Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cegah Hipertensi, Kenali 5 Kategori Tekanan Darah Berikut Ini 

ilustrasi pengecekan tekanan darah (unsplash.com/Mockup Graphics)

Tekanan darah adalah kondisi tekanan yang terjadi pada darah terhadap dinding arteri saat darah dipompa oleh jantung. Kondisi ini kemudian diterjemahkan ke dalam angka-angka yang dipisahkan oleh tanda garis miring (/).

Angka yang pertama tertulis pada tekanan darah tersebut merepresentasikan tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak (sistolik), sedangkan angka setelahnya menunjukkan tekanan darah ketika jantung relaks (diastolik).

Mengetahui kondisi tekanan darah ini sangatlah penting agar seseorang dapat melakukan tindak pencegahan dan penanganan yang tepat terhadap penyakit hipertensi. Dilansir Healthline dan American Heart Assosiation, tekanan darah dibedakan menjadi 5 kategori. Apa saja kategorinya? Simak ulasannya berikut ini.

1.Normal

ilustrasi pemeriksaan tekanan darah normal (freepik.com/jcomp)

Tekanan darah yang normal akan menunjukkan angka sistolik di bawah 120 mmHg, dan diastolik 80 mmHg. Bagi orang yang memiliki tekanan darah normal sangat disarankan untuk tetap menjaganya dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat.

2.Peningkatan tekanan daran atau pra-hipertensi

ilustrasi pemeriksaan tekanan darah (freepik.com/pressfoto)

Seseorang yang memiliki tekanan sistolik di kisaran 120-129 mmHg dengan tekanan diastolik di bawah 80 mmHg masuk ke dalam kategori elevated atau pra-hipertensi. Meski masih aman, namun orang-orang di kategori ini akan berisiko mengalami peningkatan tekanan darah yang lebih tinggi dan mengalami hipertensi jika terus dibiarkan.

3.Hipertensi tahap 1

ilustrasi pemeriksaan tekanan darah (freepik.com/jcomp)

Apabila seseorang memiliki tekanan sistolik antara 130-139 mmHg atau diastolik antara 80-89 mmHg secara konsisten, maka orang tersebut masuk kategori hipertensi tahap 1.

Di kategori ini, biasanya dokter akan menekankan untuk menerapkan pola hidup sehat agar tekanan darah dapat menurun secara alami. Namun berdasarkan kondisi tertentu, bisa saja dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk meminimalisir pasien mengalami komplikasi.

4.Hipertensi tahap 2

ilustrasi perempuan mengalami hipertensi (pexels.com/Liza Summer)

Hipertensi tahap 2 terjadi ketika tekanan darah secara konsisten berada pada kisaran sistolik 140 mmHg dan 90 mmHg untuk diastolik. Orang-orang yang berada pada tahap ini akan sangat direkomendasikan untuk mengonsumsi berbagai obat-obatan serta mengubah gaya hidup dan melakukan diet untuk menurunkan tekanan darah.

Kategori ini berisiko mengalami berbagai komplikasi.

5.Hipertensi krisis

ilustrasi seseorang yang mengalami gejala hipertensi krisis (freepik.com/mdjaff)

Kategori ini merupakan kategori yang paling parah dan bisa membahayakan. Seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah secara drastis ke angka 180/120 mmHg atau lebih, maka ia telah masuk ke kategori hipertensi krisis.

Biasanya orang yang berada di kategori ini akan merasakan gejala sesak napas, sakit kepala, nyeri dada, hingga kaburnya penglihatan. Apabila memiliki riwayat darah tinggi dan mengalami gejala tersebut, maka segeralah menghubungi dokter agar langsung mendapat penanganan.

Itu tadi 5 kategori tekanan darah yang perlu kamu ketahui. Untuk menjaga supaya tekanan darah tetap normal, jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan yang dikonsumsi dan rajin berolahraga. Serta, jangan sungkan pula untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah agar dapat mencegah terjadinya hipertensi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Halifa
EditorHalifa
Follow Us