Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Otot betis.
ilustrasi otot betis (freepik.com/wayhomestudio)

Intinya sih...

  • Betis dijuluki “jantung kedua” karena berfungsi sebagai pompa vena yang membantu mengembalikan darah ke jantung.

  • Peran betis penting untuk sirkulasi, stabilitas tubuh, hingga pencegahan varises, pembengkakan, dan trombosis vena dalam.

  • Gerak rutin, latihan betis, hidrasi, dan peregangan membantu menjaga kesehatan betis dan mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik langkah sehari-hari, ada sepasang otot yang bekerja tanpa banyak sorotan, yaitu otot betis. Setiap kali kamu berdiri, berjalan, atau sekadar menyeimbangkan tubuh, bagian ini memompa darah seperti mesin kecil yang tak pernah benar-benar istirahat. Banyak ahli menyebut betis sebagai “jantung kedua”. Kenapa begitu?

Julukan itu muncul karena betis memainkan peran penting dalam menjaga kelancaran sirkulasi darah, terutama dari kaki kembali menuju jantung. Dalam tubuh yang terus bergerak, betis menjadi sekutu diam-diam yang mencegah darah berkumpul di bawah, mengurangi risiko pembengkakan, kram, bahkan gangguan vaskular tertentu. Pembahasan berikut akan mengurai alasan di balik julukan tersebut dan bagaimana kamu bisa merawatnya.

Apa yang membuat betis disebut “jantung kedua”?

Istilah "jantung kedua" ini lahir dari cara kerja otot gastrocnemius dan soleus, dua otot besar di betis yang berkontraksi setiap kali kamu berjalan atau menggerakkan pergelangan kaki. Kontraksi itu menekan pembuluh vena dan “memompa” darah kembali ke jantung, melawan gravitasi yang selalu menarik darah turun ke kaki. Mekanisme ini sering disebut calf muscle pump.

Vena di tungkai juga memiliki katup satu arah yang memastikan darah tidak mengalir balik ke bawah. Saat betis aktif, pompa ini bekerja efektif. Ketika kita jarang bergerak, darah dapat mengendap di kaki, menyebabkan kaki berat, bengkak, varises, bahkan meningkatkan risiko deep vein thrombosis (DVT)/trombosis vena dalam.

Tak heran para kardiolog juga mulai menekankan pentingnya menjaga betis tetap aktif, terutama bagi orang yang sehari-harinya menghabiskan waktu lama untuk duduk.

Peran betis bagi tubuh dan mengapa ini penting

ilustrasi peregangan betis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Betis tidak hanya mengatur langkah, tetapi juga berperan langsung dalam menjaga kelancaran sirkulasi dan mengurangi beban jantung. Dengan venous return (aliran balik vena) yang baik, jantung tidak harus bekerja ekstra keras untuk membawa darah kembali, sehingga sistem kardiovaskular bisa bekerja lebih efisien.

Otot betis juga menjaga stabilitas tubuh, mengatur keseimbangan, dan membantu postur. Dalam studi fisiologi olahraga, kekuatan otot betis ditemukan berhubungan dengan performa gerak, daya tahan, bahkan kualitas hidup pada usia lanjut. Betis yang aktif berarti tubuh yang lebih siap menghadapi aktivitas sehari-hari.

Cara menjaga kesehatan betis untuk mendukung kesehatan menyeluruh

Merawat betis tidak harus rumit. Langkah paling sederhana adalah memberi mereka kesempatan bergerak.

  • Berjalan rutin, minimal 30 menit per hari, meningkatkan kerja pompa vena. Ini rekomendasi yang konsisten dari ahli kebugaran dan dokter pembuluh darah.

  • Latihan betis seperti calf raises, seated calf raises, atau ankle pumps membantu orang yang duduk lama atau memiliki mobilitas terbatas. Latihan sederhana ini terbukti meningkatkan aliran darah vena dalam berbagai studi fisiologi.

  • Peregangan sebelum dan sesudah aktivitas menjaga fleksibilitas dan mengurangi risiko kram.

  • Hidrasi cukup membantu mempertahankan viskositas darah (tingkat “kekentalan” darah) yang ideal agar sirkulasi tetap lancar.

  • Istirahat aktif: berdiri setiap 30–60 menit ketika bekerja di depan komputer, mengangkat tumit, atau sekadar berjalan kecil ke pantri sudah cukup untuk mengaktifkan “pompa” betis.

Betis adalah bagian tubuh yang bekerja tanpa banyak sorotan, tetapi perannya begitu besar hingga dunia medis menyematkan istilah jantung kedua. Dari menjaga aliran darah hingga menopang gerak, betis membantu tubuh tetap ringan, bugar, dan terlindungi dari berbagai masalah sirkulasi.

Merawat betis adalah investasi kecil dengan dampak besar. Melangkah lebih banyak, meregangkan otot, memperbaiki kebiasaan duduk, dan menjaga hidrasi adalah bentuk perhatian yang sederhana namun berarti.

Referensi

"The Second Heart: What Makes The Calf Muscle So Special?" Onlymyhealth. Diakses November 2025.

"People call the calf muscle the “second heart” because, when it’s working, it literally helps push blood back up from your feet and legs toward your real heart fighting against gravity." CPR And First Aid Training School. Diakses November 2025.

"Sitting All Day? Here's How Often to Get Up to Protect Your 'Second Heart'." Today. Diakses November 2025.

"Why experts call the calf muscle our body’s ‘second heart'." Times of India. Diakses November 2025.

"Want to Be Heart Healthy? Strengthen Your Calves — Your Body’s 'Second Heart'." Bass Medical School. Diakses November 2025.

Editorial Team