5 Faktor Utama Penyebab Endometriosis, Perempuan Harus Lebih Perhatian

Kamu pernah tahu, nggak, sih, tentang endometriosis? Endometriosis merupakan kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh di tempat yang salah, yaitu di luar rahim.
Melansir keterangan dalam endometriosis.org, ada beberapa faktor penyebab terjadinya kondisi tersebut. Khususnya perempuan, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya agar kamu terhindar dari penyakit serta tahu cara menanganinya. Check it out!
1. Riwayat keluarga jadi faktor paling utama

Adalah seseorang di keluarga kamu yang pernah menderita endometriosis seperti ibu, nenek, atau saudara perempuanmu? Bila ada, kamu memiliki risiko 7-10 kali lebih tinggi ketimbang orang-orang yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut.
Sementara itu, menurut keterangan dari Endometriosis Research Center, kamu juga perlu waspada kalau saudara jauh seperti sepupu juga pernah mengidap endometriosis. Karena, penyakit tersebut dapat diturunkan secara maternal maupun paternal.
2. Siklus menstruasi yang tidak teratur juga bisa jadi faktor utamanya

Menurut sebuah penelitian berjudul "Length of Menstrual Cycle and Risk of Endometriosis" dalam jurnal Medicine tahun 2016, disebutkan bahwa semakin sering mengalami menstruasi dalam satu bulan atau kurang dari 27 hari per periode, semakin tinggi pula kemungkinan kamu untuk terkena endometriosis.
Tanda-tanda lain siklus menstruasi kurang dari 27 hari adalah haid yang berlangsung 7 hari atau lebih. Bila kamu memiliki endometriosis dan sedang hamil, gejala-gejalanya mungkin tak terdeteksi. Setelah bayi lahir, barulah gejalanya mulai muncul.
3. Retrograde atau menstruasi yang terganggu alirannya

Salah satu teori penyebab endometriosis adalah aliran menstruasi retrograde atau aliran yang pergerakannya mundur. Artinya, kalau intensitas menstruasimu meningkat atau jarang, ini bisa jadi faktor risiko.
Melansir Fertilitypedia, hal-hal yang menyebabkan kondisi ini adalah:
- Peningkatan produksi estrogen
- Pertumbuhan rahim, seperti fibroid atau polip
- Kelainan uterus, serviks, atau vagina
- Ada penghalang di serviks dan vagina
- Terjadinya kontraksi uterus asinkron
4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Sistem kekebalan tubuh yang lemah juga bisa jadi faktor endometriosis. Maksudnya, bila daya tahan tubuh lemah, maka kemungkinan kecil tubuh akan mengenali jaringan endometrium dan menyebabkan jaringan tersebut tertanam di tempat yang salah. Hal tersebut juga bisa menimbulkan masalah seperti lesi, peradangan, dan jaringan parut.
Menjaga daya tahan tubuh tetap optimal itu penting. Bukan hanya untuk mencegah endometriosis, tetapi juga berbagai penyakit lainnya.
5. Operasi di bagian perut

Melansir Healthline, terkadang tindakan operasi di area perut, seperti operasi caesar atau prosedur histerektomi (prosedur medis untuk mengangkat rahim) bisa salah menempatkan jaringan endometrium.
Bila jaringan yang salah ditempatkan ini tidak dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, kondisi tersebut bisa menyebabkan endometriosis. Bila kamu mengalaminya gejala-gejala endometriosis dan pernah mengalami pembedahan di daerah perut, segera konsultasikan dengan dokter.
Gejala endometriosis antara lain:
- Kram perut, 1-2 pekan selama menstruasi
- Perdarahan berlebihan saat haid
- Sakit di punggung bagian bawah saat haid
- Perdarahan di luar siklus haid
- Dispareunia (nyeri persisten atau berulang ketika berhubungan seks)
- Sakit saat buang air besar atau buang air kecil
- Diare, kembung, mual, sembelit, dan mudah lelah saat menstruasi
- Mandul
Itulah hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab endometriosis. Perempuan harus lebih perhatian akan penyakit ini, karena lama-lama dapat memengaruhi sistem reproduksi dan kesuburan. Waspada, ya!