Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hiperalgesia (pexels.com/cottonbro)

Hiperalgesia adalah kondisi yang digambarkan sebagai peningkatan kepekaan terhadap rasa sakit. Sesuatu yang mungkin tidak terlalu menyakitkan bagi kebanyakan orang bisa menjadi hal yang lebih menyakitkan bagi individu dengan hiperalgesia. Tubuh cenderung bereaksi secara berlebihan akibat rangsangan yang menyakitkan, sehingga rasa sakit yang dirasakan menjadi meningkat.

Hiperalgesia sulit didiagnosis, meskipun ada banyak penyebab potensial yang terkait. Kondisi ini dianggap sebagai akibat dari perubahan jalur saraf, oleh karena itu menyebabkan respons terlalu aktif terhadap rasa sakit.

Dirangkum dari Medical News Today dan WebMD, berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai hiperalgesia yang menarik untuk diketahui.

1. Penyebab

ilustrasi peningkatan rasa nyeri di area tangan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Hiperalgesia terjadi ketika nosiseptor atau reseptor rasa sakit pada tubuh menjadi lebih sensitif atau rusak. Ketika tubuh mengalami cedera, tubuh akan melepaskan sinyal rasa sakit. Sinyal ini kemudian merangsang nosiseptor dan meningkatkan respons rasa sakit.

Sementara beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hiperalgesia terjadi saat bahan kimia pengurang rasa sakit terganggu, beberapa ahli lainnya menganggap kondisi ini terjadi karena kabel persilangan dan sistem saraf mencegah sinyal rasa sakit dari transmisi secara akurat.

Selain itu, jenis rasa sakit yang diakibatkan oleh kerusakan sistem saraf (nyeri neuropatik) dianggap sebagai salah satu penyebab hiperalgesia. Nyeri ini bisa terjadi bahkan ketika tubuh tidak mengalami cedera atau mendapatkan stimulus.

Beberapa kondisi yang dapat menjadi kontributor terjadinya hiperalgesia meliputi:

  • Peradangan
  • Fibromialgia
  • Pascaoperasi
  • Kemoterapi
  • Herpes zoster
  • Neuropati akibat diabetes
  • Cedera otak atau sumsum tulang belakang
  • Human immunodeficiency virus (HIV)

2. Jenis

Editorial Team

Tonton lebih seru di