Knock Knee: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Knock knee atau genu valgum adalah kondisi lutut bersentuhan namun pergelangan kaki tidak. Ini paling sering muncul pada anak kecil, biasanya anak usia 3 hingga 6 tahun, dan bisa membuat orang tua khawatir atau anak merasa insecure.
Pada sebagian besar anak kecil, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya pada usia 7 tahun. Dalam kasus yang jarang, knock knee dapat berlanjut hingga remaja. Dalam kasus lain, anak-anak atau orang dewasa yang lebih tua dapat mengembangkannya sebagai akibat dari penyakit atau kondisi yang mendasarinya.
1. Apa itu knock knee?
Saat seseorang dengan knock knee berdiri dengan lutut rapat, ada jarak antara pergelangan kaki sekitar 8 sentimeter (cm) atau lebih. Lutut akan tampak mendorong ke arah satu sama lain.
Umumnya knock knee terjadi pada kedua lutut, tetapi ada beberapa kasus yang berdampak hanya pada satu kaki. Seiring berjalanya waktu, knock knee dapat menyebabkan seseorang merasakan nyeri karena tekanan berlebih di luar lutut.
2. Apakah knock knee normal?
Knock knee biasanya berlangsung sementara dan merupakan bagian dari tumbuh kembang. Situasi ini kerap dialami oleh anak-anak berusia 3–6 tahun dan secara alami akan hilang ketika berusia 7–8 tahun.
Namun, jika knock knee bertahan hingga remaja atau dewasa dan berdampak secara signifikan, maka ini dikategorikan sebagai sindrom knock knee, yang berarti ini sudah bukan lagi hal normal. Dalam kasus ini, perawatan medis diperlukan.
Baca Juga: Lutut Sakit saat Ditekuk, Kapan Harus Periksa ke Dokter?
3. Penyebab
Dilansir Penn Medicine, bayi dilahirkan dengan kondisi bow leg karena posisi kaki bayi yang terlihat saat berada dalam rahim ibunya. Nah, kaki bayi akan mulai lurus setelah ia mulai berjalan (sekitar usia 12 sampai 18 bulan). Saat usia 3 tahun, anak memiliki knock knee. Saat anak berdiri, lutut bersentuhan namun pergelangan kaki terpisah.
Menjelang pubertas, kaki menjadi lurus dan sebagian besar anak bisa berdiri dengan lutut dan pergelangan kaki saling bersentuhan (tanpa memaksakan posisi).
Editor’s picks
Knock knee juga dapat berkembang sebagai akibat dari masalah atau penyakit medis, seperti:
- Cedera tulang kering (hanya satu kaki yang akan mengalami knock knee).
- Osteomielitis (infeksi tulang).
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Rakitis (penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D).
4. Gejala
Menurut publikasi StatPearls, gejala knock knee termasuk pemisahan visual yang jelas dari pergelangan kaki saat lutut menyatu.
Gaya berjalan mungkin terdampak karena mereka mengompensasi kurangnya celah di antara lutut. Ini akan tampak seperti pincang dan masalah keseimbangan saat berjalan.
Seseorang dengan knock knee biasanya tidak mengalami gejala apa pun, tetapi mungkin mengalami nyeri sesekali di lutut, kaki, pinggul, atau pergelangan kaki.
5. Penanganan
Dilansir Healthline, bentuk penanganan knock knee pada setiap orang bervariasi tergantung penyebabnya. Ini dapat meliputi:
- Menurunkan berat badan: Berat badan berlebih dapat memberatkan lutut dan memperburuk kondisi.
- Olahraga: Ini membantu mengembalikan kestabilan lutut dengan tujuan memperkuat otot kaki, pinggul, dan paha. Bentuk latihannya bisa berupa mengangkat kaki sambil duduk atau berbaring serta peregangan khusus
- Ortotik atau alat bantu: Jika panjang kaki tidak selaras karena knock knee, menyisipkan alat khusus ke dalam sepatu pada sisi kaki yang lebih pendek dapat membantu gaya berjalan. Selain itu, bagi anak-anak yang kakinya belum membaik sampai usia 8 tahun, penyangga akan membantu memperbaik perkembangan tulang.
Dalam sebagian besar kasus, kondisi knock knee atau genu valgum akan sembuh sebelum anak mencapai usia remaja.
Untuk anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, umumnya pengobatannya melibatkan peregangan dan latihan untuk meluruskan kembali lutut dan menghilangkan rasa sakit. Beberapa orang mungkin mendapat manfaat dari ortotik atau penyangga kaki.
Dalam beberapa kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan, tetapi ini biasanya merupakan pilihan terakhir karena terapi lain biasanya efektif.
Mengobati knock knee pada orang dewasa dan anak yang lebih besar sangat penting. Jika tidak, maka dapat muncul masalah lain yang memengaruhi sendi dan otot, seperti osteoporosis.
Baca Juga: Studi: Menurunkan Berat Badan Kurangi Risiko Osteoartritis Lutut
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.