7 Fakta Gagal Ginjal Kronis: Gejala, Penyebab & Cara Mengobatinya

Dilansir dari Health Line, ginjal memegang tiga fungsi utama yang krusial bagi tubuh kita. Yang pertama, ia berfungsi sebagai alat penyaring sisa cairan yang datang dari seluruh tubuh. Setelah disaring, cairan tersebut akan menjadi urine.

Fungsi kedua adalah untuk menjaga keseimbangan antara cairan dan zat kimia di dalam tubuh. Ini diperlukan agar semua sistem bekerja dengan baik. Sedangkan yang terakhir, ginjal juga berperan dalam mengatur tekanan darah dan membantu produksi sel darah merah.

Ketika fungsi ginjal menurun, sisa cairan hasil metabolisme akan sulit untuk disaring. Ini kemudian menyebabkan limbah menumpuk di dalam darah. Semakin banyak zat sisa yang mengendap, kondisi pasien akan semakin buruk.

Tingkat air, garam, dan kalsium yang tidak terkontrol menyebabkan terjadinya pembengkakan dan kenaikan berat badan. Pembuluh darah yang rusak juga menyebabkan urinemu mengandung protein dan darah.

Dilansir dari Kidney Fund, pada umumnya gagal ginjal kronis berlangsung secara perlahan. Artinya, gejala baru akan dirasakan saat ginjal sudah rusak. Berikut ini tanda dan gejala yang biasa dirasakan oleh pasien gagal ginjal kronis:

• Anemia;
• Terdapat darah dalam urine;
• Urine berwarna gelap;
• Edema, yaitu pembengkakan tangan dan kaki;
• Mudah lelah;
• Kram dan nyeri pada otot;
• Mual;
• Sakit pada sisi tubuh atau punggung bagian bawah;
• Perubahan berat badan ekstrem.

Pada umumnya gagal ginjal kronis disebabkan oleh penyakit lain yang sudah diderita oleh pasien. Penyebab utama dari penyakit ini adalah diabetes. Kenapa bisa begitu? Dikutip dari Kidney.org ketika seseorang menderita diabetes, pembuluh darah di ginjalnya tidak berfungsi dengan baik. Dengan kondisi tersebut, ginjal akan sulit untuk menjalankan proses penyaringan darah.

Selain diabetes, ada lagi penyebab lain dari gagal ginjal kronis. Di antaranya toksin tertentu yang masuk ke dalam tubuh, malaria, terlalu banyak konsumsi heroin dan kokain, serta cedera fisik pada ginjal.

Selain penyebab yang telah disebutkan, gagal ginjal kronis juga bisa dipicu oleh kondisi tertentu yang disebut sebagai faktor risiko. Artinya, jika seseorang memiliki satu faktor atau lebih, mereka akan rentan terkena gagal ginjal kronis. Berikut ini faktor risikonya dilansir dari Mayo Clinic:

• Diabetes;
• Tekanan darah tinggi;
• Sakit ginjal bawaan sejak lahir;
• Obesitas;
• Faktor genetik;
• Usia lanjut, yaitu di atas 50 tahun.

Pada umumnya penanganan gagal ginjal kronis ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah kondisi pasien memburuk. Ada beberapa pengobatan yang bisa dijalani, yaitu menurunkan tekanan darah, diet, konsumsi nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), dan antihistamine. 

Namun ketika ginjal hanya bisa berfungsi 10 hingga 15 persen dari kapasitas normalnya, cara-cara tersebut tidak cukup. Dilansir dari Medical News Today, dokter biasanya akan menyarankan cuci darah dan transplantasi ginjal.

Walaupun gagal ginjal adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, kita bisa kok melakukan pencegahan sejak dini. Mulailah dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan rendah gula. Berolahraga, merokok, dan menjaga berat badan juga penting untuk dilakukan.

Jika kamu memiliki satu faktor risiko atau lebih, lakukan kontrol di dokter secara berkala. Ini penting untuk dilakukan agar penyakit gagal ginjal kronis ini terdeteksi sejak tahap awal. Dengan begitu, kita bisa mencegahnya agar tidak memburuk.