Deviasi Septum Nasal: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Kondisi saat dinding hidung condong ke salah satu sisi

Deviasi septum nasal terjadi ketika dinding tipis atau septum yang terletak di tengah saluran hidung lebih condong ke salah satu sisi. Faktanya, septum hidung kebanyakan orang tidak berada tepat di tengah, yang membuat salah satu saluran hidung lebih kecil.

Ketika penyimpangan septum ini terjadi secara parah, maka dapat memblokir satu sisi hidung dan mengurangi aliran udara, menyebabkan kesulitan bernapas. Pengobatan biasanya bertujuan untuk mengurangi pembengkakan atau masalah pernapasan. Sementara itu, untuk memperbaiki kondisi septum yang menyimpang, diperlukan pembedahan.

Di sini, kita akan mempelajari lebih dalam seputar deviasi septum nasal yang sudah dirangkum dari laman Mayo Clinic dan Healthline.

1. Gejala

Kebanyakan orang dengan deviasi septum nasal hanya memiliki sedikit penyimpangan yang tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, pada kasus yang parah, gejala yang ditimbulkan mungkin termasuk:

  • Kesulitan bernapas, terutama melalui hidung.
  • Salah satu sisi hidung lebih mudah untuk bernapas.
  • Mimisan.
  • Infeksi sinus.
  • Satu lubang hidung lebih kering.
  • Mendengkur saat tidur
  • Hidung tersumbat.

Terkadang, kasus yang parah juga disertai dengan nyeri wajah. Individu yang mengalami gejala parah seperti mimisan, infeksi, atau masalah napas, harus menemui dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

2. Penyebab

Deviasi Septum Nasal: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi deviasi septum nasal (healthdirect.gov.au)

Deviasi septum nasal terjadi saat septum atau dinding tipis yang memisahkan saluran hidung kanan dan kiri lebih condong ke salah satu sisi. Penyimpangan ini dapat disebabkan oleh:

  • Kondisi bawaan saat lahir. Dalam beberapa kasus, deviasi septum nasal sudah terjadi saat janin berkembang di dalam rahim.
  • Cedera pada hidung. Deviasi septum nasal juga dapat disebabkan oleh cedera yang menyebabkan septum hidung bergeser dari posisinya. Pada bayi, cedera dapat terjadi selama proses persalinan. Pada anak-anak dan orang dewasa, penyimpangan ini paling sering terjadi saat olahraga kontak, permainan kasar, atau kecelakaan mobil.
  • Proses penuaan juga dapat memengaruhi struktur hidung.
  • Pembengkakan dan iritasi pada rongga hidung akibat infeksi bisa makin mempersempit saluran hidung dan mengakibatkan sumbatan.

3. Diagnosis

Untuk mendiagnosis deviasi septum nasal, dokter akan bertanya tentang gejala apa pun yang mungkin kamu rasakan. Untuk memeriksa bagian dalam hidung, dokter akan menggunakan cahaya terang dan terkadang alat bantu, beserta semprotan dekongestan.

Berdasarkan pemeriksaan, dokter dapat mendiagnosis deviasi septum nasal dan menentukan tingkat keparahan kondisi. Kalau kamu memeriksakan kondisi di dokter umum, mungkin kamu akan dirujuk ke spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: 14 Gejala Polip Hidung Paling Umum, Salah Satunya Mimisan

4. Pengobatan

Deviasi Septum Nasal: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi penggunaan semprotan hidung atau nasal spray (flickr.com/NIAID)

Pada kebanyakan kasus, deviasi septum nasal tidak memerlukan pengobatan. Pilihan pengobatan biasanya tidak mengatasi septum yang menyimpang, tetapi bertujuan untuk mengurangi gejala yang menyertainya. Perawatan umum untuk gejala meliputi pemberian:

  • Dekongestan.
  • Antihistamin.
  • Semprotan steroid hidung.
  • Nasal strip.

Sementara itu, untuk septum yang sangat menyimpang, pembedahan mungkin menjadi pilihan pengobatan terbaik. Secara umum, ada dua jenis pembedahan untuk kondisi ini:

  • Septoplasty. Jika gejala tidak membaik dengan pengobatan, dokter mungkin merekomendasikan operasi rekonstruktif yang disebut septoplasty. Pada prosedur ini, septum hidung diluruskan dan diposisikan ulang di tengah hidung.
  • Rhinoplasty. Dalam beberapa kasus, operasi dilakukan untuk membentuk kembali hidung, yang dikenal sebagai rhinoplasty. Rhinoplasty melibatkan modifikasi tulang dan tulang rawan hidung untuk mengubah bentuk atau ukuran hidung.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Apabila tidak diobati, deviasi septum nasal yang sangat parah dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi yang umum adalah penyumbatan salah satu atau kedua lubang hidung, yang kemudian dapat menyebabkan:

  • Masalah sinus kronis.
  • Napas keras saat tidur.
  • Tidur terganggu.
  • Hanya bisa tidur di satu sisi.
  • Mimisan.
  • Sakit wajah.
  • Mulut kering.
  • Tidur terganggu.
  • Tekanan atau sumbatan di saluran hidung.

6. Pencegahan

Deviasi Septum Nasal: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi hidung (freepik.com/cookie_studio)

Deviasi septum nasal mungkin dapat dicegah dengan melakukan pencegahan terhadap cedera hidung. Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan meliputi:

  • Mengenakan helm yang menutup hidung saat bermain olahraga kontak, seperti sepak bola dan bola voli.
  • Kenakan sabuk pengaman saat mengendarai mobil.

Deviasi septum nasal adalah kondisi yang dialami banyak orang dan pada umumnya tidak menyebabkan masalah apa pun. Namun, jika kasus cukup parah dan menyebabkan gejala, diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan pilihan pengobatan yang terbaik.

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Penyebab Hilangnya Kemampuan Hidung Mencium Bau

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya