaan.
  • Mengurangi bosan dan kesepian: Nostalgia dari tayangan lama bisa melawan rasa hampa, terutama bagi yang jauh dari rumah.

Menonton ulang bisa menjadi cara koping yang sehat, membantu menghadapi stres dan emosi negatif. Namun, kebiasaan ini bisa jadi tanda bahaya bila dilakukan secara berlebihan, misalnya sampai menghindari tidur, menjauhi hubungan nyata, atau melupakan tanggung jawab.

Jadi, tidak ada salahnya mencari rasa nyaman dari serial favorit. Namun, pastikan itu hanya jadi selimut hangat sesaat, bukan tembok yang menjauhkan kamu dari kehidupan nyata.

Referensi

Bentley, Frank and Janet H. Murray. “Understanding Video Rewatching Experiences.” Proceedings of the ACM International Conference on Interactive Experiences for TV and Online Video (2016): n. pag.

Xiaoxue Zhang, Xuyi Zhang, and Xiaofeng Yu, “Behavioral Intention of Repeated Watching and Personality Traits: Testing Mediation Model of Nostalgia Arousal and Social Connectedness,” Psychology Research and Behavior Management Volume 16 (February 1, 2023): 483–95, https://doi.org/10.2147/prbm.s391130.

Valentina Boursier et al., “Is Watching TV Series an Adaptive Coping Strategy During the COVID-19 Pandemic? Insights From an Italian Community Sample,” Frontiers in Psychiatry 12 (April 21, 2021), https://doi.org/10.3389/fpsyt.2021.599859.

Jia-Ji Sun and Yen-Jung Chang, “Associations of Problematic Binge-Watching With Depression, Social Interaction Anxiety, and Loneliness,” International Journal of Environmental Research and Public Health 18, no. 3 (January 28, 2021): 1168, https://doi.org/10.3390/ijerph18031168.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Nonton Ulang Serial Favorit Baik untuk Mental

05 Sep 2025, 22:21 WIBHealth