Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cek Fakta: Benarkah Curcumin Tingkatkan Risiko Kena Virus Corona?

southcoastherald.co.za

Sebelumnya, beredar anjuran untuk mengonsumsi curcumin yang ada pada tumbuhan rimpang untuk menangkal virus corona atau COVID-19. Informasi ini beredar karena bahan-bahan tersebut terbukti bisa mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk kanker sekalipun. 

Namun baru-baru ini muncul sebuah rumor yang mengatakan bahwa empon-empon yang mengandung curcumin justru meningkatkan risiko kita terkena virus corona.

Benarkah pernyataan tersebut? Mari kita cek faktanya berikut ini!

1. Apa itu curcumin dan apa pengaruhnya pada tubuh kita?

healthline.com

Curcumin adalah sebuah bahan aktif yang ada di dalam beberapa jenis empon-empon, yaitu kunyit atau kunir, temulawak, dan jahe. Ini merupakan zat yang memberikan warna kuning terang pada ketiga jenis rimpang tersebut. 

Selain itu, curcumin juga dikenal dengan manfaat kesehatannya yang sangat banyak. Mengutip Healthline, ia mengandung sifat anti peradangan, anti tumor, dan antioksidan. Itulah kenapa makanan yang mengandung curcumin bisa mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Mulai dari kanker, diabetes, penyakit jantung, hati, obesitas, hingga radang sendi. 

Namun bagaimana dengan dampaknya pada virus corona? Apakah curcumin bisa diandalkan untuk mencegahnya atau justru semakin meningkatkan risikonya? 

2. Curcumin meningkatkan produksi ACE2, tempat mutasi virus corona untuk SARS

Berbagai Sumber

Curcumin ternyata memiliki efek samping yang tidak banyak diketahui orang. Curcumin memiliki turunan berupa vitamin B6. Zat ini ternyata mampu meningkatkan kandungan reseptor protein bernama angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) pada tubuh kita. 

Lalu apa hubungannya dengan virus corona? Pertama kita harus mengingat bahwa virus corona jenis COVID-19 masih “bersaudara” dengan SARS-CoV penyebab wabah SARS tahun 2002. Keduanya bahkan memiliki kesamaan sebesar 80 persen. 

Nah, menurut penelitian dari Nankai University Tiongkok, SARS-CoV menginfeksi manusia dengan mengikat ACE2. Iya, protein yang meningkat karena curcumin. Jadi, benar bahwa konsumsi zat tersebut secara tak langsung meningkatkan risiko terserang virus corona. 

Apakah hal yang sama juga terjadi pada COVID-19 yang sangat mirip dengan SARS-CoV? Keep scrolling!

3. Virus corona jenis COVID-19 memiliki cara mutasi yang berbeda

live5news.com

Walaupun COVID-19 dan SARS-CoV sangat mirip, terdapat perbedaan yang mencolok antara keduanya. Hal ini terletak pada cara mereka bermutasi. Jika SARS-CoV bermutasi dengan mengikat ACE2, COVID-19 memiliki cara yang berbeda.

Studi yang sama dari Nankai University mengatakan bahwa COVID-19 bekerja dengan mengikat enzim bernama furin. Itulah enzim yang bertugas untuk mengaktifkan protein di dalam tubuh kita. 

Cara mutasi ini adalah jawaban kenapa COVID-19 jauh lebih menular dibandingkan SARS-CoV. Enzim furin bisa ditemukan di tubuh semua orang, sedangkan ACE2 tidak. Protein itu hanya ditemukan pada orang-orang tertentu, terutama yang tidak sehat. 

4. Kesimpulannya, curcumin dan virus corona jenis COVID-19 sejauh ini tidak memiliki hubungan

Berbagai Sumber

Melalui penjelasan di atas, bisa diartikan bahwa curcumin memang berhubungan dengan virus corona jenis SARS-CoV. Zat di dalam kunyit, jahe, dan temulawak itu bisa meningkatkan risiko kita terserang SARS karena menimbulkan pertumbuhan reseptor protein ACE2.

Sedangkan pada virus corona jenis COVID-19, sejauh ini tidak ditemukan hubungan apa pun antara keduanya. Sebab virus baru ini mengikat enzim furin yang ada di tubuh. Artinya, kita masih aman kok untuk mengonsumsi jahe, kunyit, dan temulawak yang mengandung curcumin

5. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan

foolcdn.com

Walaupun bisa dibilang tidak memiliki hubungan, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai COVID-19 secara keseluruhan mengingat perilakunya sulit diidentifikasi dan sering berubah. Sebagai tambahan informasi, belum ada pula penelitian yang mengonfirmasi manfaat curcumin untuk mencegah virus corona

Satu hal yang pasti, kita harus selalu menjaga kebersihan, kesehatan, dan melakukan social distancing sebaik mungkin. Selain itu, selalu perhatikan semua informasi yang kamu dapatkan, ya!

Kamu harus selalu verifikasi apakah informasi tersebut tepat, mengandung hoaks, atau justru belum bisa dipastikan kebenarannya. Jika termasuk ke dalam dua kategori terakhir, hindari untuk menyebarkannya ke orang lain. Terakhir, semoga wabah ini segera berakhir!

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona) 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Izza Namira
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us