Gangguan Kesehatan Mental Bisa Memperburuk Kondisi Pasien Diabetes

- Sebanyak 77 persen pasien diabetes dilaporkan mengalami kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
- Kesehatan mental akan memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan insulin dan glukosa. Stres akan mendorong tubuh untuk memproduksi hormon kortisol, hormon yang berlawanan dengan insulin.
International Diabetes Federation (IDF) menyebut bahwa pasien diabetes mengalami masalah kesehatan mental. Sebanyak 77 persen dari mereka dilaporkan mengalami kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin dan metabolik, dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, menjelaskan bahwa gangguan kesehatan mental bisa memperburuk diabetes. Hal ini dijelaskan dalam acara "Perkembangan Terbaru Penanganan Diabetes di Indonesia" di Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Pemicu stres
Adapun sebagian besar responden (83 persen) merasa stres karena takut akan komplikasi diabetes melitus. Faktor lainnya termasuk beban perawatan (73 persen), stigma dan diskriminasi sosial (58 persen) serta takut akan jarum suntik (55 persen).
Survei ini melibatkan responden dari Indonesia, Brasil, India, Pakistan, Afrika Selatan, Spanyol, dan Amerika Serikat.
Saat ini lebih dari setengah juta orang hidup dengan diabetes. Diperkirakan pada 2045, satu dari delapan orang akan memilikinya.
Lahirkan hormon kortisol

Kesehatan mental akan memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan insulin dan glukosa. Stres akan mendorong tubuh untuk memproduksi hormon kortisol, hormon yang berlawanan dengan insulin.
"Insulin membantu tubuh menggunakan glukosa untuk menghasilkan energi dan mengatur kadar gula darah. Gula darah menjadi lebih tinggi jika hormon kortisol lebih tinggi," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa hormon kortisol dilepaskan untuk membantu tubuh mengatasi tekanan karena stres dengan meningkatkan kadar glukosa darah. Itu kemudian akan memengaruhi organ hati untuk menghasilkan lebih banyak glukosa dan mengurangi sensitivitas sel terhadap insulin.
Cari perawatan yang tepat
Pada pasien diabetes tipe 1, stres bisa membuat fluktuasi kadar gula darah yang lebih parah. Sementara pada diabetes tipe 2, pasien dapat mengalami resistansi insulin, yaitu kondisi tubuh kesulitan untuk menerima insulin secara efektif.
"Obat-obatan yang digunakan untuk perawatan kesehatan mental, seperti antipsikotik, dapat memperburuk kondisi pasien diabetes, menyebabkan gula darah tinggi," lanjut dr. Rulli.
Maka dari itu, pasien sebaiknya melakukan konsultasi dengan psikiater untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Obat generasi baru cenderung tidak meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh pasien.
IDF menyebut bahwa pasien diabetes perlu mendapat dukungan mental, tidak hanya dari keluarga, tetapi juga tenaga medis dan kesehatan yang menangani mereka.
Referensi
"Diabetes impacts the mental well-being of 3 in 4 people with the condition". International Diabetes Federation. Diakses pada November 2024.